Para validator di blockchain TON dikabarkan akan melakukan pemungutan suara (vote) pada 21 Februari mendatang untuk memutuskan apakah sejumlah alamat crypto wallet yang tidak aktif akan ditangguhkan.
Adapun crypto wallet dianggap tidak aktif jika mereka ikut serta dalam penambangan (mining) native token TON, yang merupakan fase distribusi Toncoin yang berakhir pada Juni 2022, tetapi setelah itu tidak pernah melakukan transaksi keluar.
Pengumuman pada hari Senin (23/1) tentang jadwal pemungutan suara itu mengikuti seruan dari TON Foundation yang diterbitkan pada bulan Desember 2022, yang meminta para penambang (miner) menunjukkan aktivitas mereka dengan melakukan transaksi di blockchain TON.
Sejumlah alamat crypto wallet yang tetap tidak aktif sejak ajakan ini, adalah subjek dalam hajatan pemungutan suara pada bulan depan. Meski begitu, crypto wallet yang semula tidak aktif, ‘tidak akan menjadi target’ bila diaktifkan sebelum akhir periode pemungutan suara.
Selain itu, sanksi ini tidak akan menargetkan atau memengaruhi crypto wallet yang tidak menerima Toncoin langsung dari proses mining, atau yang pernah melakukan transaksi keluar kapan pun di masa lalu.
Berdasarkan pantauan di CoinGecko, harga Toncoin (TON) saat ini turun sekitar 0,9% dalam 1 jam terakhir; naik sekitar 0,4% dalam 24 jam terakhir; dan turun sekitar 1,1% dalam 7 hari terakhir.
195 Crypto Wallet Miliki US$2,4 Miliar dalam Toncoin
Sebagai informasi, distribusi 98,55% dari total pasokan Toncoin yang tersedia untuk mined dimulai pada Juli 2020. Token ini ditempatkan dalam smart contract khusus, yang memungkinkan siapa saja untuk berpartisipasi dalam melakukan mining Toncoin.
Pendekatan distribusi ini disebut Initial Proof of Work (IPoW). Hal ini memungkinkan TON untuk menuai manfaat dari desentralisasi yang ditawarkan oleh Proof-of-Work (PoW), sambil tetap menjadi blockchain Proof-of-Stake (PoS).
Sekitar 1 miliar Toncoin mined selama periode distribusi dari sekitar Juli 2020 hingga Juni 2022. Namun sejak itu, sejumlah alamat wallet tetap tidak aktif.
Saat ini, ada 195 alamat crypto wallet miner Toncoin tidak aktif yang tidak pernah melakukan transaksi keluar. Masing-masing dari wallet itu memiliki saldo lebih dari 1 TON.
Pada 18 Januari kemarin, saldo dari sejumlah crypto wallet ini bertambah menjadi sekitar 1,08 miliar TON (sekitar US$2,4 miliar) atau 21,3% dari total jumlah pasokan yang ada.
Penangguhan sebagai Bukti Transparansi?
Bila pemungutan suara ini lolos, penangguhan sejumlah alamat crypto wallet yang dimaksud akan berlangsung selama 4 tahun, dengan transaksi tidak dapat dilakukan dari crypto wallet itu selama periode waktu itu.
Daftar alamat crypto wallet yang ditangguhkan akan tersedia untuk umum di blockchain TON. Deretan alamat wallet tersebut akan ditangguhkan setelah pemungutan suara diikuti oleh 75% validator dalam beberapa putaran pemungutan suara.
Adapun langkah menuju penangguhan sejumlah alamat crypto wallet yang tidak aktif ini diklaim sebagai bukti pentingnya transparansi bagi komunitas TON. Melalui potensi penangguhan itu, ada harapan bahwa kejelasan tentang volume Toncoin yang beredar saat ini akan diberikan, dan komunikasi aktif yang berpartisipasi dalam proyek open-source akan terus tumbuh dan berkembang.
Kabar ini merupakan bagian dari beragam perkembangan terbaru blockchain TON yang memiliki kedekatan dengan platform online messaging Telegram.
Pada Desember 2022, founder dan CEO Telegram, Pavel Durov, mengatakan bahwa pihaknya akan membangun layanan non-custodial wallet dan decentralized exchange (DEX) di atas blockchain TON, untuk menyasar jutaan orang dalam memperdagangkan dan menyimpan mata uang kripto dengan aman.
Lalu, pada 4 Januari lalu, blockchain TON meluncurkan solusi berbagi file terdesentralisasi.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.