Lihat lebih banyak

FBI Geledah Rumah Mantan CEO Kraken Atas Dugaan Aksi Peretasan

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Jesse Powell, co-founder dan mantan CEO Kraken, tengah menghadapi penyelidikan dari FBI.
  • Dia dituduh terlibat dalam aktivitas peretasan dan pengintaian dunia maya pada organisasi nirlaba yang didirikannya sendiri.
  • Kasus ini tidak berhubungan dengan aktivitas kripto, dan pengacara Jesse Powell menyebut kliennya tidak melakukan kesalahan.
  • promo

Jesse Powell, co-founder dan mantan CEO crypto exchange Kraken, tengah menghadapi penyelidikan dari Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS). Dia dituduh terlibat dalam aktivitas peretasan dan pengintaian dunia maya pada organisasi nirlaba yang didirikannya sendiri.

Laporan dari The New York Times yang terbit pada Jumat (7/7) dini hari menjelaskan tentang dugaan kasus yang melibatkan Jesse Powell tidak berhubungan dengan aktivitas kripto. Sumber yang mengetahui persoalan itu mengungkapkan investigasi ini dilakukan sejak musim gugur lalu lantaran adanya tuduhan dari kelompok seni bernama Verge Center for the Arts.

Pada Maret lalu, FBI sudah melakukan penggeledahan di kediaman Powell. Di sana, pihak berwajib menyita perangkat elektronik. Meski begitu, dalam dokumen disebutkan tidak ada tuntutan dari Jaksa Penuntut atas dugaan kejahatan yang dilakukan Jesse Powell.

“Jesse Powell disebut telah mengganggu akun komputer dan memblokir akses ke email dan pesan lain,” jelas salah satu sumber.

Pengacara Jesse Powell, Brandon Fox, juga mengamini bahwa kliennya sedang menghadapi penyelidikan oleh Jaksa Federal di California Utara sembari menjelaskan bahwa co-founder Kraken itu tidak melakukan kesalahan apa pun.

Kabar ini menambah panjang deret penyelidikan yang dilakukan terhadap para petinggi di industri kripto, meski kasus Jesse Powell tidak ada hubungannya dengan kripto. Sebelumnya, Alex Mashinsky, mantan CEO Celsius Network yang telah bangkrut, telah diinvestigasi oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC) AS.

Kesimpulan penyelidikan mengungkapkan bahwa Mashinsky melakukan pelanggaran aturan yang ada di wilayah AS. Meskipun tidak djelaskan lebih jauh detail pelanggaran yang dilakukan, tetapi tuduhan dari otoritas penegak hukum lainnya menyebut bahwa Mashinsky diduga terlibat dalam aktivitas wash trading.

Selain itu, kasus yang menimpa pemimpin crypto exchange FTX, Sam Bankman-Fried (SBF), pun ikut mewarnai perjalanan para bos kripto di mata penegak hukum. SBF didakwa melakukan penipuan dan sejumlah tuntutan lainnya.

Jesse Powell Dipecat dari Verge Center for the Arts

Sebuah laporan menyebutkan pada tahun lalu bahwa Jesse Powell sudah dicopot dari posisinya sebagai dewan direksi Verge Center for the Arts, lantaran tidak menghadiri rapat dan melanggar prinsip organisasi. Namun, Jesse Powell menuduh pemecatannya tidak bisa dibenarkan.

Dia juga masih memiliki akun yang ditautkan ke Verge Center for the Arts. Pengacara Jesse Powell malah menyebut organisasi nirlaba itu melakukan rapat dewan secara rahasia tanpa sepengetahuan Jesse Powell untuk mencopot posisinya sebagai dewan direksi.

“Klien kami dituduh telah mengakses akun tertentu, yang mana akun tersebut banyak dimiliki dan didaftarkan ke Jesse Powell,” tutup pengacara co-founder Kraken itu.

Kraken Tersangkut Kasus Pajak

Terlepas dari kasus pribadi yang dialami Jesse Powell, Kraken sendiri sebagai crypto exchange tengah terlibat dalam kasus pajak di Pengadilan AS.

Dalam gugatannya, Kraken diwajibkan untuk menyerahkan informasi akun dan data transaksi para penggunanya ke International Revenue Services (IRS), yang merupakan pembaga pemerintah yang mengumpulkan pajak di Negeri Paman Sam. Aksi itu dilakukan untuk melihat dan menentukan kekurangan pelaporan pajak dari jumlah yang harus dibayarkan oleh para pengguna Kraken.

IRS meminta data transaksi yang lebih dari US$20 ribu dalam satu tahun kalender. Hal itu termasuk mencakup informasi tentang nama, tanggal lahir, nomor pokok wajib pajak, alamat tempat tinggal, nomor telepon, alamat email, dan dokumen pendukung lainnya.

Meski begitu, Hakim pengadilan tampaknya menolak permintaan IRS untuk mendapatkan informasi pekerjaan dan sumber kekayaan dari para pengguna Kraken. Hakim merasa masih perlu memastikan apakah permintaan yang diajukan IRS tepat dan tidak melebihi tujuan IRS.

Sebagai informasi, selain beberapa data umum yang diminta, IRS juga meminta Kraken untuk merilis alamat blockchain dan hash transaksi serta data mentahnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori