Lihat lebih banyak

Google Gandeng Coinbase Sediakan Pembayaran Kripto untuk Layanan Cloud

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Google jalin kolaborasi dengan Coinbase dalam rangka menyediakan pembayaran kripto untuk layanan cloud computing.
  • Dari sisi Coinbase, mereka akan menggunakan infrastruktur Google Cloud untuk mendukung ketersedian data transaksi.
  • Menariknya, Google juga berencana menggandeng Coinbase Prime untuk menyimpan & mengelola aset kripto.
  • promo

Raksasa teknologi Google baru saja mengikat kerja sama dengan Coinbase, salah satu crypto exchange terbesar di dunia. Keduanya sepakat bersinergi memanfaatkan layanan masing-masing perusahaan untuk mendorong bisnis mereka.

Dengan jalinan tersebut, Google ditargetkan sudah bisa menerima opsi pembayaran berbasis kripto khusus bagi pengguna layanan cloud computing atau penyimpanan data pada tahun 2023.

Sementara dari sisi Coinbase, mereka akan menggunakan infrastruktur Google Cloud untuk mendukung ketersediaan data transaksi. Selama ini, Coinbase menggunakan platform dari Amazon untuk bisa memfasilitasi data aplikasi yang terdapat dalam perusahaan.

Langkah yang dilakukan Google dinilai cukup berani karena sampai saat ini adopsi kripto dalam mekanisme pembayaran di sejumlah perusahaan teknologi tradisional masih memancing perdebatan yang cukup mendalam. Namun, jika dilihat lebih dalam, perusahaan yang didirikan Larry Page dan Sergey Brin ini memang sudah menaruh hati pada sektor kripto secara diam-diam.

Berdasarkan data, induk perusahaan Google, yaitu Alphabet, menjadi salah satu perusahaan yang melakukan investasi besar pada pengembangan blockchain. Total nilai putaran pendanaan yang sudah diikuti Alphabet ditaksir mencapai US$1,50 miliar atau sekitar Rp22,22 triliun. Hal ini membuktikan bahwa sejatinya Google memang sudah melihat prospek cemerlang industri kripto ke depannya.

Dari data yang disajikan, sudah terlihat bagaimana kemesraan hubungan antara Google dan dunia kripto. Dengan kontribusi pendapatan layanan Google Cloud yang mencapai 9%, sudah terbayang potensi aset kripto yang nantinya akan diterima perusahaan mulai tahun depan.

Terkait hal ini, Vice President & Head of Google Cloud, Amit Zavery, mengatakan bahwa dalam tahap awal, layanan infrastruktur Google Cloud tidak akan banyak menerima pembayaran kripto dari pelanggan yang ada di web3. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah aset kripto yang digunakan sebagai opsi pembayaran juga akan bertambah banyak.

“Kami melihat perusahaan lain untuk sisi pengembangan mata uang kripto dan Coinbase memiliki kemampuan terbesar,” jelas Amit Zavery.

Google Akan Kelola Aset Kripto

Menurut rencana, Google juga berencana menggandeng Coinbase Prime yang merupakan layanan yang berfungsi menyimpan aset kripto institusional dengan aman sekaligus menghadirkan peluang bagi nasabah institusional melakukan perdagangan kripto.

Dalam kesepakatan keduanya, Google berencana menggunakan Coinbase Prime untuk menyimpan dan mengelola aset kripto yang rencananya kelak akan mereka miliki.

Beberapa pihak mengatakan bahwa langkah yang dilakukan Google untuk mengelola aset kriptonya sendiri terlalu berisiko. Pasalnya, Coinbase yang turut mengelola aset kripto mengalami penurunan nilai sebanyak US$377 juta.

Apple Masih Malu-Malu Dukung Kripto?

Berbeda dengan Google, raksasa teknologi lainnya seperti Apple justru sampai sekarang tidak memperlihatkan sikap tegas dalam mendukung atau menolak kripto. Sejauh ini, Apple telah menerima jalinan kerja sama dengan perusahaan penyedia dompet kripto MetaMask untuk masuk dan terintegrasi dalam sistem pembayaran Apple Pay.

Hal tersebut secara tidak langsung menunjukkan bahwa Apple mendukung pembayaran dengan kripto. Pasalnya, setiap pengguna MetaMask yang akan melakukan transaksi kripto, baik itu penjualan atau pembelian, memiliki opsi menggunakan kartu kredit, debit, atau Apple Pay. Dalam sebuah penjelasan, tetapi hal ini tidak terjadi secara langsung. Sebab, pengguna MetaMask akan dialihkan ke platform crypto-to-fiat yang bernama Wyre terlebih dahulu.

Selain itu, dalam fitur anyar yang dimiliki Apple, yaitu tap to pay, banyak pihak menduga hal tersebut akan membuka peluang lebih besar lagi bagi pembayaran menggunakan kripto. Pasalnya, fitur tersebut memang sengaja dimaksudkan untuk memudahkan pembayaran pebisnis mulai dari solopreneur hingga pedagang besar agar bisa menerima pembayaran tanpa adanya kontak, tidak terkecuali pedagang kripto.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori