Lihat lebih banyak

Harga Stellar (XLM) Berpotensi Naik 60%, tapi Wajib Breakout dari Pola Ini Dahulu

3 mins
Oleh Valdrin Tahiri
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Harga Stellar (XLM) terperosok sejak 13 Juli, yang akhirnya membentuk sejumlah candlestick bearish mingguan. XLM kini mendekati area support US$0,105.
  • Harganya sedang diperdagangkan di dalam segitiga simetris. Jika pola ini bertindak sebagai pola continuation, maka bisa memicu aksi breakout dan mencapai puncak tertinggi baru tahunan.
  • Namun, penurunan yang tegas di bawah level US$0,118 akan membatalkan skenario bullish. Kemudian, harga XLM bisa tergelincir lagi sekitar 35% sebelum menemukan support.
  • promo

Harga Stellar (XLM) kini diperdagangkan di tengah kisaran jangka panjang, terus mengalami penurunan sejak mencapai puncak tertinggi tahunannya pada bulan Juli.

Namun, terlepas dari aksi turun tersebut, pembacaan time frame hariannya memberikan sinyal tentang potensi adanya breakout dari pola saat ini. Akibatnya, hal ini berpotensi mendorong XLM melesat ke puncak tertinggi baru tahunan.

Penasaran dengan pergerakan harga Stellar (XLM) ke depannya? Temukan penjelasan lengkapnya di Prediksi dan Analisis Harga Stellar Lumens (XLM) hingga Tahun 2030.

Harga Stellar Berkonsolidasi usai Tertolak

Analisis teknikal dalam time frame mingguan XLM menunjukkan bahwa harganya berhasil menembus garis descending resistance jangka panjang pada bulan Januari. Sebelum terjadinya breakout, garis tersebut telah bertahan selama 616 hari.

Setelah itu, XLM bergerak di atas resistance US$0,105 dan mencapai puncak tahunan baru sebesar US$0,195 pada Juni. Namun, harganya terus turun sejak itu, sampai menciptakan sumbu atas (upper wick) yang panjang serta beberapa candlestick bearish mingguan.

Di samping itu, area resistance utamanya adalah US$0,23, sedangkan support horizontal jangka panjang terdekat adalah US$0,105.

Stellar (XLM) Price Long-Term
Grafik Mingguan XLM/USD | Sumber: TradingView

Sementara itu, indikator RSI mingguannya memberikan sinyal yang tidak jelas. Sebagai alat untuk mengukur momentum, RSI membantu para trader menilai apakah suatu pasar sedang dalam kondisi overbought (terlalu banyak yang beli) ataukah oversold (terlalu banyak yang jual). Dari situ, mereka bisa memutuskan apakah harus mengakumulasi ataukah menjual aset.

Jika pembacaannya berkisar di atas 50 dan trennya naik, berarti para bull masih unggul. Sebaliknya, jika pembacaannya berkisar di bawah 50, kondisi sebaliknyalah yang terjadi.

Sedangkan, pada kasus XLM, indikator RSI memang sedang bergerak turun, namun masih berkisar di atas 50. Alhasil, sinyal-sinyal yang saling bertentangan ini tidak mampu mengonfirmasi arah pergerakan harga selanjutnya.

Apakah Harga XLM Sudah Sentuh Titik Bottom?

Jika kita mengamati lebih cermat pada analisis time frame harian, maka terlihat pandangan yang bullish. Prediksi ini dibuat dengan menggunakan teori Elliot Wave. Teori ini seringkali dipakai oleh analis teknikal untuk menelaah tren harga dalam jangka panjang dan juga sentimen investor, yang selanjutnya berguna untuk meramalkan arah pasar.

Sementara itu, indikator wave count saat ini menunjukkan bahwa harga XLM berada dalam gelombang keempat dari kenaikan lima gelombang (berwarna putih). Menariknya, gelombang keempat ini telah membentuk sebuah pola segitiga, yang menjadi pola paling umum dalam penyelesaian gelombang keempat. Selain itu, harga XLM saat ini juga sudah mendekati bagian akhir dari segitiga ini, yang mengindikasikan bahwa pergerakan yang menentukan akan terjadi dalam waktu dekat.

Jika terjadi breakout, hal ini akan mengonfirmasi bahwa tren harga sedang bullish, dan gelombang kelima telah dimulai. Dalam skenario tersebut, XLM berpotensi mengukir kenaikan harga sebesar 60% menuju resistance berikutnya di level US$0,230. Target harga ini sendiri diidentifikasi dengan menggunakan ekstensi atau perpanjangan 3,61 dari gelombang pertama.

Namun, jika harganya justru breakdown alias turun, XLM bisa saja kembali ke area US$0,130. Sementara hal ini tidak akan membatalkan prospek bullish, namun jika terjadi penurunan di bawah puncak gelombang pertama di US$0,118 akan membuatnya demikian. Dalam skenario ini, harga XLM dapat tergelincir lagi sebesar 35% dan mencapai level US$0,09.

Stellar (XLM) Price Triangle
Grafik Harian XLM/USDT | Sumber: TradingView

Sebagai kesimpulan, prediksi harga XLM yang paling mungkin terwujud adalah prospek bullish. Menurut perkiraan ini, akan terjadi kenaikan sebesar 60% ke level resistance selanjutnya di US$0,23.

Namun, aksi turun di bawah US$0,118 akan membatalkan prospek bullish ini dan justru bisa memicu penurunan harga hingga sedalam 35% menjadi US$0,09.

Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Stellar (XLM) selanjutnya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori