Lihat lebih banyak

DCG Dikabarkan Jual CoinDesk Senilai US$125 Juta demi Tambah Likuiditas

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Digital Currency Group (DCG) dikabarkan akan menjual CoinDesk senilai US$125 juta, yang prosesnya kini sedang dalam tahap finalisasi.
  • Kelompok investor saat ini tengah mendekati perusahaan dipimpin oleh investor blockchain Matthew Roszak dari Tally Capital dan Peter Vassenes dari Capital6.
  • Selain krisis Genesis, DCG hingga saat ini juga diketahui sedang menghadapi perselisihan dengan crypto exchange Gemini.
  • promo

Tekanan likuiditas yang dialami Digital Currency Group (DCG) memaksa perusahaan untuk melakukan kebijakan anorganik secara cepat. Sebagai salah satu strateginya, perusahaan berniat melepas salah satu entitas usahanya, yaitu CoinDesk.

Dalam sebuah laporan, disebutkan saat ini, proses tersebut sudah dalam tahap finalisasi untuk kesepakatan senilai US$125 juta atau sekitar Rp1,87 triliun. Wall Street Journal melaporkan, kelompok investor saat ini tengah mendekati perusahaan dipimpin oleh investor blockchain Matthew Roszak dari Tally Capital dan Peter Vassenes dari Capital6.

CoinDesk pertama kali masuk ke ekosistem Digital Currency Group pada 2016. Media yang sudah didirikan sejak 2013 itu diakuisisi oleh DCG senilai US$500 ribu. Jika rencana anorganik tersebut benar terjadi, artinya DCG bisa mendapatkan keuntungan besar. Pasalnya, nilai penjualan yang disebutkan mencapai lebih ratusan kali lipat dari nilai pembelian awal.

DCG Disebut Jual CoinDesk untuk Tambah Likuiditas

Kabar ini menegaskan informasi yang beredar pada Januari lalu terkait potensi penjualan anak usaha DCG yang berfokus pada media kripto. Anak usaha yang dimaksud tak lain adalah CoinDesk.

Kala itu, guna terhindar dari kebangkrutan, Genesis, entitas usaha yang juga dimiliki oleh DCG, tengah melakukan negosiasi rahasia dengan beberapa kelompok kreditur. Demi mengurangi tekanan yang dialami Genesis, DCG dikabarkan bakal menjual CoinDesk untuk menambah likuiditas.

Pihak CoinDesk juga sempat mengonfirmasi hal itu. Mereka mengatakan bahwa dalam proses tersebut, perusahaan melibatkan Lazard sebagai penasihat keuangan untuk mengeksplorasi lebih jauh berbagai opsi yang bisa dilakukan, baik itu penjualan seluruh saham maupun sebagian.

Namun, proses yang berjalan tidak semulus harapan para pihak. Genesis akhirnya mengajukan kebangkrutan Bab 11 pada 20 Januari lalu.

Himpitan keuangan yang dialami oleh konglomerasi kripto DCG mulai terjadi ketika dana lindung nilai kripto (hedge fund) Three Arrows Capital (3AC) mengalami gagal bayar. Hal itu diperparah dengan hancurnya nilai pasar kripto di 2022 yang juga dipicu oleh ambruknya ekosistem Terra.

Perusahaan makin sulit bergerak ketika kerajaan bisnis milik Sam Bankman-Fried (SBF) hancur. Terlebih lagi, FTX rupanya menjadi mitra dan tempat Genesis meminjamkan juga menempatkan sebagian dananya.

Hadapi Tuntutan dari Gemini

Kisruh tersebut belum usai. Crypto exchange Gemini juga baru saja menggugat DCG dan pendirinya, Barry Silbert. Langkah agresif tersebut ditempuh lantaran Silbert dinilai tidak kooperatif untuk menyelesaikan sengkarut yang ada.

Sebelumnya, Silbert juga sudah mendapat ultimatum dari salah satu pendiri Gemini, Cameron Winklevoss, agar segera membayar utang senilai US$630 juta yang sudah jatuh tempo di Mei lalu. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk membayar klien Gemini Earn.

Menanggapi hal tersebut, pihak DCG memandang bahwa upaya yang dilakukan Cameron Winklevoss adalah cara untuk membelokkan kesalahan dan tanggung jawab dari Gemini yang menjadi operator Gemini Earn.

Bahkan DCG menyebut, setiap pandangan tentang kesalahan DCG dan juga karyawannya adalah tidak berdasar, bentuk fitnah dan, salah.

“Sejak hari pertama, DCG tetap berkomitmen untuk mencapai solusi damai bagi semua pihak atas kebangkrutan Genesis. Kepemimpinan senior DCG telah bekerja sepanjang waktu selama beberapa bulan dalam negosiasi aktif dengan perwakilan Komite Kreditur Tanpa Jaminan Resmi dan Komite Ad Hoc untuk mencapai kesepakatan. Di sisi lain, Gemini hanya mengeluarkan pernyataan pers,” jelas DCG.

Di samping itu, DCG juga menuduh Cameron maupun Tyler Winklevoss tidak terlibat dalam pertemuan tatap muka yang dilaksanakan pada awal Juli; sembari menyebutkan bahwa proses mediasi hampir selesai dan berharap untuk segera menyelesaikan kasus kebangkrutan Bab 11.

Bagaimana pendapat Anda tentang kabar DCG yang bakal jual CoinDesk? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori