Trusted

Benarkah Cina Siap Lawan Hegemoni Dolar AS lewat Proyek mBridge?

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pengembangan yang sudah dilakukan Cina melalui inisiatif mBridge berhasil menekan biaya transaksi secara signifikan.
  • Melihat kemajuan dari proyek mBridge, beberapa pengamat menjadi cukup optimistis bahwa kehadirannya bakal mampu melawan hegemoni mata uang Amerika Serikat itu.
  • Dalam diskusi yang diselenggarakan IMF pada April lalu, proyek mBridge digadang-gadang menjadi proyek CBDC paling maju.
  • promo

Ambisi Cina untuk bisa melepaskan diri dari ketergantungan transaksi dolar AS sepertinya bakal segera terwujud. Pengembangan yang sudah dilakukan Cina melalui inisiatif Bank International for Settlements (BIS), yaitu mBridge, berhasil menekan biaya transaksi secara signifikan. Kini, tergantung dari pihak Cina sendiri untuk memilih terus mengembangkannya atau tidak.

Pemerintah Cina sendiri sudah ikut bergabung dalam proyek mBridge sejak tahun 2022 lalu. Proyek yang ikut menarik partisipasi dari Hong Kong, Thailand, dan Uni Emirat Arab (UEA) itu bertujuan untuk melihat bagaimana mata uang digital bank sentral alias central bank digital currency (CBDC) bisa digunakan untuk transfer lintas batas secara hemat.

Saat uji coba mBridge berlangsung, dominasi renminbi digital (eCNY) sudah terlihat. Dari laporan BIS, terungkap bahwa eCNY menjadi token yang paling banyak diterbitkan dan ditransaksikan dengan nilai mencapai US$22 juta dalam CBDC.

Meski begitu, memang nilai tersebut masih sangat jauh dari nilai transaksi internasional yang menggunakan dolar AS. Menurut data, perputaran dolar AS di perdagangan global setiap harinya mencapai US$6,6 triliun dan setengah dari US$32 triliun perdagangan global setiap tahunnya berlangsung dalam bentuk mata uang dolar AS.

Perputaran valuta asing di global | Sumber : BIS

Namun, melihat kemajuan dari proyek mBridge, beberapa pengamat menjadi cukup optimistis bahwa kehadirannya bakal mampu melawan hegemoni mata uang Amerika Serikat itu.

Hal yang membuatnya tambah menarik adalah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa tulang punggung teknologi m-Bridge adalah blockchain yang dibuat pihak Cina. Tapi, informasi itu dibantah oleh Wakil Kepala BIS Innovation Hub, Ross Leckow. Ia mengatakan bahwa proyek tersebut adalah hasil dari inisiatif bersama.

Direktur Pusat GeoEconomics Atlantic Council, John Lipsky, menambahkan mBridge mulai terbentuk di BIS dan hal itu menjadi aneh lantaran kehadiran proyek ini digadang-gadang dijadikan ambisi Cina untuk mengurangi ketergantungan pada sistem dolar AS.

“Cina seperti banyaknya bank sentral lain bekerja sama dengan BIS untuk penelitian, dan disinilah penelitian paling maju yang berlangsung di lapangan,” jelas Lipsky dalam laporan Bloomberg.

Sejumlah negara saat ini tengah gencar mengeksplorasi penerbitan CBDC di wilayahnya, termasuk Indonesia. Temukan penjelasan selengkapnya tentang proyek CBDC Tanah Air di Bedah White Paper Rupiah Digital: Utilitas hingga Roadmap CBDC Indonesia.

Transaksi Berbasis Blockchain Mampu Tekan Efisiensi di Cina

Makalah yang ditulis oleh Jing liu, Ilhyock Shim, dan Yanfeng Zheng dari BIS menyebut bahwa penerapan teknologi blockchain di Cina bukanlah hal baru. Sejak 2017, Negeri Tirai Bambu sebetulnya sudah mulai menerapkan teknologi blockchain dalam berbagai tahap proses sekuritisasi, jauh lebih dulu dibanding AS yang memulainya di tahun 2020.

“Adopsi blockchain mampu meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam transaksi efek beragun aset (ABS) di Cina. Produk ABS yang sudah diluncurkan oleh Cina adalah pinjaman konsumen ataupun pinjaman perusahaan sebagai aset dasarnya,” tulisnya dalam laporan.

Studi tersebut juga memperlihatkan bahwa adopsi blockchain secara keseluruhan mampu meningkatkan harga ABS secara signifikan.

IMF Ingin Hindari Solusi Teknis Menjadi Alat Geopolitik

Meskipun pengembangan blockchain terbukti ampuh untuk menyelesaikan transaksi lintas batas dan transaksi sekuritas di dalam negeri, namun kelangsungan proyek mBridge sepertinya akan sedikit berubah ke depannya.

Dalam diskusi yang diselenggarakan Dana Moneter Internasional (IMF) pada April lalu, proyek mBridge digadang-gadang menjadi proyek CBDC paling maju. Alhasil, muncul pandangan untuk menggiring proyek tersebut di bawah kendali dan pengawasan organisasi internasional.

Sumber menyebutkan bahwa IMF ingin menghindari proyek yang awalnya menjadi solusi teknis berubah menjadi alat geopolitik. Namun, Ekonom Senior Departemen Moneter dan Pasar Modal IMF menyebut bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk membawa platform tersebut di bawah kendali internasional. Kemudian, ia menyebut bahwa diskusi yang digelar April lalu bersifat teknis dan tidak merujuk pada mBridge.

Dalam proyek mBridge, para peserta menargetkan untuk bisa menggunakannya pada pembiayaan perdagangan barang dan jasa yang nilainya mencapai US$564 miliar. Para pihak yang ikut melakukan uji coba, seperti Bank Sentral Thailand, juga sudah mengamini bahwa proyek tersebut bisa mengurangi secara pasti waktu transfer lintas batas dari lima hari menjadi hanya beberapa detik.

Renminbi Digital Ditujukan untuk Pembayaran Domestik dan Luar Negeri

Mantan Gubernur Bank Sentral Cina, Yi Gang, menambahkan renminbi digital difokuskan untuk pembayaran retail agar menekan efisiensi dan pengulangan dalam sistem pembayaran. Di saat yang sama, penerapannya juga bisa ikut mendorong inklusi keuangan dan pemenuhan kebutuhan untuk pembayaran di luar negeri.

Sampai Maret kemarin, transaksi yang melibatkan renminbi digital diklaim sudah mencapai US$124 miliar untuk 750 juta transaksi. Sekitar 100 juta e-wallet juga telah dibuka melalui aplikasi eCNY dengan total saldo mencapai 8,67 miliar renminbi atau sekitar US$1,2 juta.

“Promosi renminbi digital harus berorientasi pada pasar, bukan dengan perintah administratif,” jelas Yi.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori