Lihat lebih banyak

Gemini Berniat Luncurkan Bisnis Derivatif Kripto di Luar Negeri

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Gemini, salah satu crypto exchange populer, kini dilaporkan bersiap untuk meluncurkan crypto derivative exchange internasional.
  • Pihak Gemini disebut-sebut dalam beberapa bulan terakhir telah menjangkau sejumlah perusahaan perdagangan untuk memberikan layanan sebagai market maker dalam operasi platform mereka di luar negeri.
  • Selain Gemini, crypto exchange Coinbase juga dilaporkan berniat untuk mendirikan markas offshore baru.
  • promo

Gemini, salah satu crypto exchange populer di Amerika Serikat (AS), kini dilaporkan bersiap untuk meluncurkan crypto derivative exchange internasional.

Platform itu secara khusus akan menawarkan perpetual futures, sejenis derivatif yang dilarang di AS bagi trader ritel karena tidak memiliki tanggal kedaluarsa dan dapat diperdagangkan dengan leverage yang cukup besar. Oleh sebab itu, produk ini dianggap sangat berisiko.

Pihak Gemini disebut-sebut dalam beberapa bulan terakhir telah menjangkau sejumlah perusahaan perdagangan untuk memberikan layanan sebagai market maker dalam operasi platform mereka di luar negeri.

Berdasarkan laporan The Information pada hari Rabu (29/3), kehancuran FTX sebagai salah satu crypto exchange, yang memiliki pangsa pasar yang signifikan dalam perdagangan derivatif, membuka pintu bagi lebih banyak pemain yang mengisi kekosongan itu.

Adapun Coinbase, salah satu crypto exchange terbesar di AS, disebut juga telah bekerja untuk membangun bisnisnya di luar negeri.

Terseret dalam Krisis Genesis

Sebagai pengingat, Gemini turut terseret dalam krisis berantai di dunia kripto pada tahun 2022.

Pasalnya, pelanggan Gemini Earn kehilangan akses ke dana mereka ketika broker kripto Genesis menangguhkan program penebusan dan pembukaan pinjaman baru segera setelah runtuhnya FTX pada November 2022.

Sejak 20 Januari lalu, Genesis telah mencari perlindungan kebangkrutan untuk bisa menemukan solusi atas masalah yang menimpa mereka.

Genesis, yang merupakan anak perusahaan Digital Currency Group (DCG), diperkirakan berutang lebih dari US$3,6 miliar kepada para kreditur utamanya. Hal itu termasuk bertanggung jawab untuk mencari solusi atas dana pelanggan Gemini Earn yang terperangkap sekitar US$765 juta hingga US$900 juta.

Memasuki 23 Januari, dikabarkan kembali melakukan pemangkasan jumlah karyawan yang mencapai 10%. Keputusan ini harus diambil setelah perusahaan yang didirikan si kembar Tyler dan Cameron Winklevoss tetap tertekan dalam crypto winter selama berbulan-bulan. 

“Adalah harapan kami untuk menghindari pengurangan lebih lanjut setelah musim panas 2022. Namun, kondisi ekonomi makro negatif yang terus-menerus dan penipuan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh pelaku jahat di industri kita membuat kami tidak punya pilihan lain selain merevisi prospek kami dan mengurangi jumlah karyawan lebih lanjut,” tulis co-founder dan presiden dari crypto exchange Gemini, Cameron Winklevoss.

Keputusan ini setidaknya merupakan pemutusan hubungan kerja (PHK) putaran ke-3 di Gemini dalam 8 bulan terakhir.

Co-founder Gemini: Bull Run Market Kripto Bakal Dimulai dari Timur

Melompat pada 20 Februari lalu, Cameron Winklevoss mengatakan bahwa bull run market kripto berikutnya akan dimulai dari wilayah Timur.

“Ini akan menjadi pengingat yang merendahkan bahwa kripto adalah kelas aset global, dan Barat termasuk AS selalu hanya memiliki dua pilihan: menerimanya atau tertinggal. Itu tidak bisa dihentikan,” jelas co-founder Gemini itu.

Menurutnya, pemerintah mana pun yang tidak menawarkan aturan yang jelas dan panduan yang tulus akan ditinggalkan begitu saja dengan cepat. Ini berarti, negara-negara yang memerangi adopsi kripto berpotensi kehilangan ‘periode pertumbuhan terbesar’ sejak kebangkitan internet komersial.

“Itu berarti [negara-negara yang tidak ramah kripto] kehilangan kesempatan untuk membentuk dan menjadi bagian mendasar dari infrastruktur keuangan masa depan dunia ini dan seterusnya,” imbuh Cameron Winklevoss.

Menariknya, tokoh utama di balik Binance pun turut mengomentari cuitan itu. Changpeng ‘CZ’ Zhao, pendiri dan CEO dari crypto exchange dengan volume perdagangan terbesar di dunia itu, menggoda dengan mengatakan bahwa bull run berikutnya dari market kripto bisa saja akan dimulai dari Timur Tengah.

Pernyataan dari co-founder Gemini yang mengindikasikan bahwa angin segar bagi market kripto datang dari Timur, bisa saja merujuk pada sikap regulator Hong Kong yang lebih bersahabat untuk membuka peluang adopsi kripto yang lebih luas.
Hal ini jelas sangat berbeda dengan sikap keras regulator AS akhir-akhir ini yang menarget sejumlah perusahaan kripto.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori