Pada saat rapat pemegang saham, Mark Zuckerberg, CEO Meta, mengatakan bahwa perusahaan diprediksikan bakal kehilangan uang dalam jumlah besar di metaverse dalam waktu dekat. Sambil menunggu, mereka akan mengharapkan pertumbuhan pendapatan dari fitur Reels di Instagram.
Meski saat ini masih menggantungkan pertumbuhan pendapatan dari Reels Instagram, Zuckerberg mengatakan bahwa metaverse bakal menguntungkan bagi perusahaan dalam jangka panjang.
Zuckerberg meyakini bahwa strategi metaverse bisa jadi mengakibatkan kerugian sampai dengan 5 tahun. Kondisi tersebut tentu saja akan berdampak bagi harga saham perusahaan. Sejauh ini, harga saham Meta telah mengalami penurunan tajam di tahun 2022, yakni sebanyak 43,4%. Namun, perusahaan raksasa media sosial ini masih tetap optimis terhadap metaverse, terlepas dari laporan keuangan kuartal pertama 2022 yang mencatatkan hasil pas-pasan.
Meta sedang meningkatkan upayanya dalam ranah metaverse dengan mengembangkan beberapa proyek. Mereka juga tertarik dengan perangkat keras yang akan memainkan peran utama di metaverse. Pasalnya, agar bisa mengakses realitas virtual metaverse, pengguna harus menggunakan peralatan tersebut. Di bulan April lalu, Meta sudah mendirikan toko peralatan metaverse pertamanya di Amerika Serikat. Para pengguna bisa datang dan mencoba sendiri perangkat keras metaverse yang tersedia pada toko milik Meta.
Selain itu, Meta juga meluncurkan mata uang digital yang dapat digunakan pada aplikasi Horizon Worlds VR. Dengan adanya aksi-aksi ini, maka makin jelas bahwa Meta memang berambisi untuk mendominasi industri metaverse.
- Baca juga: Meta Ajukan Aplikasi Merek Dagang untuk Platform Pembayaran Kripto & Fiat Bernama Meta Pay
Selain Fokus di Metaverse, Meta Juga Sasar NFT
Meta memang sudah banting setir habis-habisan demi menyelami dunia metaverse. Mereka ingin menjadi platform terutama dalam hal pengalaman virtual. Diduga perubahan ini muncul akibat kesulitan Facebook dalam mempertahankan pertumbuhannya, serta kompetisi Instagram dari media sosial lain, seperti TikTok.
Perubahan lanskap pengalaman sosial paling baik ditangani dengan pengalaman realitas virtual (VR) dan realitas berimbuh (AR). Meta merasa bahwa mereka bisa memanfaatkan peluang. Namun, seperti yang disampaikan sebelumnya, ada harga yang harus dibayar dari usaha ini. Perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp ini diketahui telah menggelontorkan miliaran dolar demi mendanai proyek metaverse dan mereka harus menguranginya.
Meta nampaknya tak hanya tertarik dengan pengalaman penuh dalam metaverse. Tim Be[In]Crypto melaporkan bahwa Meta juga berfokus untuk mengintegrasikan NFT pada platform Instagram. Dengan begitu, para pengguna dapat mengimplementasikan koleksi NFT mereka pada profilnya. Menurut pernyataan sang CEO di bulan Maret 2022, fitur NFT ini diharapkan bakal berfungsi penuh dalam waktu dekat. Di samping itu, rencananya Facebook pun bakal memiliki fitur NFT.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.