Lihat lebih banyak

El Salvador Bakal Bangun Kedutaan Bitcoin di Texas

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pemerintah El Salvador, melalui Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), berniat untuk membuka Kedutaan Bitcoin di Texas.
  • Langkah tersebut diungkapkan oleh Duta Besar El Salvador untuk Amerika Serikat, Milena Mayorga.
  • Sebelumnya, di tahun lalu, pemerintah El Salvador sudah membuka Kedutaan Bitcoin di Lugano, Swiss.
  • promo

El Salvador masih terus optimistis terhadap pemanfaatan Bitcoin (BTC) ke depannya. Pasca mengakui jawara kripto itu sebagai legal tender, mereka terus menggodok rencana pengembangan Bitcoin. Menurut kabar terbaru, pemerintah El Salvador, melalui Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), berniat untuk membuka Kedutaan Bitcoin di salah satu negara bagian AS, yaitu Texas.

Langkah tersebut diungkapkan oleh Duta Besar El Salvador untuk Amerika Serikat, Milena Mayorga. Ia mengatakan bahwa El Salvador berniat untuk mendirikan Kedutaan Bitcoin kedua dan memperluas proyek pertukaran ekonomi juga komersial.

Hal itu terungkap saat pertemuan antara Mayorga dengan Sekretaris Pemerintah Texas, Joe Esparza. Texas sendiri selama ini dikenal sebagai tuan rumah bagi para crypto miner. Pemerintah setempat memang secara lugas memberikan dukungan penuh pada para miner setelah langkah Cina yang melarang aktivitas crypto mining pada Juni 2021 kemarin.

“Kami sudah membahas rencana pembukaan Kedutaan Bitcoin kedua dengan Pemerintah Texas,” ungkap Mayorga dalam utas Twitter.

Kuat dugaan, niatan tersebut juga akan dilandasi niatan yang sama saat El Salvador pertama kali membuka Kedutaan Bitcoin di Lugano, Swiss pada tahun lalu. El Salvador berniat untuk mempercepat adopsi dan meningkatkan literasi bitcoin dan aset kripto lainnya lewat berbagai inisiatif tersebut.

Hal yang diapresiasi oleh Tether itu disebut juga sebagai langkah besar bagi Swiss dan El Salvador untuk mencapai inklusivitas ekonomi dan kebebasan finansial. Lugano sendiri merupakan salah satu wilayah yang sudah mengadopsi aset kripto; seperti Bitcoin (BTC), Tether USD (USDT), dan LGVA, sebagai alat pembayaran yang sah.

Kritik dari Masyarakat Tak Membuat Gentar

Negeri yang dipimpin oleh Presiden Nayib Bukele itu terus melangkah maju untuk mempercepat adopsi Bitcoin di negaranya dan global.

Respon masyarakat yang lambat sepertinya tidak membuat El Salvador mengendurkan tensinya untuk mengurangi ambisi penggunaan Bitcoin.

Berdasarkan hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Universidad Centroamericana Jose Simeon Cana (UCA) menyebutkan hanya terdapat 24,4% responden yang memiliki Bitcoin dan menggunakannya dalam transaksi pembayaran sehari-hari di El Salvador. Sementara itu, 75,6% responden justru mengaku tidak menggunakan Bitcoin untuk transaksi. Fakta tersebut memperlihatkan bahwa minat masyarakat setempat terhadap Bitcoin belum begitu tinggi.

Di samping itu, 61,3% responden ternyata tidak setuju menggunakan Bitcoin dan hanya menyisakan 38,7% masyarakat yang sepakat menggunakan aset kripto tersebut.

Hal itu sebenarnya dapat dipahami, mengingat permasalahan utama masyarakat setempat bukanlah kemudahan pembayaran yang terus digaungkan pemerintah bisa terselesaikan dengan Bitcoin, melainkan kesulitan ekonomi.

Pendirian Komisi Aset Digital Nasional di El Salvador

CEO BnkToTheFuture Bertemu dengan Presiden El Salvador untuk Bahas Rencana Investasi dalam Bitcoin

Awal tahun ini, El Salvador sudah berhasil memiliki undang-undang yang mengatur tentang penerbitan aset digital. Hal tersebut membawa optimisme tersendiri terhadap perkembangan aset digital di sana.

Dalam aturan baru itu, disebutkan bahwa pengawasan aset kripto di El Salvador akan berada di Komisi Aset Digital Nasional. Badan baru tersebut juga bakal bertugas menegakkan aturan baru dalam industri aset digital, serta mencegah terjadinya tindak kejahatan berbasis kripto.

Sebagai catatan, sejak November tahun lalu, Bukele sudah mendeklarasikan untuk terus mengoleksi 1 BTC setiap harinya. Berdasarkan data Bitcoin Treasuries, El Salvador saat ini berada di posisi 3 untuk negara dengan jumlah kepemilikan Bitcoin terbanyak, yakni mencapai 2.381 BTC dengan total biaya yang sudah dikeluarkan sebesar US$107,16 juta.

Sementara itu, posisi pertama diduduki oleh Amerika Serikat yang menyimpan sebanyak 50.676 BTC. Lalu, posisi kedua ditempati oleh Ukraina, yang mengenggam sebanyak 46.351 BTC.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori