Lihat lebih banyak

Presiden Bank Sentral Eropa Serukan Lebih Banyak Regulasi bagi Industri Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Christine Lagarde, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), menyerukan adanya lebih banyak regulasi terkait kripto setelah kehancuran FTX.
  • Bila benar-benar jadi menegakkan MiCA, Christine Lagarde justru menilai hal itu dapat menempatkan Eropa sebagai pelopor di dunia dengan penemuan hebat dan sangat tidak dapat diandalkan.
  • Tidak hanya itu, dia pun menambahkan bahwa ECB akan memberi warga Uni Eropa alternatif pembayaran digital.
  • promo

Christine Lagarde, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), pada hari Senin (28/11) menyerukan adanya lebih banyak regulasi terkait kripto setelah kehancuran FTX. Sementara itu, Ketua Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) Amerika Serikat (AS) membela RUU terkait kripto yang dia dukung dan turut didukung oleh Sam Bankman-Fried (SBF).

“Stabilitas dan keandalan kripto telah terungkap dengan cara yang paling jelas baru-baru ini,” kata Christine Lagarde saat tampil di hadapan Parlemen Eropa.

Pernyataan ini muncul menanggapi pertanyaan dari para pembuat kebijakan yang prihatin tentang implikasi dari runtuhnya kerajaan kripto SBF.

Mantan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) ini mengulangi seruannya sebelumnya agar lebih banyak undang-undang (UU) yang terkait dengan dunia kripto.

RUU terkait kripto di Eropa yang hampir diloloskan pada tahun depan dan mulai berlaku pada tahun 2024 akan mencakup kripto dan penyedia layanan.

Regulasi Kripto Perlu Diperluas

Adapun RUU yang dimaksud adalah Markets in Crypto-Assets (MiCA). Bila benar-benar jadi menegakkan MiCA, Christine Lagarde justru menilai hal itu dapat menempatkan Eropa sebagai pelopor di dunia dengan penemuan hebat dan sangat tidak dapat diandalkan.

Menurutnya, harus ada MiCA II sebagai bagian dari upaya untuk merangkul lebih banyak pengawasan terkait kripto. Dia menyebut bahwa Eropa bertujuan untuk menjadi pemimpin dalam hal itu.

Uni Eropa Berencana Kenalkan Aturan Transaksi Kripto yang Lebih Ketat

Presiden Bank Sentral Eropa ini sebelumnya mendesak apa yang disebut dengan MiCA II untuk memperluas ketentuan yang digariskan oleh kerangka landmark.

Pada Juni lalu, dia menyarankan agar MiCA II akan menangani koneksi penghasil risiko ke keuangan tradisional (TradFi), serta aktivitas kripto di luar ruang lingkup MiCA pertama seperti keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Mendorong Regulasi CBDC

Tidak hanya itu, dia pun menambahkan bahwa ECB akan memberi warga Uni Eropa alternatif pembayaran digital.

Christine Lagarde menjelaskan kepada para anggota komite ekonomi Parlemen Eropa bahwa central bank digital currency (CBDC) euro digital akan menawarkan sistem pembayaran digital kepada warga Uni Eropa.

“Kita harus bisa menawarkan itu, jika tidak, orang lain akan menggantikannya,” jelas Presiden ECB.

Saat ini, proyek digital bank sentral Eropa sedang dalam proses, yang sejauh ini berkolaborasi dengan sejumlah mitra dalam sebuah prototipe. Keputusan apakah akan melanjutkan implementasi itu akan datang pada September 2023.

Selain regulasi terkait kripto, Komisi Eropa juga akan segera mengusulkan UU tentang CBDC.

CFTC Dukung RUU Kripto yang Turut Didukung SBF

Dalam kesempatan yang berbeda, Rostin Behnam, selaku Ketua CFTC, membela RUU yang dia dukung dan yang turut mendapat dukungan dari SBF. Alasannya, jika agensi mendapat otoritas atas market kripto spot, itu akan melindungi investor kripto biasa karena CFTC dapat lebih mudah menekan aktor yang buruk.

Ini merupakan pernyataan pertama dari Ketua CFTC sejak kerajaan kripto SBF hancur berantakan. Sebagai informasi, dia mengatakan bahwa CFTC tidak memiliki wewenang untuk mengawasi sebagian besar FTX Group.

RUU yang sedang dipertimbangkan di Senat AS akan meningkatkan persyaratan transparansi untuk sejumlah non-public exchange, yang akan membantu memastikan bahwa mereka tidak mencampurkan dana klien dan perusahaan, seperti yang tampaknya terjadi dengan FTX.

“Saya pikir, penting bagi kita untuk mengisi celah peraturan ini sebelum kerugian lebih besar terjadi pada investor ritel dan investor institusional,” ungkap Ketua CFTC dalam konferensi kripto yang diselenggarakan oleh FT.

Baginya, hal itu akan memungkinkan pengawasan yang lebih langsung, karena CFTC dapat meminta para pelaku industri terkait seperti crypto exchange hingga broker dealer untuk mendaftarkan operasi mereka jika berurusan dengan komoditas digital.

Bagaimana pendapat Anda tentang seruan regulasi kripto dari Presiden Bank Sentral Eropa ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori