Trusted

Dikabarkan Bakal Pangkas 30% Karyawan, CEO KuCoin: “Ini Bukan PHK”

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • CEO KuCoin, Johnny Lyu, membantah rumor yang menyebutkan bahwa perusahaan melakukan penyesuaian bisnis dengan merampingkan struktur pegawainya.
  • Pernyataan dari Johnny Lyu merupakan tanggapan atas laporan dari Wu Blockchain pada hari Kamis (25/7) kemarin.
  • Di bulan ini, Binance, crypto exchange global lainnya, sudah mengurangi jumlah karyawan perusahaan akibat tekanan yang terus berdatangan dari berbagai lembaga regulator.
  • promo

KuCoin, salah satu crypto exchange global, membantah adanya rumor yang menyebutkan bahwa perusahaan melakukan penyesuaian bisnis dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya.

Menurut manajemen KuCoin, sampai dengan tengah tahun pertama kemarin, mereka masih mampu mencetak kinerja yang positif dan pengurangan yang akan dilakukan adalah sesuatu yang normal, bukan respon atas kondisi pasar.

Chief Executive Officer (CEO) KuCoin, Johnny Lyu, dalam media sosialnya menjelaskan kinerja perusahaan sejak Januari hingga Juni kemarin berjalan dengan baik. Pertumbuhan jumlah pengguna dan juga token baru yang tercatat di platform diklaim berada dalam posisi yang kuat.

Meskipun memang, Lyu mengakui bahwa dinamika yang terjadi di industri kripto bergerak dengan sangat cepat. Maka dari itu, KuCoin secara rutin terus melakukan evaluasi struktur organisasi berdasarkan kinerja dan perkembangan perusahaan.

“Ini bukanlah pemutusan hubungan kerja [PHK], kebijakan tersebut dilakukan untuk membuat organisasi menjadi lebih dinamis dan kompetitif,” jelasnya.

Selain itu, perusahaan juga mengeklaim akan terus mendorong investasi di bisnis inti untuk bisa memberikan pengalaman terbaik bagi para pelanggan.

KuCoin Bernasib Sama seperti Binance

Pernyataan dari Johnny Lyu merupakan tanggapan atas laporan dari Wu Blockchain pada hari Kamis (25/7) kemarin. Wu Blockchain menyebutkan bahwa KuCoin disebut bakal melakukan PHK secara besar-besaran. Dari jumlah pegawai yang mencapai 1.000 orang, 30% di antaranya akan terkena dampak dari kebijakan baru itu.

Sumber yang mengetahui masalah tersebut menyebut, adanya penerapan kebijakan baru di tingkat regulator yang mewajibkan pengetatan know-your-customer (KYC) menjadi salah satu alasan diambilnya langkah tersebut.

KuCoin beralasan hal itu membuat keuntungan perusahaan menyusut, karena artinya, setiap investor yang ingin menggunakan platform miliknya harus memenuhi persyaratan tersebut.

Menariknya, dalam penjelasan yang diberikan oleh Lyu, dia juga tidak mengklarifikasi besaran jumlah karyawan yang bakal dipangkas.

Jika hal itu benar terjadi, maka KuCoin akan menjadi crypto exchange terbaru yang akan melangsungkan perampingan karyawan, menyusul Binance.

Pada 14 Juli kemarin, entitas yang dipimpin oleh Changpeng Zhao (CZ) itu juga dikabarkan melanjutkan gelombang PHK di beberapa divisi bisnisnya. Sebanyak 1.000 pegawai disebut terkena dampak dari langkah efisiensi tersebut.

Dalam laporan BeInCrypto, terungkap bahwa aksi tersebut dilakukan lantaran perusahaan masih menghadapi investigasi federal dan tindakan keras atas penegakan aturan di Amerika Serikat (AS) dan beberapa wilayah lainnya. Desakan dari beberapa regulator dipercaya akan memengaruhi jalan bisnis Binance secara keseluruhan. Oleh karenanya, keputusan itu dianggap sebagai kebijakan terbaik untuk dilakukan demi keberlanjutan perusahaan.

Bukan FUD Pertama yang Menerpa

Ini bukanlah pertama kalinya KuCoin membantah embusan sentimen negatif yang melanda bisnis perusahaan. Pada Juni tahun lalu, perseroan juga pernah menghadapi rumor FUD seputar operasionalisasi bisnis.

KuCoin dirumorkan oleh seorang dengan akun pseudonim @otteroooo di media sosial bahwa menghadapi pailit. Meskipun pada akhirnya akun tersebut dihapus, Johnny Lyu tetap memberikan klarifikasi bahwa hal itu merupakan sesuatu yang konyol.

Dirinya menjelaskan bahwa tim KuCoin sudah melakukan upaya untuk memperjelas situasi dengan Otteroooo. Namun, Otteroooo tetap saja abai terhadap fakta dan malah menyebarkan fear, uncertainty, doubts (FUD). Terlebih lagi, fakta bahwa perusahaan masih tetap berdiri dan menjalankan bisnisnya sampai saat ini sekaligus memperkuat argumen bahwa rumor tersebut adalah sebuah kebohongan belaka.

Terlepas dari hal itu, KuCoin memang tengah menghadapi tekanan dari otoritas pemerintah. Pada Maret lalu, Kejaksaan Agung New York menggugat KuCoin lantaran dituduh mengoperasikan produk Earn di New York tanpa izin.

Jaksa Agung New York, Letitia James, mengatakan KuCoin seharusnya melakukan registrasi terlebih dulu ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) sebelum melakukan penawaran produk. Hal itu membuat nasib KuCoin sama dengan Binance dan beberapa crypto exchange lain yang juga dituduh gagal mendaftarkan produknya.

Bagaimana pendapat Anda tentang rumor PHK KuCoin kali ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori