Lihat lebih banyak

DBS Uji Coba DeFi untuk Perdagangan Valuta Asing & Obligasi Pemerintah

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pihak DBS menguraikan detail perkembangan terbaru Project Guardian. Mereka berencana meneliti beberapa contoh kasus penggunaan DeFi pada blockchain publik.
  • DBS mengumumkan bahwa mereka telah memulai uji perdagangan valuta asing dan efek (sekuritas) pemerintah menggunakan liquidity pool DeFi yang diizinkan atau swasta.
  • Adapun tujuan dari kolaborasi tersebut adalah untuk mengeksplorasi potensi ekonomi dan kasus penggunaan nilai tambah dari tokenisasi aset.
  • promo

Pihak DBS menguraikan detail perkembangan terbaru mengenai Project Guardian yang diluncurkan Monetary Authority of Singapore (MAS) pada 31 Mei lalu. Mereka berencana meneliti beberapa contoh kasus penggunaan keuangan terdesentralisasi (DeFi) pada blockchain publik.

Pada hari Rabu (2/11), DBS mengumumkan bahwa mereka telah memulai uji perdagangan valuta asing (FX) dan efek (sekuritas) pemerintah menggunakan liquidity pool DeFi yang diizinkan atau swasta.

Sebagai informasi, Project Guardian merupakan inisiatif kolaborasi dengan industri keuangan lainya. Beberapa pelaku industri yang terlibat, seperti DBS Bank, J.P. Morgan, dan Marketnode yang merupakan platform aset digital yang dibangun oleh Singapore Exchange (SGX) dan sovereign wealth fund (SWF) Singapura Temasek.

Adapun tujuan dari kolaborasi tersebut adalah untuk mengeksplorasi potensi ekonomi dan kasus penggunaan (use case) nilai tambah dari tokenisasi aset (asset tokenization).

DBS Eksplorasi Kemampuan DeFi

Dalam tahap pertama pengujian Project Guardian melibatkan perdagangan sekuritas pemerintah Singapura yang ditokenisasi, yaitu dolar Singapura (SGD), obligasi pemerintah Jepang, dan yen Jepang (JPY), yang dilakukan menggunakan sistem overlay blockchain publik Ethereum Polygon, lending platform DeFi Aave, serta decentralized exchange (DEX) dan automated market maker (AMM) Uniswap.

Terkait hal ini, Han Kwee Juan, selaku kepala strategi & perencanaan di DBS Group, mengatakan bahwa pihaknya ingin menunjukkan kemungkinan untuk mentokenisasi sekuritas pemerintah dan uang tunai dalam liquidity pool DeFi.

“Kemudian menggunakan AMM, dan menyelesaikannya dengan ramalan harga dan layanan streaming data pasar dari Bloomberg atau Refinitiv, kami ingin menciptakan tempat DeFi tingkat institusional yang akan nyaman bagi regulator,” Han Kwee Juan.

Bank dan lembaga keuangan tradisional (TradFi) melihat peluang dan efisiensi yang dapat diperoleh dengan meniru kesuksesan DeFi di kripto, lewat langkah ‘berani’ dengan melibatkan blockchain publik dan menjanjikan untuk membawa triliunan instrumen keuangan yang ada ke hal tersebut.

Menjelaskan beberapa pilihan protokol di Project Guardian, Han Kwee Juan menunjukkan bahwa Polygon masuk akal karena dapat menyediakan kebutuhan akan biaya gas fee yang murah.

Tantangan yang Dihadapi

Sebagai informasi, FX dan sekuritas pemerintah terutama ditransaksikan di OTC yang melibatkan banyak perantara yang mengakibatkan gesekan dalam proses penyelesaian.

Namun, membayangkan kembali tempat perdagangan untuk market yang sangat besar seperti sekuritas pemerintah, dan terus-menerus menulis itu ke blockchain publik jika tidak, akan membatalkan manfaat kolektif dari perdagangan, kliring, dan penyelesaian.

DBS juga menemukan bahwa saat ini tidak ada AMM yang dapat meniru cara penetapan harga dilakukan antara pedagang di sektor kelembagaan over-the-counter (OTC).

“Ada banyak kombinasi berbeda yang dapat terjadi saat berdagang OTC, dan AMM yang ada saat ini tidak cukup kompleks untuk menyediakan jenis penetapan harga dinamis yang diperlukan jika Anda benar-benar ingin mencapai perdagangan di DeFi pool. Kami harus mengubah Uniswap untuk memungkinkan transaksi terjadi paling dekat dengan harga yang akan didasarkan pada Bloomberg dan Refinitiv,” ungkap Han Kwee Juan.

Pelajaran lain termasuk bagaimana peserta harus saling memberi instruksi ketika keluar dari dan menyelesaikan posisi.

“Bagaimana kita kemudian saling menginstruksikan? Melalui bank koresponden dan bank kustodian kami?” tanya Han Kwee Juan.

Rintangan umum yang harus dilewati menyangkut bagaimana membuat departemen teknologi bank memahami cara meluncurkan smart contract untuk setiap trader dan kemudian menghubungkan semaunya kembali ke sistem perbankan inti.

“Kami bekerja melalui alur dan perjalanan untuk menentukan apa yang diperlukan untuk mendapatkan kembali informasi dari kumpulan DeFi,” urai Han Kwee Juan.

Bagaimana pendapat Anda tentang uji coba DeFi yang dilakukan oleh DBS ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori