Trusted

CEO Meta Prediksikan Perusahaannya Bakal Alami Kerugian ‘Signifikan’ dalam Jangka Pendek karena Metaverse

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Mark Zuckerberg, CEO Meta, memperkirakan bahwa perusahaannya akan kehilangan uang dalam jumlah besar pada 5 tahun mendatang.
  • Ia meyakini bahwa metaverse memiliki banyak potensi pada jangka panjang. Namun, ada harga yang harus dibayar oleh perusahaan.
  • Meta telah meluncurkan beberapa strategi untuk membangun metaverse mereka dan masih tetap optimis terhadap rencananya.
  • promo

Pada saat rapat pemegang saham, Mark Zuckerberg, CEO Meta, mengatakan bahwa perusahaan diprediksikan bakal kehilangan uang dalam jumlah besar di metaverse dalam waktu dekat. Sambil menunggu, mereka akan mengharapkan pertumbuhan pendapatan dari fitur Reels di Instagram.

Meski saat ini masih menggantungkan pertumbuhan pendapatan dari Reels Instagram, Zuckerberg mengatakan bahwa metaverse bakal menguntungkan bagi perusahaan dalam jangka panjang.

Zuckerberg meyakini bahwa strategi metaverse bisa jadi mengakibatkan kerugian sampai dengan 5 tahun. Kondisi tersebut tentu saja akan berdampak bagi harga saham perusahaan. Sejauh ini, harga saham Meta telah mengalami penurunan tajam di tahun 2022, yakni sebanyak 43,4%. Namun, perusahaan raksasa media sosial ini masih tetap optimis terhadap metaverse, terlepas dari laporan keuangan kuartal pertama 2022 yang mencatatkan hasil pas-pasan.

Meta sedang meningkatkan upayanya dalam ranah metaverse dengan mengembangkan beberapa proyek. Mereka juga tertarik dengan perangkat keras yang akan memainkan peran utama di metaverse. Pasalnya, agar bisa mengakses realitas virtual metaverse, pengguna harus menggunakan peralatan tersebut. Di bulan April lalu, Meta sudah mendirikan toko peralatan metaverse pertamanya di Amerika Serikat. Para pengguna bisa datang dan mencoba sendiri perangkat keras metaverse yang tersedia pada toko milik Meta.

Selain itu, Meta juga meluncurkan mata uang digital yang dapat digunakan pada aplikasi Horizon Worlds VR. Dengan adanya aksi-aksi ini, maka makin jelas bahwa Meta memang berambisi untuk mendominasi industri metaverse.

Selain Fokus di Metaverse, Meta Juga Sasar NFT

Meta memang sudah banting setir habis-habisan demi menyelami dunia metaverse. Mereka ingin menjadi platform terutama dalam hal pengalaman virtual. Diduga perubahan ini muncul akibat kesulitan Facebook dalam mempertahankan pertumbuhannya, serta kompetisi Instagram dari media sosial lain, seperti TikTok.

Perubahan lanskap pengalaman sosial paling baik ditangani dengan pengalaman realitas virtual (VR) dan realitas berimbuh (AR). Meta merasa bahwa mereka bisa memanfaatkan peluang. Namun, seperti yang disampaikan sebelumnya, ada harga yang harus dibayar dari usaha ini. Perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp ini diketahui telah menggelontorkan miliaran dolar demi mendanai proyek metaverse dan mereka harus menguranginya.

Meta nampaknya tak hanya tertarik dengan pengalaman penuh dalam metaverse. Tim Be[In]Crypto melaporkan bahwa Meta juga berfokus untuk mengintegrasikan NFT pada platform Instagram. Dengan begitu, para pengguna dapat mengimplementasikan koleksi NFT mereka pada profilnya. Menurut pernyataan sang CEO di bulan Maret 2022, fitur NFT ini diharapkan bakal berfungsi penuh dalam waktu dekat. Di samping itu, rencananya Facebook pun bakal memiliki fitur NFT.

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

8b8708e04214893263b65ef55a8c801f?s=120&d=wp_user_avatar&r=g
Rahul Nambiampurath
Perjalanan Rahul di kripto pertama kali dimulai tahun 2014. Dengan gelar pascasarjana di bidang keuangan, dia adalah salah satu dari sedikit orang yang pertama kali menyadari potensi teknologi terdesentralisasi yang belum dimanfaatkan. Sejak saat itu, dia telah mendampingi sejumlah perusahaan rintisan untuk mengarungi pemasaran digital dan lanskap penjangkauan media yang kompleks. Karyanya telah memengaruhi banyak crypto exchange dan platform DeFi yang bernilai jutaan dolar.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori