Lihat lebih banyak

Di Tengah Crypto Winter, Polygon Justru Optimis Genjot Tenaga Kerja Sebanyak 40%

3 mins
Oleh Catherine Ross-Mychka
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Di tengah crypto winter saat ini, Polygon dengan optimis menggencarkan program perekrutan karyawan bagi perusahaannya.
  • Terhitung sampai saat ini, Polygon telah mempekerjakan sekitar 500 staf penuh waktu yang tersebar di seluruh dunia.
  • Langkah tersebut memberikan indikasi adanya pandangan positif terkait masa depan perusahaan serta kemampuan skalabilitasnya.
  • promo

Di tengah terjangan crypto winter saat ini, Polygon malah optimis berencana menggencarkan proses perekrutannya dengan meningkatkan jumlah staf tambahan bagi perusahaannya hingga 40%.

Menurut laporan dari Bloomberg, Polygon berencana untuk meningkatkan jumlah tenaga kerjanya sebesar 40%, atau sekitar 200 orang. Sebagai informasi, Polygon sendiri merupakan platform untuk solusi penskalaan dan infrastruktur berbasis Ethereum.

Perusahaan yang berkantor pusat di Dubai ini sekarang telah mempekerjakan sekitar 500 orang yang bekerja penuh waktu (full-time) dan tersebar di seluruh dunia. Sedangkan, untuk program perekrutannya kali ini, Polygon menyatakan tengah mencari karyawan dengan kapasitas yang berbeda. Pada program tersebut, mereka tidak hanya mencari karyawan full-time, tetapi juga karyawan paruh waktu (part-time).

Kemudian, Bloomberg juga mengutip pernyataan dari Kepala HR Global Polygon, Bhumika Srivastava, yang mengatakan, “Secara umum, sulit untuk menemukan talenta teknologi, bahkan [untuk] perusahaan Web2 [sekalipun]. Tantangan [besar] untuk merekrut talenta berkualitas yang Anda inginkan, terutama karena skill Web3 masih dalam tahap pembentukan.”

Terlebih lagi, pengumuman dari platform tersebut mencuat di tengah maraknya aksi PHK di seluruh industri kripto akibat tren penurunan pasar, atau yang dikenal sebagai “crypto winter.”

PHK oleh Berbagai Perusahaan Kripto selama Crypto Winter

Terlepas dari program perekrutan tersebut, pada bulan Juli lalu, Coinbase, yaitu salah satu bursa kripto paling mapan dan terbesar di dunia, sebelumnya telah memberhentikan 18% karyawannya, atau sekitar 1.100 orang.

Sehubungan dengan hal itu, CEO Coinbase, Brian Armstrong, kemudian memberikan penjelasan dalam sebuah unggahan blog perusahaan. Dalam unggahan tersebut, ia menyatakan bahwa keputusan itu mereka buat setelah melalui beberapa kali diskusi selama bulan sebelumnya. Pada diskusi tersebut, mereka juga telah melibatkan manajemen di semua tim “untuk memastikan [bahwa] kami tetap bertahan selama krisis ekonomi ini.”

Selanjutnya, dia juga menyebutkan bahwa ada beberapa alasan di balik keputusan itu. Menurut Armstrong, bursa mereka tumbuh terlalu cepat, “pada awal 2021, kami memiliki 1.250 karyawan”. Namun, mereka juga menciptakan strategi tentang cara mengelola perusahaan selama “crypto winter” (yang tampaknya mempekerjakan banyak karyawan juga termasuk dalam strategi itu).

Di sisi lain, Armstrong juga meyakini bahwa ekonomi global telah memasuki masa resesi, dan kondisi itu “dapat menyebabkan [periode] crypto winter berikutnya, serta dapat bertahan untuk waktu yang [lebih] lama”. Sebagai konsekuensinya, kondisi tersebut juga dapat menyebabkan penurunan pendapatan yang signifikan.

“Kami selalu siap untuk menghadapi kemungkinan terburuk agar kami bisa mengoperasikan bisnis [kami] dalam kondisi apapun,” ujarnya.

Ternyata, meskipun keputusan itu sudah melalui pertimbangan matang dari sudut pandang seluruh tim, namun pelaksanaannya tidak berjalan dengan baik. Pasalnya, mereka langsung mengunci komputer para karyawannya tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Selain itu, banyak juga dari mereka yang bahkan “tidak mendapat kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal.”

Selama tren penurunan pasar ini, beberapa perusahaan besar lainnya yang secara tidak terduga memberhentikan karyawan adalah BitPanda, ByBit, Crypto.com, Huobi, Gemini, BlockFi, dan banyak lagi yang lainnya.

Masih Ada Harapan, Selama Terus Dorong Pertumbuhan

Tampaknya, rencana perekrutan Polygon ini juga memberikan sinyal kuat bahwa perusahaan dan investornya memiliki pandangan positif mengenai masa depan Polygon serta kemampuannya untuk bertahan dalam kondisi pasar saat ini.

Di samping itu, optimisme ini kemungkinan juga tercipta berkat agenda transisi jaringan Ethereum dari mekanisme konsensus Proof-of-Work ke Proof-of-Stake yang telah publik nanti-nantikan. Menurut jadwal, pelaksanaan transisi tersebut akan berlangsung pada tanggal 13-15 September mendatang. Melalui transisi ini, proses transaksi di jaringan Ethereum harapannya dapat terfasilitasi dengan baik serta prosesnya menjadi jauh lebih cepat.

Bagaimana pendapat Anda tentang langkah Polygon yang genjot perekrutan di crypto winter ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori