Lihat lebih banyak

Hadapi Beragam Sentimen Negatif, Total Penjualan NFT Turun Hampir 60%

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Hadapi beragam sentimen, total penjualan NFT hanya mencapai US$3,4 miliar pada kuartal III/2022.
  • Kinerjanya amblas 59,52% dibandingkan dengan total penjualan NFT senilai US$8,4 miliar pada kuartal II/2022.
  • Pada kenyataannya, sejumlah marketplace NFT, termasuk OpenSea, juga mengalami kinerja yang merosot.
  • promo

Selain crypto winter, kolektor non-fungible token (NFT) juga harus menghadapi kekhawatiran akan harga kripto di masa depan. Pasalnya, pasca munculnya risiko likuidasi dari penyedia pinjaman dengan jaminan NFT, yaitu BenDAO, harga jenis aset ini di pasaran terus merosot. Hal ini sebenarnya dapat dimengerti, mengingat aset yang dijaminkan di BenDAO merupakan koleksi blue chip yang selama ini menjadi penyokong dalam total transaksi NFT secara global.

Pada kuartal III/2022, total penjualan NFT hanya mencapai US$3,4 miliar atau amblas 59,52% dari penjualan pada kuartal II/2022 yang mencapai US$8,4 miliar. Tidak bisa dipungkiri, dunia investasi sangat erat kaitannya dengan beragam sentimen.

Volume perdagangan NFT VS jumlah penjualan | Sumber: DappRadar

Munculnya beragam kabar negatif di seputar aset digital, jelas membuat investor khawatir dan akhirnya mulai mengubah strategi portofolio investasi mereka. Di samping itu, sikap tegas bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), yang menyatakan akan terus mengerek suku bunga acuan, juga membuat investor kalang kabut dan membuang aset berisiko mereka demi mengurangi potensi kerugian.

Data DappRadar memperlihatkan bahwa sejak bulan Juni 2022, volume perdagangan NFT sudah mulai memperlihatkan penurunan dengan ambruk ke level US$1 miliar. Padahal, pada bulan Mei volume perdagangan masih berada di level US$3,3 miliar. Hal ini dibarengi dengan penurunan total penjualan NFT yang amblas ke level 5,88 juta dari Mei yang mencapai 7,41 juta.

Jumlah volume perdagangan NFT terus turun pada Juli ke level US$900 juta dan untuk pertama kalinya meninggalkan level psikologis di bawah US$1 miiliar. Sementara itu, total penjualan mulai merangkak naik tipis ke level 5,89 juta. Memasuki bulan Agustus, terjadi anomali ketika volume perdagangan turun ke kisaran US$800 juta, tetapi total penjualan justru meningkat drastis ke level 7,24 juta.

DappRadar menyebutkan bahwa penurunan ini dipicu oleh turunnya harga Ethereum. Sejak awal Juni sampai dengan akhir Agustus 2022, harga Ethereum sudah mengalami koreksi sebesar 20,68%, dari US$1.953 menjadi US$1.549. Selain itu, jumlah pedagang unik NFT juga ikut turun 8% dari bulan sebelumnya.

Marketplace NFT Alami Lesu Peminat

Beberapa marketplace NFT yang selama ini menjadi idola bagi investor juga tidak luput dari kemerosotan, termasuk OpenSea. Meskipun platform tersebut masih memegang kendali dengan pangsa pasar sebesar 56,1%, tetapi dari segi volume perdagangan mengalami penurunan.

Dominasi pasar dalam volume perdagangan NFT | DappRadar

Pada Agustus 2022, total volume perdagangan NFT di OpenSea mencapai US$482 juta atau turun 9% secara bila dibandingkan bulan sebelumnya. Lemahnya kinerja in terjadi bersamaan dengan aksi OpenSea yang memangkas 20% karyawan dengan alasan kondisi market yang lemah.

Hal yang sama juga terjadi pada Magic Eden yang fokus pada NFT di jaringan Solana. Platform tersebut disebut hanya mampu membukukan total volume perdagangan sebesar US$61 juta, atau turun 12,81% dari bulan sebelumnya yang mencapai US$70 juta.

Sementara untuk LooksRare, mereka mengalami tekanan yang lebih dalam. Total volumen perdagangan NFT LoosRare susut 25% menjadi US$18 juta dibandingkan bulan sebelumnya.

Aksi Peretasan Juga Menjadi Penekan

Peretasan yang selama ini terjadi di dunia kripto turut memengaruhi harga NFT di pasaran. Sepanjang Agustus ini saja, terjadi 31 peretasan dengan total eksploitasi mencapai US$211 juta.

Eksploitasi pada jaringan Nomad mendominasi dengan mencapai 90% dari total dana yang hilang sepanjang bulan. Di awal Agustus kemarin, sebanyak US$190 juta dana hilang karena peretas melakukan eksplotasi terhadap sistem keamanan Nomad.

“Secara total eksploitasi atau peretasan mewakili 96% dari raibnya dana di industri kripto. Sementara 1,85% atau sekitar US$3,91 juta terjadi akibat Exit Scam, US$1,39 juta akibat rugpull dan US$612 ribu akibat phising,” jelas riset DappRadar.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori