Lihat lebih banyak

Makin Ganas, Blockchain TON Luncurkan Solusi Berbagi File Terdesentralisasi

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • TON Foundation mengumumkan peluncuran TON Storage yang merupakan solusi berbagai file dan penyimpanan data terdesentralisasi.
  • Solusi ini sebenarnya mirip dengan sistem torrent, namun memiliki sifat yang terdesentralisasi.
  • Dengan cara ini, pengguna akan dapat bertukar file dalam berbagai ukuran secara bebas dan aman, dengan semua data yang back-up dan enkripsinya dilakukan secara otomatis.
  • promo

TON Foundation, lembaga yang mengelola blockchain TON yang terafiliasi dengan Telegram, mengumumkan peluncuran TON Storage yang merupakan solusi berbagai file dan penyimpanan data terdesentralisasi.

Layanan ini disiapkan untuk menyelesaikan sejumlah masalah yang ditimbulkan oleh volume data dalam kebutuhan hidup modern. Ton Storage mirip dengan layanan berbagai file peer-to-peer melalui torrent. Namun bedanya, kali ini menggunakan blockchain TON (The Open Network) untuk mentransfer data melalui jaringan komputer yang terdesentralisasi, aman, dan private.

Dengan cara ini, pengguna akan dapat bertukar file dalam berbagai ukuran secara bebas dan aman, dengan semua data yang back-up dan enkripsinya berlangsung secara otomatis.

Perbedaan TON Storage dengan Torrent Tradisional

Pihak Ton Foundation menjelaskan bahwa dalam torrent tradisional tidak ada jaminan penyimpanan. Sebuah file hanya akan ada jika setidaknya ada satu node yang menyimpannya.

Saat menggunakan torrent tradisional, tidak ada insentif untuk menyimpan suatu file. Sehingga, karena itu, penyimpanannya tidak dapat dijamin dalam jangka panjang.

Keadaan itu mungkin cocok untuk data yang tidak penting. Namun, untuk data penting, jaminan tetap adanya penyimpanan dari file tersebut sangat penting.

Dari adanya persoalan ini, TON Storage diklaim merupakan hal revolusioner. Salah satu alasannya, karena dapat menjamin penyimpanan hampir selamanya. Pasalnya, TON Storage akan menggunakan insentif keuangan dengan bantuan smart contract di blockchain.

Cara Kerja TON Storage

Operator node dan pengguna membuat smart contract pada blockchain TON yang menjamin bahwa pengguna akan membayar jumlah tetap dalam native token TON, yaitu Toncoin, untuk menyimpan file dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Siapa pun dapat menjadi operator node di jaringan TON dan menerima pembayaran dari pengguna lain untuk file hosting, meskipun hanya mengoperasikan satu node.

Adapun aksesibilitas produk baru ini dinilai akan mendorong pengguna baru yang mandiri untuk bergabung dengan jaringan TON, hingga membantu mengembangkan ekosistem TON lebih jauh lagi.

Menguatkan Ekosistem TON

Terkait kabar ini, Anatoly Makosov, selaku anggota pendiri TON Foundation, mengatakan bahwa peluncuran TON Storage telah lama dinantikan.

“Teknologi ini dapat digunakan oleh pengguna individu dan layanan dengan audiens jutaan dolar. Menyediakan solusi penyimpanan terdistribusi yang andal adalah langkah berikutnya dalam mewujudkan visi kami tentang internet terbuka yang terdesentralisasi,” ungkap Anatoly Makosov.

Selain itu, TON Storage diklaim digabungkan dengan kuat dengan TON Sites dan TON DNS untuk memungkinkan sejumlah situs diluncurkan di jaringan TON tanpa memerlukan alamat IP tetap, domain terpusat, atau sertifikat terpusat.

TON Sites dapat di-hosting di TON Storage tanpa memerlukan server web. Hal ini menempatkan sejumlah langkah berikutnya bagi TON Foundation untuk mencapai tujuannya yaitu internet yang sepenuhnya terdesentralisasi.

“Kami tidak sabar untuk melihat produk apa yang akan dibuat oleh komunitas kami menggunakan teknologi ini,” tutup Anatoly Makosov.

Berdasarkan pantauan di CoinGecko pada hari Senin (9/1), harga Toncoin naik sekitar 2,1% dalam 24 jam terakhir.

CEO Telegram Berniat Buat Crypto Wallet & Decentralized Exchange di Jaringan TON

Telegram | TON Blockchain | Toncoin

Kabar ini merupakan langkah terbaru dari blockchain yang terafiliasi dengan platform online messaging Telegram itu.

Sebelumnya pada Desember 2022, founder dan CEO Telegram, Pavel Durov, mengatakan bahwa pihaknya akan membangun layanan non-custodial wallet dan decentralized exchange (DEX) bagi jutaan orang untuk memperdagangkan dan menyimpan mata uang kripto dengan aman. Adapun fitur crypto wallet dan DEX itu bakal dibangun di atas blockchain TON.

Hal ini datang setelah Durov mengatakan bahwa industri blockchain dibangun di atas janji desentralisasi, tetapi akhirnya terkonsentrasi di tangan segelintir orang yang mulai menyalahgunakan kekuasaan mereka.

Baginya, solusinya jelas. Proyek berbasis blockchain harus kembali ke akarnya, yaitu desentralisasi. Pengguna kripto harus beralih ke transaksi tanpa kepercayaan dan crypto wallet yang mereka hosting sendiri.

Untuk itu, Pavel Durov mengatakan bahwa pihaknya, para developer, harus menjauhkan industri blockchain dari sentralisasi dengan membangun aplikasi terdesentralisasi (dApp) yang cepat dan mudah digunakan untuk banyak orang. Baginya, proyek semacam ini layak untuk hari ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori