Lihat lebih banyak

Harga Bitcoin (BTC) Makin Rontok, Apakah Benar Puncak Lokal Sudah Tercapai?

3 mins
Oleh Valdrin Tahiri
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Harga Bitcoin (BTC) membentuk pola candlestick mingguan bearish pada bulan Januari. Lalu, pada Senin (22/1), harganya ambruk dari level support horizontal.
  • Analisis pada time frame mingguan dan harian sama-sama menunjukkan tren bearish. Ini menjadi indikasi bahwa tren turun BTC masih akan berlanjut.
  • Meski prediksi harga BTC cenderung bearish, keberhasilan harga untuk merebut kembali US$41.000 bisa memicu kenaikan hingga mencapai puncak kisaran.
  • promo

Harga Bitcoin (BTC) terus mengalami tren turun sejak tanggal 11 Januari, hingga berujung pada level terendah US$39.430 pada hari Senin (21/1).

BTC telah mengalami breakdown dari area support horizontal yang penting. Lantas, apakah ini menandakan bahwa puncak lokal telah tercapai?

Tren Turun Bitcoin Masih Berlanjut

Analisis teknikal pada time frame mingguan menunjukkan bahwa harga BTC telah meningkat di dalam saluran paralel naik (ascending parallel) sejak awal tahun 2023. Kemudian, pada bulan November, harganya berhasil breakout dari saluran tersebut dan mencetak puncak US$48.969 pada bulan Januari 2024. Menariknya, puncak ini tercapai bertepatan dengan persetujuan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin.

Namun, sejak itu harga BTC telah turun, sembari membentuk pola candlestick bearish shooting star. Sementara untuk pekan ini, harganya terpantau sedang bergerak di dalam batas saluran dan mendekati garis tengahnya, yang juga berimpit dengan level support Fibonacci.

Bitcoin (BTC) Price Movement
Grafik Mingguan BTC/USDT | Sumber: TradingView

Di samping itu, RSI mingguan memberikan pembacaan bearish. Para trader pasar seringkali menggunakan RSI sebagai indikator momentum untuk mengidentifikasi kondisi overbought (jenuh beli) ataupun oversold (jenuh jual). Berbekal ini, mereka dapat menentukan kapan waktu yang optimal untuk mengakumulasi dan juga menjual suatu aset.

Adapun pembacaan RSI di atas 50 dan tren naik menunjukkan bahwa bull masih unggul, sedangkan RSI di bawah 50 menunjukkan hal sebaliknya. Untuk BTC sendiri, sekarang indikatornya masih berkisar di atas 50. Meski begitu, RSI ini sempat turun di bawah 70 (ikon hitam), yang menjadi tanda dari pelemahan tren.

Apa Kata Para Analis?

Para trader dan analis kripto di platform X (Twitter) memiliki pandangan bearish tentang tren masa depan Bitcoin. Honey_xbt menggambarkan area horizontal sederhana untuk menandai sebuah penolakan dari level US$50.000. Dalam analisis ini, ia juga memprediksi peluang penurunan berikutnya menuju level US$35.000.

Bitcoin (BTC) Movement
Grafik Mingguan BTC/USDT | Sumber: X

Di sisi lain, Cold Blooded Shiller juga berpandangan bearish terkait prediksi harga BTC ke depan. Pandangannya ini bertumpu pada pergerakan harga serta pembacaan sejumlah indikator yang ada.

[Analisis menggunakan grafik] Renko menunjukkan perubahan momentum [pada] $BTC dengan sangat baik. Ada tekanan signifikan pada sisi downside (yang tidak terlihat dalam lebih dari 18 bulan, tetapi perlu diinterpretasikan dengan hati-hati mengingat adanya penyesuaian ulang) – namun, Awesome Oscillator (AO) menunjukkan penguatan. Juga terdapat penembusan support yang jelas di US$40.000.

Terakhir, Income Sharks memperkirakan harga BTC akan anjlok ke bawah sebagian besar level support utama hingga mencapai level US$32.000.

Apakah Harga BTC Sudah Sentuh Pucuk?

Analisis teknikal pada time frame harian selaras dengan pandangan bearish dari grafik mingguan. Hal ini didasarkan pada aksi harga dan pembacaan RSI yang ada.

Grafik yang tersaji menunjukkan bahwa harga BTC telah ambruk ke bawah area support horizontal US$41.000, yang telah bertahan selama 48 hari. Setelah terjadinya breakdown, belum ada pemantulan signifikan yang terjadi. Akibatnya, Bitcoin masih diperdagangkan di bawah area tersebut.

Sementara itu, RSI harian juga menunjukkan interpretasi tren bearish. Indikator ini tergelincir di bawah 50 (ikon merah) untuk pertama kalinya sejak tren bullish bermula pada tanggal 16 Oktober 2023 (ikon hijau). Terlebih, ini juga menjadi sinyal bahwa tren bullish yang sebelumnya telah rampung dan tren bearish yang baru telah dimulai.

Jika penurunan terus berlanjut, maka BTC terancam turun 5% menuju level support Fibonacci retracement 0,5 di US$36.900 atau turun hingga 12% menuju level Fib 0,618 di US$34.000.

Bitcoin (BTC) Price Prediction
Grafik Harian BTC/USDT | Sumber: TradingView

Namun, kendati prediksi harga BTC ini bernada bearish, pemulihan kembali ke area horizontal US$41.000 bisa memicu kenaikan sebesar 14% menuju puncak kisaran yang sebelumnya di level US$44.000.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Bitcoin (BTC) ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori