Lihat lebih banyak

Gandeng Yellow Card, Coinbase Genjot Penetrasi USDC di Afrika

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Coinbase baru menjalin sinergitas dengan Yellow Card, platform kripto asal Afrika, untuk memperluas ekspansi stablecoin USDC.
  • Merujuk pada data Circle, potensi penggunaan stablecoin di Afrika sangat besar, mengingat terdapat 57% masyarakat di sana yang tidak memiliki akses terhadap lembaga perbankan.
  • Sebelum menjejakkan kaki di Afrika, Coinbase sudah berhasil mendapatkan lisensi dari regulator Prancis untuk memudahkan ekspansinya di wilayah Uni Eropa.
  • promo

Memulai tahun 2024, cypto exchange Coinbase tampak bersemangat memacu bisnisnya. Dalam perkembangan terbaru, Coinbase telah menjalin sinergitas dengan Yellow Card, platform kripto asal Afrika, untuk memperluas ekspansinya di berbagai negara yang ada di Benua Hitam.

Melalui keterangan resminya, terungkap kemitraan ini sengaja dilakukan untuk mewujudkan ekonomi masa depan yang mampu memberikan akses terhadap stablecoin USD Coin (USDC) dan aset kripto lainnya ke jutaan pengguna secara lebih sederhana.

Tingginya tingkat adopsi aset digital di wilayah tersebut menjadi salah satu alasan kuat bagi Coinbase untuk masuk dan menjadikan Afrika sebagai destinasi baru pengembangan bisnisnya.

Berdasarkan data Chainalysis, kebanyakan penduduk di Afrika Sub-Sahara mulai beralih ke Bitcoin (BTC) maupun stablecoin untuk menjadi lindung nilai dalam melawan kenaikan inflasi. Di seluruh Afrika, inflasi diklaim sudah mencapai 18,5%. Hal itu secara berbarengan juga mengerek penggunaan dan kepemilikan kripto dalam beberapa tahun ke belakang. Beberapa wilayah, seperti Nigeria dan Afrika Selatan, bahkan sudah memiliki tingkat adopsi yang mumpuni, masing-masing mencapai 47% dan 22% dari seluruh orang dewasa yang ada.

Oleh karena itu, Coinbase menganggap kerja sama ini merupakan salah satu solusi jitu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Afrika terhadap mata uang virtual.

“Pengguna bisa mendapatkan akses ke USDC di Base dengan biaya transfer kurang dari setengah biata transfer fiat. Mulai Februari, pengguna Coinbase Wallet di puluhan negara Afrika, yang mencakup 52% populasi benua, juga bisa langsung membeli USDC di wallet,” jelas Coinbase.

Perbesar Pasar Non-AS

Di tengah kisruhnya dengan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS), Coinbase secara aktif terus melebarkan jejaring usahanya ke luar wilayah AS. Sebelum menjejakkan kaki di Afrika, Coinbase sudah berhasil mendapatkan lisensi dari regulator Prancis untuk memudahkan ekspansinya di wilayah Uni Eropa.

Selain itu, perusahaan juga berupaya mengakselerasi bisnisnya melalui jalur anorganik. Di tanggal 8 Januari lalu, Coinbase mengaku tengah membidik perusahaan derivatif asal Siprus yang sudah mengantongi izin Markets in Financial Instruments Directive (MiFID). Meskipun belum menyebutkan secara pasti siapa nama entitas yang dimaksud, namun diharapkan proses tersebut bisa rampung dilaksanakan pada tahun ini.

Dalam kerja sama terbarunya, Coinbase juga memegang prinsip yang sama. Melalui integrasi dengan Yellow Card, Coinbase berharap bisa memperluas bisnisnya langsung ke 20 negara yang ada di Afrika.

Salah satu pendiri yang juga menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Yellow Card, Chris Maurice, menuturkan dengan kekuatan Coinbase, pihaknya percaya diri mampu menghadirkan layanan stablecoin yang transformatif ke seluruh wilayah Afrika.

“Kami bermaksud memberdayakan satu miliar orang berikutnya di Afrika untuk berpartisipasi dalam masa depan keuangan,” tambah Maurice secara terpisah.

Coinbase Punya Saham di Circle

Sebagai informasi, USDC merupakan stablecoin yang diluncurkan bersama oleh Coinbase dan Circle. Keduanya pertama kali merilis salah satu jenis mata uang virtual tersebut pada tahun 2018 melalui CENTRE Consortium, yang kini sudah dibubarkan.

Ketika 21 Agustus tahun 2023, entitas yang dipimpin oleh Brian Armstrong itu mengaku membeli saham Circle. Aksi ini sekaligus menunjukkan dukungan Coinbase terhadap ekosistem USDC.

Merujuk pada data Circle, potensi penggunaan stablecoin di Afrika sangat besar. Terdapat 57% masyarakat di sana yang tidak memiliki akses terhadap lembaga perbankan, yang bisa menjadi captive market bagi entitas blockchain untuk menawarkan layanannya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori