Lihat lebih banyak

Harga Bitcoin Akhirnya Keluar dari “Zona Bahaya”, Apa Artinya?

3 mins
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Bitcoin resmi keluar dari "zona bahaya" pasca-halving.
  • Kini, BTC masuki fase akumulasi yang lebih awal dari perkiraan.
  • Melemahnya dolar AS mengangkat prospek optimistis untuk Bitcoin.
  • promo

Harga Bitcoin sekali lagi menunjukkan ketangguhannya setelah sukses melewati periode volatil yang dikenal sebagai “danger zone” alias zona bahaya.

Fase ini umumnya terjadi setelah Bitcoin halving, yang secara signifikan berdampak pada harganya. Setelah keluar lebih kuat, Bitcoin kini menarik perhatian investor.

Dari Zona Bahaya ke Akumulasi

Analis teknikal Rekt Capital menggambarkan “zona bahaya” sebagai volatilitas potensial selama tiga minggu setelah Bitcoin halving, sebuah siklus yang berulang dalam sejarahnya.

Di masa lalu, fase ini menyaksikan penurunan harga yang tajam, seperti penurunan 17% di tahun 2016. Namun, siklus terbaru mencatat penurunan yang lebih ringan yaitu 6,5%, menunjukkan pasar yang semakin matang. Tren turun ini berlangsung singkat. Sebab, Bitcoin segera melancarkan reli harga sebesar 15%, dengan percaya diri keluar dari batas bawah kisaran akumulasi ulangnya.

Adapun ketangguhan Bitcoin ini menggarisbawahi siklusnya yang konsisten pasca halving. Terlepas dari volatilitas yang diperkirakan, fase akumulasi nyatanya bermula lebih awal dari prediksi. Munculnya level support yang kokoh lantas dengan cepat dimanfaatkan oleh para investor.

“Namun, dari segi waktu, ini belum waktunya – jadi kita perlu menunggu sepekan lagi untuk konfirmasi bahwa zona ini sudah berakhir secara resmi, namun untuk sekarang, ini hanya formalitas belaka.”

Rekt Capital, Analis Kripto

Sebagai hasilnya, respons pasar telah terlebih dahulu meredakan kekhawatiran, menunjukkan bahwa periode koreksi harga yang dahsyat mungkin sudah rampung.

Analisis Harga Bitcoin
Analisis Harga Bitcoin | Sumber: Rekt Capital

Lingkungan Ekonomi Sokong Prospek Positif Bitcoin

Di samping itu, lingkungan ekonomi yang lebih luas turut mendukung prospek positif Bitcoin. Hal ini terutama menyangkut dolar AS yang melemah. Baru-baru ini, ekonom makro Henrik Zeberg menyoroti penurunan Indeks Dolar AS (DXY). DXY sendiri berperan melacak dolar terhadap enam mata uang utama.

Zeberg kemudian mengaitkan tren ini dengan anjloknya imbal hasil obligasi pemerintah. Akibatnya, kondisi ini pun menciptakan lingkungan yang sangat baik untuk aset kripto.

Pengamatan ini begitu krusial, mengingat korelasi terbalik historis Bitcoin dengan dolar AS. Ketika DXY mencapai puncak dua dekade pada September 2022 di tengah kebijakan agresif Federal Reserve, harga Bitcoin tergelincir ke area US$16.000. Sementara yang terbaru, The Fed resmi mengerem kenaikan suku bunga seiring meredanya inflasi. Alhasil, DXY terpantau turun 2% sejak awal bulan ini. Sehingga, ini menciptakan kondisi yang lebih mendukung untuk kenaikan harga Bitcoin.

“Pelaku pasar awalnya memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 75 hingga 100bps di tahun 2024, namun Federal Reserve telah mempertahankan suku bunga tetap stabil sebagai respons terhadap inflasi yang terus berlangsung. Ekspektasi saat ini yaitu pemotongan pertama 25 hingga 50bps selama Q4 2024, dengan pemotongan pertama 25bps berpotensi terjadi di Oktober atau November 2024 jika data inflasi tidak memburuk dalam beberapa bulan mendatang,” Matteo Greco, Analis Riset Fineqia, mengatakan kepada BeInCrypto.

Skenario ini sangat relevan karena Bitcoin sukses melampaui 1 miliar transaksi on-chain. Prestasi ini menandai adopsi dan integrasi yang terus meningkat ke dalam sistem keuangan global. Terlebih lagi, Kondisi ekonomi makro yang menguntungkan serta kekuatan pasar yang melekat menunjukkan bahwa Bitcoin mungkin akan mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan.

“1 Bitcoin kira-kira sepuluh kali lebih langka daripada 1 kilogram emas dan harganya serupa. Seharusnya harga Bitcoin disesuaikan dalam siklus ini sehingga Bitcoin mengungguli emas, melewati paritas emas sekitar 10 kilogram per Bitcoin.”

Adam Back, CEO Blockstream

Seiring Bitcoin keluar meninggalkan “zona bahaya”, jalan ke depan penuh dengan potensi pertumbuhan, terdorong oleh tren ekonomi makro serta ketahanan alami pasar. Dengan pola historis sebagai panduan dan indikator ekonomi saat ini yang mendukung aset kripto, jalur pasca-halving Bitcoin nampaknya akan berlanjut bullish.

Bagaimana pendapat Anda tentang harga Bitcoin yang tinggalkan zona bahaya dan prospeknya ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori