Lihat lebih banyak

Laporan Proof of Reserves Binance Menuai Kritik Tajam

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Niat baik Binance merilis laporan proof of reserves (POR) ternyata justru memunculkan kecurigaan.
  • Kecurigaan tersebut dikarenakan ‘kurangnya informasi terkait kualitas kontrol internal’ dan ‘bagaimana sistem Binance melikuidasi aset untuk menutupi pinjaman margin’.
  • Red flag lain yang terlihat termasuk kurangnya informasi dasar tentang struktur perusahaan Binance.
  • promo

Upaya Binance untuk meningkatkan transparansi terkait cadangan aset yang mereka miliki, melalui laporan proof of reserves (POR), ternyata justru memunculkan kecurigaan bagi crypto exchange terbesar di dunia itu.

Hal Schroeder, mantan anggota Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) dan manajer investasi yang mengajar akuntansi di Universitas Rutgers, mengatakan bahwa laporan yang dirilis oleh firma audit Mazars tidak memberikan kepercayaan bagi investor mengenai keuangan Binance. Pasalnya, terdapat ‘kurangnya informasi terkait kualitas kontrol internal’ dan ‘bagaimana sistem Binance melikuidasi aset untuk menutupi pinjaman margin’.

Red flag atau tanda bahaya yang dapat terlihat menurut sumber WSJ, pada hari Sabtu (10/12), termasuk kurangnya informasi dasar tentang struktur perusahaan Binance. Chief Strategy Officer (CSO) Binance, Patrick Hillmann, tidak dapat menyebutkan nama perusahaan induk Binance, karena selama satu setengah tahun terakhir mereka ada dalam proses reorganisasi perusahaan yang luas.

Baca Juga: Pengguna Binance Laporkan Ada Aktivitas Perdagangan Altcoin Tak Wajar dalam Platform

Menilik Laporan PoR Bitcoin Binance

Apakah Proof of Reserves (PoR) Cukup bagi Industri Kripto?

Mazars mengungkapkan laporan audit atas cadangan Bitcoin yang dimiliki Binance pada 7 Desember kemarin.

Binance memiliki kendali atas 575.742,42 BTC yang dimiliki oleh pelanggannya sekitar US$9,7 miliar pada saat laporan tersebut. Cakupan laporan meliputi akun pelanggan spot, options, margin, futures, funding, loan, hingga earn, yang terkait dengan Bitcoin serta Wrapped Bitcoin, yaitu Baby Bitcoin (BBTC) dan Binance Bitcoin (BTCB).

Dalam laporan itu, perdebatan antara total liabilitas Binance mendapat sorotan. Proof of Reserves (PoR) atau bukti cadangan crypto exchange yang dipimpin oleh Changpeng ‘CZ’ Zhao itu menunjukkan bahwa dijamin 97%, ‘tidak termasuk aset yang dipinjamkan kepada pengguna melalui pinjaman atau akun margin’. Hal ini menunjukkan bahwa rasio ‘cadangan’ Binance terhadap ‘aset’ pelanggan tidak mencapai 1:1.

Mazars menyatakan, “Kami menemukan Binance memiliki 97% jaminan ‘tanpa’ memperhitungkan Aset di Luar Cakupan yang dijanjikan oleh pelanggan sebagai jaminan untuk Aset dalam Cakupan yang dipinjamkan melalui margin dan penawaran layanan pinjaman yang menghasilkan saldo negatif pada Laporan Kewajiban Pelanggan. Dengan ‘dimasukkannya’ Aset di dalam Cakupan yang dipinjamkan kepada pelanggan melalui margin dan pinjaman yang dijamin secara berlebihan oleh Aset di Luar Cakupan, kami menemukan bahwa Binance memiliki 101% jaminan.”

Sebagai catatan, Saldo Laporan Liabilitas Pelanggan Binance yaitu 597.602,29 BTC. Sementara Saldo Liabilitas Bersih yang tidak termasuk Aset di dalam Cakupan yang dipinjamkan kepada pelanggan mereka adalah 575.742,42 BTC.

Juru bicara perusahaan, Jessica Jung, mengatakan bahwa selisih 21.859,87 BTC itu terdiri dari pinjaman Bitcoin yang diberikan kepada pelanggan melalui program pinjaman Binance. Sementara itu, jaminan untuk pinjaman tersebut tidak dalam BTC, tetapi dalam mata uang lain.

“Jika Binance tidak memberikan pinjaman Bitcoin ini, maka kami akan dijamin 101%,” jelas Jessica Jung.

Alasan penyesuaian tampaknya terkait dengan ruang lingkup laporan Mazars yang hanya berfokus pada Bitcoin sehingga tidak menghitung jaminan dalam kripto lain.

Baca Juga: CEO Binance: SBF adalah Salah Satu Penipu Terbesar dalam Sejarah

Poin-Poin yang Perlu Diketahui terkait PoR Bitcoin Binance

Crypto exchange Binance | Bifinity

Laporan cadangan Binance setebal 5 halaman dirilis oleh mitra di afiliasi Afrika Selatan dari firma akuntansi global Mazars. Ini bukan laporan audit, tidak membahas keefektifan kontrol pelaporan keuangan internal perusahaan dan mengatakan bahwa Mazars, “Tidak mengungkapkan pendapat atau kesimpulan jaminan.” Ini berarti, mereka tidak menjamin angkanya.

Mazars mengatakan bahwa mereka melakukan pekerjaan menggunakan prosedur yang disepakati yang diminta oleh Binance, dan bahwa, “Kami tidak membuat representasi mengenai kesesuaian [dari prosedur tersebut].”

Surat yang dibuat Mazars ditujukan kepada entitas bernama Binance Capital Management Co. Ltd. yang berbasis di British Virgin Islands, meskipun tidak jelas apakah aset yang dihitung dipegang oleh unit tersebut.

Laporan Proof of Reserves yang baru dirilis ini memiliki tujuan untuk menunjukkan kepada pelanggan bahwa aset yang tercakup dalam laporan itu dijamin, ada di blockchain, dan berada di bawah kendali perusahaan.

Cakupan laporan ini hanya terbatas pada aset Bitcoin dan liabilitas Bitcoin, tidak menunjukkan total aset atau total liabilitas perusahaan. Crypto exchange dengan volume perdagangan terbesar global itu mengatakan akan mulai merilis informasi token kripto lainnya dalam beberapa minggu mendatang.

Baca Juga: Binance Berniat Kumpulkan Dana $1 Miliar untuk Beli Aset kripto yang Bermasalah

Reaksi Keras dari Pengamat

Douglas Carmichael, yang merupakan seorang profesor akuntansi di Baruch College di New York dan mantan kepala auditor Dewan Pengawasan Akuntansi Perusahaan Publik AS, mengatakan bahwa investor masih belum puas dengan laporan yang terkait PoR Bitcoin Binance.

“Saya tidak dapat membayangkan ini menjawab semua pertanyaan yang dimiliki investor tentang kecukupan jaminan. Itulah hal utama yang tampaknya ingin dibicarakan,” ungkap Douglas Carmichael.

John Reed Stark, yang merupakan dosen senior di Fakultas Hukum Universitas Duke dan mantan kepala Kantor Penegakan Internet di Komisi Sekuritas & Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS), turut membuat pernyataan terkait hal ini di Twitter pada hari Minggu (11/12).

“Laporan Proof of Reserves Binance tidak membahas keefektifan kontrol keuangan internal, tidak mengungkapkan pendapat atau kesimpulan jaminan, dan tidak menjamin angka itu. Saya bekerja di penegakan SEC selama lebih dari 18 tahun. Beginilah cara saya menentukan red flag,” kata John Reed Stark.

Sebagai private company, Binance tidak diharuskan untuk membuat laporan keuangan yang diaudit, dan mereka memang belum merilis apa pun yang akan memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan atau likuiditas mereka.

Baca Juga: Para Crypto Exchange Berebut Publikasikan Cadangan Dana Mereka secara Publik

Audit PoR Harus Sertakan Jumlah Liabilitas

Menyusul kehancuran FTX Group, Binance pada November lalu menyerukan para crypto exchange untuk merilis Proof of Reserves yang memungkinkan para pengguna memverifikasi aset mereka menggunakan Merkle Tree. Namun, inisiatif itu diberi label tidak berguna oleh beberapa pihak, karena gagal memasukkan liabilitas yang dimiliki Binance.

Co-founder crypto exchange Kraken, Jesse Powell, pada 26 November lalu mengatakan bahwa audit PoR yang lengkap harus menyertakan jumlah liabilitas dari klien. Dia menegaskan bahwa ‘cadangan bukanlah daftar crypto wallet’, melainkan ‘aset dikurangi dengan liabilitas’.

“Inti dari ini adalah untuk memahami apakah suatu crypto exchange ‘memiliki lebih banyak kripto dalam penyimpanan mereka’ daripada ‘hutangnya kepada para pelanggan’,” tegas Jesse Powell.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori