Lihat lebih banyak

Ghana Diprediksi Akan Susul Nigeria & Kenya dalam Adopsi Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Ghana diprediksi akan menyusul Nigeria & Kenya dalam adopsi Kripto.
  • Inflasi yang meroket & tingginya tingkat suku bunga, menyulut semangat masyarakat Ghana mencari alternatif.
  • Menariknya, di Ghana penggunaan bursa kripto yang berjalan secara peer-to-peer (P2P) cukup tinggi.
  • promo

Benua Afrika belakangan ini menjadi buah bibir dalam dunia kripto. Dengan garis kemapanan yang berada di bawah banyak negara maju, Afrika justru menjadi harapan bagi tumbuh kembangnya industri kripto global. Bahkan, beberapa negara diprediksi akan semakin memantapkan tajinya di ranah kripto, salah satunya adalah Ghana.

Negara yang mendapat julukan sebagai Negeri Pesisir Emas ini digadang-gadang akan memiliki tingkat adopsi kripto yang sama dengan negara tetangganya, yaitu Nigeria dan Kenya. Meskipun Ghana masih harus berjibaku dengan inflasi yang meroket dan tingginya tingkat suku bunga, hal itu justru menyulut semangat masyarakat Ghana untuk mencari alternatif pembayaran dan investasi yang lebih menguntungkan.

Per Mei kemarin, salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Afrika ini mengalami inflasi sebesar 27,6% dengan total defisit neraca pembayaran yang melonjak menjadi US$934,5 juta. Melihat ini, riset dari lembaga analitik blockchain Chainalysis mengungkapkan bahwa Ghana akan menjadi negara di Afrika berikutnya yang menjadi pusat pertumbuhan kripto. Hal ini bisa terjadi karena sampai sekarang penggunaan kripto di wilayah Afrika, termasuk Ghana, dinilai menjadi opsi terbaik bagi sebagian masyarakat untuk menghadapi volatilitas ekonomi.

Selain itu, alasan lain yang memungkinkan Ghana menjadi kekuatan menarik untuk kripto di Afrika adalah tingginya penggunaan bursa kripto yang berjalan secara peer-to-peer (P2P). Pangsa pasar untuk transaksi tersebut pada periode Juli 2021 sampai June 2022 mencapai 6% dari total volume transaksi kripto di Afrika. Sampai dengan tahun 2021, sekitar 900 ribu orang Ghana diprediksi sudah memiliki kripto. Jumlah tersebut mencapai 3,01% dari total populasi Ghana.

Menilik Adopsi Kripto di Kawasan Afrika Sub Sahara

Harus diakui, meskipun menyimpan potensi pertumbuhan, namun volume transaksi aset kripto dari Ghana dan negara lain yang masuk dalam kategori Afrika Sub Sahara masih sangat kecil dibandingkan dengan wilayah lain.

Berdasarkan data, volume on-chain yang terjadi pada periode Juli 2021 sampai Juni 2022 menyentuh US$100,6 miliar. Jumlah tersebut hanya mencapai 2% dari total volume transaksi kripto global. Selain itu, tingkat pertumbuhannya juga tidak terlalu mengesankan. Tercatat, hanya naik 16% dari tahun sebelumnya.

Sumber: Chainalysis

Namun, jika ditelisik lebih dalam, pasar kripto di Afrika merupakan yang paling berkembang di banding wilayah manapun. Pasalnya, integrasi kripto sudah terjadi sampai tahap akar rumput yang digunakan untuk transaksi keuangan sehari-hari.

Nigeria, misalnya, saat ini menduduki peringkat ke-11 dalam indeks adopsi kripto secara global, diikuti oleh Kenya yang berada di posisi ke-19. Di atas kertas, memang posisi tersebut tidak begitu strategis, karena berada di luar jajaran 10 peringkat teratas.

Akan tetapi, apabila dilihat berdasarkan daya beli dan populasi di dua negara tersebut, capaian itu membuktikan bahwa adopsi kripto terjadi cukup kuat, khususnya untuk penggunaan bursa kripto P2P.

Transaksi Ritel Menjadi Penggerak

Bursa kripto P2P atau biasa disebut sebagai decentralized exchange (DEX) tumbuh subur di wilayah Afrika. Mayoritas investor yang bergabung dalam jenis transaksi ini adalah investor ritel. Hal ini sekaligus menjadikan kawasan Afrika Sub Sahara sebagai pasar yang unik dibandingkan dengan wilayah lain.

“Sekitar 6,4% dari volume transaksi berasal dari ritel. Jumlah transaksinya ada di bawah US$10.000 per transaksi,” jelas Chainalysis.

Bila dilihat dari keseluruhan jumlah transfer, transaksi ritel mendominasi sebanyak 95% dari nilai semua transfer. Founder konsultan blockchain dan studio produk Convexity asal Nigeria, Adedeji Owonibi, bahkan menyebut ada banyak trader harian yang berjualan untuk memenuh kebutuhan hidup.

“Orang yang mengendalikan pasar di sini adalah pedagang eceran. Tingginya jumlah pengangguran berpendidikan menjadi salah satu alasannya. Kripto bagi mereka adalah penyelamat,” tegas Adedeji Owonibi.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori