Lihat lebih banyak

Gubernur Bank Sentral Inggris Sebut Metode Pembayaran dengan Bitcoin Tidak Efisien

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Gubernur Bank Sentral Inggris (BoE), Andrew Bailey, menyebut penggunaan Bitcoin sebagai metode pembayaran saat ini bukanlah hal yang efisien.
  • Carolyn A. Wilkins, anggota Komite Kebijakan Keuangan Bank Dunia, meyakini bahwa aset kripto stablecoin, yang didukung dengan mata uang fiat, jauh lebih penting untuk bisa diintegrasikan ke dalam sistem keuangan.
  • Wakil Gubernur BoE untuk Stabilitas Keuangan, Sarah Breeden, mengakui kerangka peraturan yang memungkinkan industri TradFi mengakomodasi kebutuhan pelaku usaha aset kripto masih kurang.
  • promo

Di tengah kegembiraan pasar lantaran ETF Bitcoin Spot sudah mendapatkan lampu hijau dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), otoritas moneter Inggris malah memperlihatkan sikap dinginnya terhadap Bitcoin (BTC). Gubernur Bank Sentral Inggris (BoE), Andrew Bailey, menyebut menggunakan Bitcoin sebagai metode pembayaran saat ini bukanlah hal yang efisien.

Dalam Pertemuan Komite Keuangan Parlemen Inggris, Andrew Bailey mengatakan bahwa Bitcoin sudah kehilangan momentumnya lantaran terlalu lama berjuang untuk bisa mendapatkan izin dari regulator. Oleh sebab itu, meskipun bank terus melakukan pemantauan perkembangan aset kripto, namun Bitcoin tidak mengintegrasikan produknya dengan baik ke dalam sistem keuangan.

“Walaupun ada banyak warga Inggris yang memegang aset kripto, mereka mengalami kesulitan untuk masuk ke arus utama dan jumlahnya hanya mewakili sebagian kecil dari sistem keuangan global, namun kita tetap harus mengawasinya,” jelas Bailey sebagaimana dilansir oleh Bloomberg.

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa mata uang kripto yang tidak didukung tidak memiliki nilai intrinsik. Pendapat Bailey tersebut kontras dengan pandangan para pegiat industri yang selama ini menyebut bahwa pembayaran menggunakan teknologi kripto jauh lebih efisien dan efektif.

Stablecoin Lebih Penting

Pada pertemuan yang sama, salah satu anggota Komite Kebijakan Keuangan Bank Dunia, Carolyn A. Wilkins, mengatakan meskipun begitu, terdapat kepentingan dalam aset kripto, khususnya investor spekulatif yang terus mendukung kelas aset tersebut. Maka dari itu, Wilkins mempertanyakan fungsi dan kegunaan dari aset kripto itu sendiri.

Menurutnya, hal terpenting adalah bagaimana aset kripto bisa berintegrasi dengan sistem keuangan dan bagaimana fungsi ke depannya setelah integrasi terjadi. Wilkins malah lebih berkeyakinan bahwa aset kripto stablecoin, yang didukung dengan mata uang fiat, jauh lebih penting untuk bisa diintegrasikan.

Wakil Gubernur BoE untuk Stabilitas Keuangan, Sarah Breeden, juga mengakui lambatnya proses integrasi mata uang virtual ke dalam sistem keuangan tradisional. Namun, dari kacamatanya, hal itu terjadi karena kurangnya kerangka peraturan yang memungkinkan industri keuangan tradisional (TradFi) mengakomodasi kebutuhan pelaku usaha aset kripto.

“Salah satu alasan mengapa TradFi kurang terlibat dalam kripto adalah karena kurangnya pedoman yang memungkinkan mereka bisa melakukan dengan cara yang aman,” tutur Breeden yang juga hadir dalam pertemuan tersebut.

Hal tersebut juga diakui oleh pelaku usaha kripto. CEO SavingBlocks, Eduard Daunizeau, pernah mengatakan pihaknya mengaku kesulitan untuk mendapatkan dukungan dari institusi perbankan. Dari pengajuan terhadap 9 bank, 7 di antaranya menolak proposal perusahaan.

Dua perusahaan yang menerima pengajuannya juga memberikan persayaratan yang cukup rinci, meliputi dokumentasi tambahan hingga kewajiban untuk memberikan penjelasan secara menyeluruh terkait proses yang digunakan untuk bisa memfilter transaksi nasabah.

Regulasi Aset Kripto Tetap Dibutuhkan di Inggris

Sejak kejatuhan FTX, beberapa regulator keuangan dunia, termasuk regulator di Inggris, mulai memperketat kebijakannya terhadap aset digital. Mereka mulai meluncurkan sejumlah regulasi untuk mengatasi kekhawatiran munculnya dampak dari hubungan industri aset digital dengan keuangan tradisional.

Selain itu, untuk bisa memperlambat adopsi mata uang kripto di wilayahnya, pemerintah Inggris juga sudah memperkenalkan central bank digital currency (CBDC), yang kerap disebut sebagai Britcoin.

Kendati inisiatif tersebut masih mendapatkan sejumlah pertentangan dari parlemen, terutama yang berhubungan dengan privasi, BoE berpendapat pound digital tetap diperlukan untuk memenuhi transaksi online yang terus bertumbuh. Terlebih lagi, BoE menganggap bahwa uang tunai tidak berguna dalam transaksi berbasis web di kalangan konsumen.

Bagaimana pendapat Anda tentang pendapat Gubernur Bank Sentral Inggris terhadap pembayaran menggunakan Bitcoin? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori