Lihat lebih banyak

Gara-gara Tersandung Kasus dengan SEC, Moodys Turunkan Peringkat Coinbase ke Level Negatif

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Menyusul kasus gugatan hukum dengan SEC, lembaga pemeringkat Moodys pun menurunkan peringkat Coinbase dari stabil menjadi negatif.
  • Moodys mengatakan bahwa perubahan prospek menjadi negatif mencerminkan besarnya dampak biaya yang harus dikeluarkan kepada SEC terhadap model bisnis dan arus kas Coinbase.
  • Meskipun begitu, posisi likuiditas Coinbase dinilai masih sehat dengan adanya peningkatan arus kas yang berasal dari pengetatan pengeluaran.
  • promo

Menyusul kasus gugatan hukum dengan SEC, lembaga pemeringkat Moodys pun menurunkan peringkat Coinbase menjadi negatif.

Kisruh yang terjadi di antara Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat dengan beberapa entitas kripto global, seperti Binance dan Coinbase, ternyata berdampak luas.

Beberapa pihak khawatir, jika tuduhan SEC dimenangkan pengadilan dan pihak tergugat terbukti bersalah melakukan penawaran dan penjualan token, maka hal tersebut bisa jadi bakal menyeret lebih banyak entitas kripto lain yang sejenis. Pasalnya, dalam gugatan SEC, mereka menyebutkan nama sejumlah aset kripto yang digolongkan sebagai produk sekuritas.

Melihat kondisi tersebut, lembaga pemeringkat efek Moodys Investors Service (Moodys) akhirnya menurunkan peringkat Coinbase dari stabil menjadi negatif.

Dalam keterangan resminya, Moodys menjelaskan penurunan peringkat itu sejalan dengan adanya gugatan dari SEC terhadap Coinbase yang menuduh perusahaan menjalankan operasional sebagai pialang sekuritas yang tidak terdaftar. Di samping itu, Coinbase juga disebut menjalankan fungsi bursa sekuritas nasional dan agen kliring yang tidak sah karena tidak terdaftar di regulator.

Moodys mengatakan bahwa perubahan prospek menjadi negatif mencerminkan besarnya dampak biaya yang harus dikeluarkan kepada SEC terhadap model bisnis dan arus kas Coinbase.

“Kemungkinan implikasi dari tindakan yang saat ini tengah berjalan, di antaranya adalah pencabutan keuntungan yang tidak sah, bunga dan penalti, serta konsekuensi yang merugikan terhadap penawaran produk dan aktivitas bisnis tertentu,” jelas Moodys.

Selanjutnya, hal lain yang menyebabkan Moodys menurunkan peringkat Coinbase adalah belum adanya kejelasan waktu penyelesaian dan seberapa besar konsekuensi keuangan yang harus dihadapi oleh Coinbase pasca putusan.

28% Pendapatan Coinbase Berasal dari Aset Kripto yang Disebut “Sekuritas”

Seperti diketahui, tuduhan SEC terhadap Coinbase bukan hanya soal menjalankan bisnis tanpa izin. Lembaga regulator AS itu juga menuduh Coinbase menawarkan “token sekuritas” tak berizin dalam gugatannya.

Terdapat 13 token kripto yang disebut SEC sebagai sekuritas dalam gugatannya pada Coinbase. Beberapa di antaranya adalah Cardano (ADA), Solana (SOL), Axie Infinity (AXS), Filecoin (FIL), Flow (FLOW), Polygon (MATIC), dan The Sandbox (SAND). Menurut SEC, deretan token tersebut harus mendapatkan tanda terdaftar dari pihaknya untuk proses penawaran dan penjualan.

Raihan Coinbase yang bersumber dari komisi atas transaksi perdagangan token-token tersebut mencapai 28% dari seluruh pendapatan. Jumlah tersebut lebih tinggi dari pendapatan yagn berasal dari perdagangan Bitcoin (BTC) Coinbase, yang hanya berkontribusi sebesar 20%, ataupun Ethereum (ETH), yang menyumbang 13% dari total pendapatan.

Meskipun begitu, posisi likuiditas Coinbase dinilai masih sehat dengan adanya peningkatan arus kas yang berasal dari pengetatan pengeluaran. Sampai dengan Maret kemarin, perseroan memiliki US$5 miliar dalam bentuk tunai dan US$0,3 miliar dalam bentuk stablecoin USD Coin.

“Coinbase juga mendapatkan manfaat dari suku bunga tinggi, telihat dari pendapatan bunga di kuartal pertama tahun ini yang mencapai US$241 juta atau sekitar 31% dari total pendapatannya,” tutur Moodys.

Tak Gentar terhadap SEC

Perusahaan yang dipimpin oleh Brian Armstrong itu tak gentar terhadap tuduhan SEC. Coinbase bahkan mengaku siap menempuh jalur hukum sampai tingkat pengadilan tertinggi di Negeri Paman Sam.

Chief Legal Officer (CLO) Coinbase, Paul Grewal, mengatakan setiap pengadilan yang melihat masalah ini akan menyimpulkan bahwa SEC telah melakukan kesalahan. Menurutnya, pendekatan yang selama ini digunakan SEC adalah penegakan hukum tanpa adanya aturan yang jelas bagi industri.

“Hal tersebut merugikan daya saing ekonomi AS dan juga perusahaan yang menunjukkan komitmen terhadap kepatuhan,” kata Grewal.

Namun, jika melihat ke belakang, hal yang sama juga pernah terjadi pada crypto exchange Kraken. Di bulan Februari lalu, Kraken digugat SEC lantaran dinilai tidak melakukan pendaftaran atas penawaran dan penjualan produk staking kriptonya.

Meskipun Kraken tidak mengakui ataupun menyangkal tuduhan tersebut, tetapi perusahaan setuju untuk membayar denda sebesar US$30 juta dan mencabut layanan staking.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori