Trusted

SBF Bukan Juru Selamat! FTX dan Alameda Ternyata Punya Utang Lebih dari US$1 Miliar ke BlockFi

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Selama sidang hari pertama proses kebangkrutan, BlockFi mengungkapkan bahwa FTX dan Alameda Research berutang lebih dari US$1 miliar pada pihaknya.
  • Sebanyak US$671 juta digunakan untuk pinjaman yang sekarang gagal dibayar oleh Alameda Research dan US$335 juta dana dalam bentuk aset digital yang dibekukan oleh FTX.
  • BlockFi memiliki banyak eksposur ke FTX setelah menerima fasilitas kredit bergulir senilai US$400 juta pada awal Juli lalu dari kerajaan kripto SBF.
  • promo

Selama sidang hari pertama proses kebangkrutan BlockFi pada hari Selasa (29/11), crypto lending platform itu mengungkapkan bahwa FTX dan Alameda Research berutang lebih dari US$1 miliar.

Sebanyak US$671 juta digunakan untuk pinjaman yang sekarang gagal dibayar oleh Alameda Research dan US$335 juta dana dalam bentuk aset digital yang dibekukan oleh crypto exchange FTX.

BlockFi mengajukan petisi untuk perlindungan kebangkrutan pada hari Senin (28/11) kemarin setelah berminggu-minggu tenggelam dalam spekulasi bahwa mereka tidak akan lagi dapat beroperasi setelah FTX Group mengajukan kebangkrutan pada 11 November lalu.

Saham Robinhood Milik SBF Jadi Target Gugatan BlockFi

Sebelumnya, juga ramai pemberitaan bahwa BlockFi menggugat Sam Bankman-Fried (SBF) atas saham yang dia miliki di Robinhood. Hal ini dilakukan karena SBF diduga menjanjikan saham yang dia miliki itu sebagai jaminan awal pada bulan November ini.

BlockFi menggugat Emergent Fidelity Technologies untuk menyerahkan jaminan yang tidak ditentukan. BlockFi mengatakan bahwa itu adalah utang. Jaminan yang dipermasalahkan adalah saham SBF di Robinhood. Sebagai informasi, SBF membeli 7,6% saham Robinhood pada Mei lalu. Saat ini, saham itu bernilai sekitar US$517,15 juta.

Adapun BlockFi mengaku menandatangani perjanjian dengan Emergent pada 9 November untuk ‘menjamin kewajiban pembayaran peminjam yang tidak disebutkan namanya’ dengan menjaminkan saham tertentu sebagai jaminan.

Terkait hal ini, seorang netizen menggambarkan skema rumit tersebut hingga mendapat lebih dari 8.000 likes di Twitter.

“Jadi BlockFi adalah kreditur ke FTX; yang [dari FTX] dipinjamkan ke Alameda Research; yang [dari Alameda] dipinjamkan ke Emergent yang merupakan perusahaan cangkang milik SBF yang membeli saham Robinhood; yang [saham Robinhood] dijadikan jaminan (collateral) untuk menjamin ke BlockFi atas pinjaman yang diberikan ke FTX; yang lalu [dari FTX] digunakan untuk menyelamatkan BlockFi itu sendiri,” tulis akun Twitter ayko2718.

‘Juru Selamat’ yang Ternyata Bikin Sengsara

BlockFi memiliki banyak eksposur ke FTX setelah menerima fasilitas kredit bergulir senilai US$400 juta pada awal Juli lalu dari kerajaan kripto SBF. Selain itu, pernah disebutkan pula bahwa FTX memiliki opsi untuk mengakuisisi BlockFi dengan harga hingga US$240 juta. Terkait hal ini, tim hukum BlockFi mengatakan bahwa kesepakatan itu telah disetujui oleh 89% pemegang saham BlockFi.

Adapun BlockFi membutuhkan suntikan dana pada waktu itu karena krisis yang dipicu hancurnya ekosistem Terra (LUNA) meliputi runtuhnya algorithmic stablecoin TerraUSD (UST) pada Mei lalu, yang memberi efek bagi hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC) gagal memenuhi margin call dari sejumlah pihak sehingga posisinya dilikuidasi.

Joshua Sussberg, pengacara dan mitra di firma hukum Kirkland & Ellis, yang mewakili BlockFi selama persidangan mengatakan bahwa, “Lubangnya Terra (LUNA) benar-benar merupakan awal dari segalanya.”

Dokumen presentasi menunjukkan bahwa keruntuhan Terra (LUNA) pada Mei lalu, diikuti oleh kebangkrutan berikutnya dari sejumlah perusahaan kripto seperti 3AC, Voyager Digital, Celsius Network, hingga akhirnya kerajaan kripto SBF. Perlu dicatat, Kirkland & Ellis turut memimpin proses kebangkrutan Voyager dan Celsius.

Kronologi crypto winter 2022 dimulai sejak bulan Mei lalu | Sumber: Dokumen kebangkrutan BlockFi

Terkait Alameda Research dan FTX yang memiliki utang di BlockFi, sebenarnya ini bukan pertama kalinya bahwa perusahaan kripto yang dikuasai oleh SBF berutang kepada entitas yang dia selamatkan lewat pemberian bailout atau dana talangan.

Pada pertengahan Juni lalu, Alameda Research menawarkan fasilitas kredit bergulir sekitar US$500 juta kepada Voyager. Namun ketika Voyager mengajukan kebangkrutan pada 6 Juli lalu, selanjutnya mulai terkuak bahwa Alameda Research berutang US$376,78 juta kepada Voyager.

Sekilas Sidang Awal Kebangkrutan BlockFi

BlockFi dalam sidang kebangkrutan berharap agar pelanggan yang memegang aset mereka sendiri di produk BlockFi Wallet dapat menarik dana mereka.

“Kami bermaksud untuk segera mengajukan mosi agar pelanggan dapat menarik diri dari wallet pribadi mereka sejauh yang mereka inginkan,” jelas Joshua Sussberg. Adapun rencana ini tunduk pada pembentukan komite kreditur.

Pengacara yang mewakili BlockFi itu mengantisipasi bahwa proses pemulihan dana BlockFi dari FTX akan berjalan dalam jangka waktu yang lama. Apakah dana tersebut dapat dipulihkan adalah pertanyaan lain.

Selain itu, pengacara BlockFi mengatakan bahwa kasus kebangkrutan BlockFi dan FTX adalah cerita yang berbeda 180 derajat, dengan mengutip kegagalan total dari kepemimpinan manajemen FTX di tangan SBF dan koleganya.

BlockFi mencatat bahwa pengadilan menyetujui beberapa mosi yang memungkinkan mereka melanjutkan operasi inti selama proses ini, termasuk memberi wewenang untuk membayar vendor penting dan gaji karyawan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori