HashKey Group dikabarkan berencana mengumpulkan dana segar dengan valuasi di atas US$1 miliar (Rp14,93 triliun). Perusahaan investasi kripto itu mencoba dan menarik calon investor memanfaatkan momentum dorongan Hong Kong yang ingin menjadi crypto hub.
HashKey, yang mengoperasikan salah satu dari hanya dua crypto exchange yang berlisensi di Hong Kong, sedang dalam pembicaraan tahap awal untuk mengumpulkan pendanaan sekitar US$100 juta (Rp1,49 triliun) hingga US$200 juta (Rp2,98 triliun).
Mengutip sumber yang mengetahui persoalan ini, Bloomberg pada hari Jumat (19/5) melaporkan bahwa kesepakatan tersebut sedang berlangsung. Ketentuan seperti ukuran pendanaan dan valuasi perusahaan dapat berubah karena negosiasi belum rampung.
Sekilas tentang HashKey
Sebagai informasi, HashKey dimulai pada tahun 2018 sebagai investor korporat awal di Ethereum, setelah pendiri dan ketua Xiao Feng memisahkannya entitas itu dari konglomerat Wanxiang Group.
HashKey, yang beroperasi di berbagai bidang mulai dari sebagai venture capital (VC) hingga manajemen dan perdagangan aset, adalah salah satu dari beberapa perusahaan Hong Kong yang berharap dapat memperluas basis pelanggan mereka dalam dorongan regulasi yang lebih longgar di wilayah itu.
Pada 14 April lalu, HashKey mengatakan bahwa bisnis crypto exchange mereka akan diluncurkan pada kuartal II/2022, dengan dukungan layanan penyelesaian (settlement) dari ZA Bank dan Bank of Communications yang merupakan salah satu bank terbesar di Cina daratan.
- Baca Juga: Lawan Arus, Regulator Hong Kong malah Desak Bank Berikan Layanan ke Perusahaan Kripto Berlisensi
Lembaran Baru Adopsi Kripto di Hong Kong
Adapun pemerintah Hong Kong kini mendorong pengembangan sektor kripto sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk memulihkan kredensial kota itu sebagai pusat keuangan.
Hong Kong rencananya akan mengizinkan investor ritel untuk melakukan trading secara legal pada sejumlah aset kripto dengan market cap atau kapitalisasi pasar yang besar seperti Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH) di crypto exchange yang memenuhi syarat.
Hal ini, membuat pelaku industri seperti HashKey dapat menjaring para klien ritel baru. Sebelumnya, klien mereka hanya terbatas pada pihak yang memenuhi syarat saja, seperti investor institusional dan investor ritel berpenghasilan tinggi.
Saat ini, HashKey dan OSL yang didukung BC Technology Group adalah kedua pihak yang memiliki izin untuk melayani klien yang memenuhi syarat dalam perdagangan aset kripto di Hong Kong.
Dalam perkembangannya, sejumlah crypto exchange seperti Huobi, OKX, Bitget, Gate.io, hingga Bybit, telah mengutarakan niat mereka untuk mengajukan lisensi di bawah rezim peraturan baru Hong Kong agar juga bisa menangkap peluang market kripto yang ada di sana.
Hong Kong Dorong Ekosistem Tercipta, tapi Regulasi Kripto Akan Ketat
Sebelumnya, bank-bank milik negara Cina telah mendekati sejumlah bisnis kripto sehubungan pergerakan terbaru dari regulator Hong Kong. Konon, ini adalah salah satu dari beberapa sinyal bahwa pemerintah Cina mendukung visi Hong Kong dalam industri kripto.
Sebagian penilaian itu muncul karena pemerintah Cina memandang pusat keuangan Hong Kong adalah tempat pengujian kebijakan untuk jangka panjang, bahkan saat sebagian besar aktivitas terkait industri kripto dilarang di Cina daratan sejak September 2021.
Kini, Hong Kong akan memulai rezim lisensi baru untuk penyedia layanan aset virtual (kripto) pada 1 Juni mendatang.
Pendekatan Hong Kong dinilai lebih longgar dibandingkan dengan cara sejumlah regulator di negara lain yang berusaha lebih ketat mengatur bagaimana industri kripto ditangani. Sikap ini muncul setelah terjadi crypto winter tahun lalu yang memukul sejumlah perusahaan kripto dan merugikan investor, termasuk skandal Sam Bankman-Fried (SBF) di FTX dan Alameda Research yang terkuak pada November 2022.
Dipuji sebagai oase baru bagi dunia kripto, regulator Hong Kong pada 9 Mei lalu memberi indikasi bahwa rezim peraturan mereka terkait industri kripto akan ketat.
“Kami akan membiarkan mereka [para perusahaan kripto] menciptakan ekosistem di sini dan itu benar-benar membawa banyak kegembiraan. Namun, itu tidak berarti peraturan yang ringan,” jelas CEO Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA), Eddie Yue.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.