Lihat lebih banyak

Coinbase Garap Project Diamond, Platform Smart Contract bagi Institusional

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Coinbase meluncurkan platform bertenaga smart contract bernama Project Diamond bagi kalangan institusional untuk membuat, membeli, dan menjual aset digital dengan lancar.
  • Kehadiran Project Diamond bertujuan untuk menghadirkan aktivitas pasar modal yang aman, patuh, dan akan terus membuka kunci adopsi institusional terhadap ekonomi kripto global.
  • Kabar ini datang setelah Coinbase Wallet pada 5 Desember lalu memperkenalkan layanan baru yang memungkinkan para pelanggan dapat mengirim uang satu sama lain melalui alat komunikasi paling populer di dunia dengan bebas biaya.
  • promo

Coinbase, crypto exchange terbesar di Amerika Serikat (AS), pada hari Selasa (12/12) meluncurkan Project Diamond. Ini adalah platform bertenaga smart contract bagi institusional untuk membuat, membeli, dan menjual aset digital dengan lancar.

Project Diamond yang dikembangkan Coinbase Asset Management (AM) telah mengeksekusi instrumen utang pertama di platform mereka pada 10 November lalu, sebagai persiapan memasuki sandbox RegLab di Abu Dhabi Global Market (ADGM).

ADGM RegLab adalah kerangka peraturan yang dirancang khusus untuk menyediakan lingkungan terkendali bagi peserta financial technology (fintech) dalam rangka mengembangkan dan menguji solusi inovatif. Kasus penggunaan awal Project Diamond hanya untuk pengguna institusional yang terdaftar di luar AS.

Platform ini memanfaatkan tumpukan teknologi dan layanan Coinbase, serta Base, yang merupakan blockchain layer-2 (L2) Ethereum. Selain itu, kustodian Coinbase Prime, Coinbase Web3 Wallet, stablecoin USD Coin (USDC), digunakan dalam Project Diamond.

Project Diamond untuk Dorong Tokenisasi RWA

Adapun kehadiran Project Diamond bertujuan untuk menghadirkan aktivitas pasar modal yang aman, patuh, dan akan terus membuka kunci adopsi institusional terhadap ekonomi kripto global.

Coinbase mencatat bahwa saat ini kurang dari 0,25% total aset global terwakili dalam infrastruktur blockchain. Dari hal itu, pihak Coinbase berpandangan bahwa peningkatan efisiensi besar-besaran dalam industri keuangan belum dapat diraih.

“Tujuan kami adalah menutup kesenjangan ini dengan mmeungkinkan penggunaan teknologi keuangan generasi mendatang secara institusional. Project Diamond adalah platform untuk membuat, membeli, dan menjual aset digital dengan memanfaatkan kekuatan teknologi Coinbase dan Base,” jelas pihak Coinbase.

Brian Armstrong, selaku co-founder dan CEO Coinbase, mengatakan bahwa Project Diamond tentang, “Memulai tokenisasi real-world asset (RWA) dengan cara yang diregulasi secara on-chain.”

Mempersiapkan Diri untuk Adopsi Kripto Berikutnya

Kabar ini datang setelah Coinbase Wallet pada 5 Desember lalu memperkenalkan layanan baru yang memungkinkan para pelanggan dapat mengirim uang satu sama lain melalui alat komunikasi paling populer di dunia dengan bebas biaya.

“Kami mempermudah pengiriman uang ke mana pun Anda membagikan sebuah link, baik melalui aplikasi perpesanan seperti Whatsapp, iMessage, dan Telegram, platform media sosial seperti TikTok, Instagram, Facebook, dan SnapChat, atau bahkan melalui email,” jelas pihak Coinbase.

Sejumlah langkah terbaru Coinbase datang di tengah market kripto yang terus mulai bergairah seiring potensi persetujuan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot.

Terkait potensi kehadiran sejumlah ETF Bitcoin spot di Negeri Paman Sam, Coinbase kemungkinan akan mendapatkan keuntungan secara langsung dari hal tersebut.

Pasalnya, Coinbase akan menjadi kustodian aset Bitcoin untuk sejumlah produk ETF Bitcoin spot yang dikelola beberapa manajer aset. Selain itu, Coinbase juga dilibatkan dalam perjanjian berbagi pengawasan untuk meminimalisir manipulasi market.

Pada akhir bulan September lalu, Coinbase mengumumkan bahwa mereka telah mendapat persetujuan untuk menawarkan layanan perdagangan aset kripto perpetual futures kepada ‘pelanggan ritel di luar Negeri Paman Sam’.

Sebelumnya pada 16 Agustus lalu, Coinbase telah memperoleh persetujuan dari regulator AS untuk menawarkan produk derivatif termasuk perdagangan berjangka (futures) kripto kepada pelanggan yang memenuhi syarat.

Kemudian pada awal bulan September lalu, Coinbase memperkenalkan bisnis layanan pinjaman kripto baru untuk klien institusional. Bisnis tersebut dinilai mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh sejumlah crypto lending platform seperti Genesis dan BlockFi yang telah hancur dalam crypto winter 2022.

Menjelang akhir bulan Agustus lalu, Coinbase membeli saham Circle, perusahaan penerbit stablecoin USD Coin (USDC). Tidak dijelaskan berapa banyak saham Circle yang dimiliki Coinbase. Sejak awal Agustus lalu, Coinbase telah resmi merilis L2 Base mereka secara publik.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori