Lihat lebih banyak

CFTC Gugat Fundsz dan Individu Lainnya atas Penipuan Berbasis Kripto & Logam Mulia

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • CFTC baru saja menggugat Fundsz dan beberapa individu, karena diduga menjalankan penipuan berbasis kripto dan logam mulia.
  • Praktik yang sudah berjalan sejak Oktober 2020 itu terungkap lantaran para pelanggan tidak menerima janji dari Fundsz dan aktivitas perdagangan yang dilakukan sama sekali palsu.
  • Sebelum kasus Fundsz, CFTC juga sudah menggugat pasangan suami istri asal Tennessee (AS), karena diduga melakukan penipuan berbasis kripto.
  • promo

Meskipun aturan terkait kripto di Amerika Serikat (AS) belum jelas, beberapa regulator keuangan di sana secara aktif terus melakukan penegakan aturan. Seperti tindakan dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC) AS, misalnya. Salah satu regulator keuangan di Negeri Paman Sam itu baru saja menggugat Fundsz dan beberapa individu lantaran diduga menjalankan penipuan berbasis kripto dan logam mulia.

Dalam pernyataan resmi CFTC, dijelaskan bahwa Rene Larralde, Juan Pablo Valcarce, Brian Early, Alisha Ann Kingrey, dan entitas Fundsz disebut menawarkan produk palsu berbasis logam mulia dan aset kripto dengan imbal hasil 3% secara mingguan. Padahal kenyataannya, para investor tidak mendapatkan apa-apa kecuali pengembalian fiktif yang dilaporkan kepada pelanggan.

Praktik yang sudah berjalan sejak Oktober 2020 itu terungkap lantaran para pelanggan tidak menerima janji dari Fundsz dan aktivitas perdagangan yang dilakukan sama sekali palsu.

Direktur Penegakan CFTC, Ian McGinley, mengatakan pihaknya akan terus memberantas individu yang menipu pelanggan di pasar kripto dan logam mulia, meskipun produk yang mereka jual menggunakan metode yang berbeda.

Punya 14 Ribu Pelanggan

Glorifikasi yang dilakukan oleh para individu terhadap produk yang disebut dijalankan oleh Fundsz berhasil menarik 14 ribu pelanggan. Banyak pelanggan juga mengeklaim melakukan setoran secara tepat waktu dan akurat.

Kebanyakan korbannya berharap dengan pengembalian yang tidak masuk akal. Sebagai contoh, dalam satu setoran sebesar US$2.500 ke Fundsz, mereka memiliki peluang untuk mendapatkan imbal hasil hingga US$1 juta dalam kurun waktu 48 bulan tanpa adanya setoran tambahan.

Merespon aduan tersebut, Hakim Pengadilan Distrik AS, Wendy Berger, telah menandatangani perintah penahanan ex parte yang membekukan aset terdakwa, menyimpan catatan dan menunjuk penerima sementara pada 2 Agustus kemarin.

Dalam gugatannya, CFTC berupaya untuk mendapatkan restitusi bagi korban, menjerat para terdakwa dengan pencairan keuntungan yang tidak sah, menjatuhkan hukuman moneter perdata, serta larangan perdagangan dan pendaftaran secara permanen di segala aktivitas yang ada di bawah Undang-Undang Bursa Komoditas (CEA) pada para pelaku.

Sebelum kasus Fundsz, CFTC juga sudah menggugat pasangan suami istri asal Tennessee (AS), karena diduga melakukan penipuan berbasis kripto.

Dari aksinya, kedua pelaku kejahatan berhasil mengelabui lebih dari 100 orang dan mengumpulkan dana hingga US$6 juta. Modus yang dijalankan juga sama dengan banyak kejahatan lainnya, yakni lewat menawarkan produk palsu yang dinamakan “Blessing of God Thru Crypto” dengan imbal hasil yang fantastis.

CFTC Minta Tambahan US$5,53 Juta untuk Perkuat Pengawasan Kripto

Melihat perkembangan modus kejahatan yang terjadi di industri aset digital, CFTC mengajukan dana tambahan untuk operasional tahun depan. Dalam rencana anggaran yang diajukan, CFTC mengajukan dana tambahan sebesar US$5,53 juta atau sekitar Rp84,8 miliar. Tambahan dana itu digunakan untuk menambah 5 pegawai dan merekrut konsultan ahli yang bakal memperkuat fungsi pengawasan di pasar aset digital.

Jika rencana tersebut disetujui, maka CFTC akan memiliki 16 personel khusus yang akan melakukan investigasi dan juga aksi pendukung lainnya di dalam industri kripto.

“Lanskap kejahatan kripto didominasi oleh aktor jahat yang menggunakan teknik serangan dengan mekanisme brute force dan distributed denial of service (DDOs) yang diluncurkan dari botnet atau perangkat lain yang disusupi,” jelas CFTC.

Sementara itu, regulator yang juga mengawasi kripto, yakni Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS, mengajukan dana US$2,43 miliar untuk rencana anggaran tahun depan. Salah satu tujuan alokasi anggaran itu adalah untuk memperkat divisi penegakan hukum.

Bagaimana pendapat Anda tentang gugatan dari CFTC terhadap Fundsz? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori