Menanggapi pernyataan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) yang mengaku membutuhkan waktu 120 hari untuk memberikan tanggapan atas petisi yang diajukan pihaknya, Coinbase menyebut SEC secara sengaja terus menghindari penetapan sikap atas petisi pembuatan peraturan aset digital tersebut.
Dalam laporannya ke pengadilan, Coinbase menyebut, jika sampai pengadilan memutuskan untuk menerima pengajuan SEC, mereka mengharapkan agar pengadilan bisa meminta laporan kemajuan dalam kurun waktu 60 hari.
Selain itu, dalam laporan tersebut, Coinbase juga mendesak pengadilan memberikan perintah kepada SEC untuk memberikan status laporan atas petisi yang sudah dilayangkannya sejak lama; alih-alih status rekomendasi staf perusahaan dalam menyikapi petisi.
“Pengadilan harus memberikan mandamus sekarang, karena Komisi [SEC] telah memutuskan untuk tidak mengabulkan petisi pembuaran peraturan dan aktif merugikan industri,” jelas Coinbase.
Mandamus merupakan perintah pengadilan pada pejabat pemerintah yang lebih rendah untuk memenuhi tugas resminya dengan benar atau memperbaiki penyalahgunaan kebijaksanaan.
Menurut entitas yang dipimpin oleh Brian Armstrong ini, adanya tuntutan kepatuhan yang dilayangkan oleh SEC terhadap pihaknya merupakan bentuk sikap abai terhadap petisi pembuatan aturan terkait aset digital.
Lebih lanjut, Coinbase mengatakan bahwa Ketua SEC, Gary Gensler, kerap menyebut SEC tidak akan membuat aturan baru atau mengamandemen aturan untuk menegakkan aturan aset digital. Pihak SEC sendiri berpendapat aturan yang saat ini telah hadir dinilai cukup jelas dan sudah berjalan selama bertahun-tahun.
- Baca Juga: Gara-gara Tersandung Kasus dengan SEC, Moodys Turunkan Peringkat Coinbase ke Level Negatif
Apakah SEC Sengaja Bersikap yang Lamban untuk Hindari Konsekuensi Hukum?
Selain menggugat Coinbase lantaran diduga menjalankan bisnis pialang (broker) tanpa izin, SEC juga melayangkan gugatan yang sama kepada Binance. Padahal, Coinbase berpendapat bahwa hal tersebut tidak mungkin bisa dipenuhi selama SEC terus menolak untuk memberikan aturan baru.
Bagi Coinbase, aturan yang ada saat ini tidak memberikan informasi dan ketentuan yang jelas kapan dan bagaimana aset digital maupun perusahaan penyedia aset digital harus melakukan pendaftaran. Oleh karena itu, rentetan tindakan penegakan yang dilakukan oleh SEC bukanlah tindakan pengganti yang tepat ataupun sah atas keterlambatan pembuatan aturan baru.
“Jika SEC masih belum juga menentukan sikap terhadap petisi, maka pengadilan harus segera memutuskan petisi mandamus Coinbase,” tambahnya dalam dokumen pengadilan.
Coinbase menyebut sikap SEC yang lamban merupakan bentuk dari penghindaran terhadap konsekuensi hukum. Pasalnya, jika secara eksplisit regulator mengakui menolak petisi tersebut, maka efeknya bisa sangat besar.
Bersikukuh bahwa Kegagalan Industri Jadi Alasan Utama Penegakan Keras
Direktur Penegakan SEC, Gurbir Grewal, menambahkan bahwa pengawasan ketat yang dilakukan oleh regulator belakangan ini merupakan tanggapan atas kegagalan industri aset digital untuk mematuhi aturan regulator.
Terlebih lagi, dari gesture yang diperlihatkan Grewal dalam sebuah acara di Universitas Rutgers dan Lowenstein Sandler LLP itu, terlihat bahwa SEC justru mempertanyakan efektifitas aturan baru terhadap pelanggaran.
“Apakah dengan adanya aturan baru akan berhasil mengurangi pelanggaran?” Tanya Grewal secara retoris.
Menariknya, di tengah gugatan regulator, Coinbase tetap menjalankan bisnisnya secara ekspansif. Beberapa hari yang lalu, perusahaan menjalin kemitraan dengan Bitkey, Bitcoin wallet milik Block, untuk mengintegrasikan kemampuan Coinbase Pay dalam melakukan transfer dan jual beli Bitcoin secara lebih mudah.
Lewat adanya sinergitas tersebut, Coinbase percaya bisa mendongkrak adopsi aset digital menjadi lebih cepat. Dengan demikian, akan semakin banyak investor yang bisa dengan mudah mengelola Bitcoin lewat aplikasi seluler, perangkat keras ataupun alat lainnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.