Lihat lebih banyak

Bank Investasi Eropa Rilis Obligasi Digital Euro Berbasis di Blockchain Privat

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Bank Investasi Eropa (EIB) merilis obligasi digital berdenominasi euro pertama yang menggunakan teknologi blockchain privat.
  • Lewat Proyek Venus, EIB bekerja sama dengan raksasa keuangan global seperti Goldman Sachs Bank Europe, Santander, dan Societe Generale.
  • Ini merupakan obligasi sindikasi perdana yang diterbitkan oleh lembaga keuangan yang tercatat dalam sekuritas Bursa Efek Luksemburg (LuxSE).
  • promo

Europe Investment Bank (EIB), atau yang dikenal sebagai Bank Investasi Eropa, memulai Proyek Venus untuk merilis obligasi digital berdenominasi euro pertama yang menggunakan teknologi blockchain privat. Lembaga negara itu tidak melakukannya sendiri. EIB bekerja sama dengan raksasa keuangan global seperti Goldman Sachs Bank Europe, Santander, dan Societe Generale.

Adapun surat utang digital itu merupakan surat utang digital kedua yang diterbitkan oleh EIB. Namun, hal itu menjadi yang pertama dalam hal pemanfaatan blockchain privat. Ditambah lagi, proyek tersebut menjadi obligasi sindikasi perdana yang diterbitkan oleh lembaga keuangan yang tercatat dalam daftar resmi sekuritas Bursa Efek Luksemburg (LuxSE).

Wakil Presiden EIB, Richardo Mourinho Felix, mengatakan bahwa teknologi blockchain memilki potensi untuk mendisrupsi berbagai sektor. Aksi yang dilakukan oleh EIB akan memainkan peran penting dalam keberhasilan transisi hijau dan digital di Eropa sembari memperkuat kedaulatan teknologi mereka.

“Inovasi merupakan bagian dari identitas EIB. Sehingga, penerbitan surat utang secara kolaboratif ini menjadi langkah penting dalam membantu mengembangkan ekosistem yang sepenuhnya digital,” jelas Richardo Mourinho Felix.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa surat utang digital itu memiliki target dana 100 juta euro dan akan diterbitkan selama 2 tahun. Proses pencatatan dan penyelesaiannya akan menggunakan teknologi blockchain pribadi dan menjadi pelopor penerbitan pada platform tokenisasi milik Goldman Sachs (GS DAP).

Setiap investor yang akan membeli surat utang tersebut akan membayar security token menggunakan mata uang tradisional. Baru setelah itu, joint lead managers akan menyelesaikan penjaminan terhadap debitur mengggunakan representasi uang dari bank sentral yaitu central bank digital currency (CBDC). Oleh karena itu, Banque de France dan Banque centrale du Luxemburg ikut ambil bagian dalam proyek ini agar bisa memberikan perwakilan secara digital dari uang fiat dalam bentuk token.

Obligasi Digital Euro dengan Kupon 2,5% per Tahun

Surat utang dari Proyek Venus menawarkan kupon sebesar 2,5% per tahun dengan periode jatuh tempo pada 29 November 2024 mendatang.

Adapun pemanfaatan teknologi blockchain oleh EIB menyiratkan bahwa pasar modal Eropa sudah semakin siap menyambut teknologi kripto. Alih-alih berada dalam posisi berlawanan, EIB memilih memanfaatkan teknologi yang ada untuk bisa meningkatkan operasional sektor pasar modal. EIB menilai adanya transaksi ini juga bisa membuka jalan bagi solusi derivatif berantai di masa depan.

Terkait hal ini, Managing Director of Digital Assets Santander, John Whelan, menjelaskan bahwa menggunakan blockchain bisa mendorong kecepatan dan operasional yang signifikan.

“Efisiensi di pasar modal akan menjadi lebih terasa dan dekat,” imbuh John Whelan.

Pemanfaatan Kripto di Dunia TradFi Kian Masif

Selain Eropa, pemerintah Singapura pun tengah menggenjot pemanfaatan blockchain bagi sistem keuangan tradisional (TradFi) mereka.

Pada 2 November kemarin, salah satu lembaga perbankan terbesar di Asia Tenggara, yaitu DBS, sudah mengumumkan uji perdagangan valuta asing dan efek pemerintah menggunakan liquidity pool keuangan terdesentralisasi (DeFi) milik swasta. Aksi tersebut merupakan satu kesatuan dari Proyek Guardian yang diluncurkan oleh Monetary Authority of Singapore (MAS).

Tahap pertama proyek ini turut melibatkan perdagangan sekuritas milik pemerintah Singapura yang ditokenisasi, mulai dari dolar Singapura (SGD), obligasi pemerintah Jepang, dan yen Jepang. Mekanisme perdagangan menggunakan sistem dari blockchain publik Ethereum Polygon, platform DeFi Aave, dan decentralized exchange (DEX) Uniswap.

Tidak mau kalah, Israel pun sudah berniat menerbitkan obligasi digital berbasis blockchain. Proyek yang dinamakan Eden itu sampai saat ini tengah dalam proses kajian teknologi Proof of Concept (PoC) yang mencakup seri baru obligasi digital.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori