Lihat lebih banyak

FDIC Temui Silvergate untuk Gali Opsi Penyelamatan Bank

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pejabat FDIC dikabarkan telah menjalin komunikasi dengan manajemen Silvergate untuk menggali potensi opsi untuk menghindari kebangkrutan.
  • Sumber yang mengetahui masalah tersebut mengungkapkan, salah satu opsi yang mungkin dilakukan adalah dengan melibatkan investor institusi  untuk membantu perusahaan menopang lilkuiditasnya.
  • Sebelum kabar ini mencuat, sejumlah perusahaan kripto sudah mengumumkan bahwa mereka menghentikan kemitraaannya dengan Silvergate.
  • promo

Krisis keuangan yang dialami Silvergate Capital mengundang perhatian beberapa pihak. Salah satunya adalah Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC). Pejabat FDIC dikabarkan telah menjalin komunikasi dengan manajemen Silvergate untuk menggali opsi yang bisa dilakukan guna menghindari kebangkrutan.

FDIC sendiri merupakan salah satu regulator perbankan yang berwenang untuk melakukan kurasi atas keuangan Silvergate selain Department of Financial Protection and Innovation (DFPI) California.

Sumber yang mengetahui masalah tersebut mengungkapkan, salah satu opsi yang mungkin dilakukan adalah dengan melibatkan investor institusi  untuk membantu perusahaan menopang lilkuiditasnya.

“FDIC sedang melakukan peninjauan pembukuan dan catatan perusahaan,” jelas sumber tersebut.

Masuknya FDIC ke Silvergate memperlihatkan bahwa kondisi perusahaan memang sedang tidak baik-baik saja. Sebelumnya, bank yang terkenal ramah kripto itu juga mengumumkan langkah yang tidak populer dengan menunda penerbitan laporan tahunan. Silvergate beralasan sedang melakukan evaluasi kembali bisnis dan strateginya yang pada akhirnya mengakibatkan keterlambatan pelaporan.

Sejak beredar kabar bahwa Silvergate memiliki keterkaitan dengan kegagalan FTX dan Alameda Research, bisnis kripto perusahaan mulai berguncang. Pekan lalu, perusahaan memutuskan untuk menghentikan layanan kripto mereka yang selama ini dilakukan melalui Silvergate Exchange Network (SEN).

Manajemen Silvergate mengklaim bahwa kebijakan tersebut merupakan strategi berbasis risiko yang  sengaja dilakukan untuk menjaga kelangsungan bisnis perusahaan. Namun, dampak yang dirasakan juga cukup besar bagi entitas kripto yang memanfaatkan layanannya.

Maklum, dengan teknologi yang digunakan SEN, platform crypto exchange yang bekerja sama bisa melakukan transfer crypto-to-fiat atau sebaliknya secara real time. Hal itu bisa menjadi nilai tambah tersendiri bagi entitas yang ingin memperluas adopsi kriptonya secara masih.

Sudah Terendus

Silvergate kripto

Menariknya, kisruh yang terjadi sekarang sudah terendus oleh beberapa perusahaan kripto. Paxos, penerbit stablecoin BUSD dan USDP, serta Circle, selaku penerbit stablecoin USDC, memutuskan untuk mengakhiri kemitraan dengan Silvergate sebelum perusahaan mengakhiri layanan kriptonya.

Di samping itu, Galaxy Digital juga melakukan hal yang sama dan menyebut bahwa perusahaan sudah berhenti menerima atau memulai transfer ke silvergate dengan alasan kehati-hatian.

“Ini merupakan bagian dari proses manajemen risiko, untuk memastikan klien dan aset perusahaan aman,” ungkap Galaxy Digital.

Tidak hanya itu, crypto exchange Bitstamp juga menempuh hal yang sama. Perusahaan memutuskan untuk tidak lagi memproses transfer dana menggunakan Silvergate dan memilih untuk menggunakan layanan dari mitra perbankan global lain.

Terkait hubungan dengan berbagai perusahaan kripto, MicroStrategy, perusahaan publik dengan jumlah simpanan Bitcoin (BTC) terbanyak, akhirnya memberikan klarifikasi atas hubungan mereka dengan Silvergate sebagai upaya memberi keyakinan terhadap investor. Menurut keterangan MicroStrategy, pihaknya memiliki pinjaman dari Silvergate yang belum akan jatuh tempo sampai kuartal pertama 2025 mendatang dan perusahaan tidak memiliki hubungan lainnya dengan Silvergate.

Belum Ada Bukti Kesalahan Silvergate

Di samping itu, Silvergate juga masih menghadapi penyelidikan dari Kejaksaan Amerika Serikat terkait transaksinya dengan FTX. Sampai saat ini, proses tersebut masih berjalan dan belum terungkap kesalahan yang dilakukan oleh Silvergate.

Adanya sengkarut tersebut menjadi salah satu alasan FDIC untuk masuk dan mencoba memperbaiki keadaan. Dengan kewenangannya, FDIC bisa menggabungkan aset yang bermasalah atau menempuh jalan dengan melunasi deposan yang diasuransikan dengan nilai pelunasan US$250 ribu per deposan.

Mantan Partner King & Spaulding, firma yang khusus menangani proses kebangkrutan, Jesse Austin mengungkapkan dua regulator perbankan (FDIC dan DFPI) bisa mengeluarkan pernyataan tentang kecukupan modal Silvergate. Jika salah satunya saja menemukan fakta bahwa ternyata bank memiliki defisit, maka regulator bisa masuk dan menutup bank tersebut.

“Secara khusus kode kebangkrutan mencegah bank mengajukan kebangkrutan Bab 11 ataupun bab 7, tetapi induk usaha Silvergate, [yaitu] Silvergate Capital, masih bisa mengajukan pailit terutama jika memiliki simpanan pelanggan dalam bentuk aset berharga lainnya,” pungkasnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori