Lihat lebih banyak

Binance dan CZ Pakai Alasan Ini untuk Batalkan Gugatan CFTC

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Binance akhirnya resmi mengajukan mosi yang menyatakan bahwa CFTC AS tidak memiliki yurisdiksi dalam upaya menuntut pihaknya.
  • Kesimpulan CFTC dinilai gagal menetapkan yurisdiksi atas para terdakwa, dan gagal mengajukan unsur-unsur penting dari klaimnya.
  • Dalam perkembangan terbaru hingga bulan Juli ini, muncul kekhawtiran bahwa akan ada gugatan pidana dari Departemen Kehakiman (DOJ) AS terhadap Binance dan CZ.
  • promo

Binance akhirnya resmi mengajukan mosi yang menyatakan bahwa Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) Amerika Serikat (AS) tidak memiliki yurisdiksi dalam upaya menuntut crypto exchange terbesar di dunia itu.

Pernyataan itu diajukan ke pengadilan pada Kamis (27/7) malam dalam upaya untuk membatalkan gugatan yang diajukan CFTC pada 27 Maret lalu. Dalam gugatan CFTC, para terdakwa adalah sejumlah perusahaan yang terkait dengan Binance internasional; pendiri dan CEO perusahaan, yaitu Changpeng ‘CZ’ Zhao; dan mantan Chief Compliance Officer (CCO) Binance, yaitu Samuel Lim.

Crypto exchange terbesar di dunia itu menuduh CFTC terlalu berlebihan dalam menggugat Binance yang tidak beroperasi di AS dan CZ yang tidak tinggal di Negeri Paman Sam.

Pihak Binance mendeklarasikan bahwa 6 dakwaan pertama yang diajukan CFTC tidak berlaku untuk tindakan asing yang dituduhkan. Selain itu, beberapa dakwaan tidak memenuhi standar hukum yang ditetapkan oleh persyaratan undang-undang (UU).

Kemudian, terkait tuduhan ketujuh CFTC, mengenai bahwa Binance berusaha menghindari UU Bursa Komoditas, harus dibatalkan karena CFTC dinilai juga tidak memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.

“CFTC tidak memiliki otoritas pengatur atas perdagangan spot aset kripto bahkan di AS, apalagi di luar negeri,” bunyi mosi yang diajukan Binance untuk menghentikan gugatan CFTC.

Binance Ingin Pengadilan Tolak Seluruh Dakwaan CFTC

Disebutkan bahwa, masalah dalam keluhan CFTC adalah, “Apakah ketika Binance.com mulai menawarkan produk tambahan pada atau setelah 2019, itu tunduk pada ketentuan pendaftaran dan kepatuhan peraturan tertentu dari UU Bursa Komoditas dan sejumlah peraturan CFTC lainnya.”

Terkait hal itu, pihak Binance mengeklaim bahwa Binance.com sudah mulai membatasi dan menghapus potensi pengguna AS.

Binance bahkan mengeklaim, “Terlepas dari 236 paragraf tuduhan, yang mengikuti penyelidikan selama bertahun-tahun ketika para terdakwa memberikan informasi ekstensif secara sukarela, gugatan CFTC gagal sejak awal.”

Binance dalam mosi yang mereka ajukan menyebut, “CFTC berusaha untuk mengatur individu dan perusahaan asing yang tinggal dan beroperasi di luar AS. Itu melampaui batas otoritas hukumnya dan menginjak prinsip-prinsip rasa hormat yang mengakar dengan kedaulatan asing,”

Kesimpulan CFTC dinilai gagal menetapkan yurisdiksi atas para terdakwa, dan gagal mengajukan unsur-unsur penting dari klaimnya. Dengan landasan itu, Binance mendorong pengadilan harus menolak seluruh keluhan yang diajukan CFTC.

Adapun mosi untuk memberhentikan kasus hukum adalah taktik standar oleh terdakwa dalam kasus yang diajukan terhadap mereka. Kadang-kadang, dakwaan bisa dibatalkan karena masalah teknis.

Jadi Incaran Regulator AS

Sebagai pengingat, CFTC menggugat Binance dengan klaim menawarkan produk derivatif yang tidak terdaftar di AS, termasuk layanan perdagangan aset kripto serta produk berjangka (futures) dan options.

Lebih lanjut, CFTC menuduh Binance tidak mengawasi bisnisnya dengan baik, memiliki program Kenali-Pelanggan-Anda (KYC) dan Anti-Pencucian Uang (AML) yang layak, serta tidak mendaftar sebagai Pedagang Komisi Berjangka (FCM), pasar kontrak yang ditunjuk, atau fasilitas eksekusi swap di CFTC.

Pada 28 Maret lalu, Ketua CFTC, Rostin Behnam, mengatakan bahwa ada dokumentasi yang jelas tentang niat Binance untuk menghindari hukum di AS. Dia mengaku pihaknya cukup percaya diri dalam kasus yang terkait dengan Binance.

Merespon gugatan CFTC, CZ waktu itu menilai tindakan CFTC tidak terduga dan mengecewakan, meskipun Binance telah bekerja sama dengan regulator itu selama lebih dari 2 tahun.

Pihak CZ menilai keluhan dari CFTC tampaknya ‘berisi pembacaan fakta yang tidak lengkap’. Binance tidak setuju dengan karakterisasi dari banyak masalah yang dituduhkan dalam pengaduan CFTC.

Dalam momen berbeda, giliran Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS yang melayangkan gugatan perdata kepada Binance, Binance.US, dan CZ, pada 5 Juni lalu. Terkait hal ini, pihak Binance menentang tindakan terbaru dari instansi yang dipimpin oleh Gary Gensler itu dan siap untuk melawan sepenuhnya sesuai hukum.

Dalam perkembangan terbaru hingga bulan Juli ini, muncul kekhawtiran bahwa akan ada gugatan pidana dari Departemen Kehakiman (DOJ) AS terhadap Binance dan CZ.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori