Dalam rangka restrukturisasi, Hut 8, yang merupakan salah satu Bitcoin (BTC) miner asal Amerika Serikat (AS), menutup salah satu fasilitas mining yang berada di wilayah Kanada. Aksi itu sengaja dilakukan sebagai salah satu strategi untuk menekan tingginya biaya operasional yang harus ditanggung perusahaan.
Fasilitas Drumheller yang berada di area Alberta, Kanada, terpaksa harus dihentikan guna mengejar optimalisasi kinerja keuangan Hut 8. Dalam sebuah pernyataan disebutkan bahwa rig mining yang masih cukup efisien dari Druemheller akan dipindahkan ke fasilitas yang berada di wilayah Medicine Hat, Kanada. Sedangkan rig lainnya yang memang sudah menyita banyak energi bakal masuk masa pensiun.
Chief Executive Officer (CEO) Hut 8, Asher Genoot, mengatakan bahwa meski demikian, pihaknya akan tetap mempertahankan sewa lahan atas fasilitas tersebut sebagai langkah antisipasi jika kondisi pasar mulai membaik.
“Kami menyimpulkan bahwa profitabilitas di fasilitas Drumheller sangat dipengaruhi oleh adanya peningkatan biaya energi. Dengan restrukturisasi, akan mendorong nilai aset perusahaan secara maksimal dan memposisikan Hut 8 di pertumbuhan yang menguntungkan,” ungkap Asher Genoot.
Dorong Peningkatan Performa Bitcoin Mining 11% dari Kapasitas Hash
CEO Hut 8 pun mengakui, kebijakan terbaru ini akan memengaruhi operasional mereka secara positif. Aksi tersebut akan mendorong peningkatan performa dalam aktivitas Bitcoin mining sebesar 11% dari kapasitas hash rate yang ada.
“Bitcoin yang ditambang akan mencapai 44,65 BTC per EH/s. Sebelumnya hanya menacpai 40,33 BTC per EH/s,” jelas Asher Genoot.
Kuat dugaan, strategi anyar ini sengaja ditempuh sebagai langkah mitigasi untuk menghadapi Bitcoin halving. Pasalnya, beberapa pihak memandang fenomena 4 tahunan ini akan membuat para miner lebih sulit menghasilkan BItcoin. Di sisi lain, biaya operasional yang harus dikeluarkan berpeluang tetap atau bahkan bertambah.
Menariknya, ada laporan yang menyebut Hut 8 dan beberapa Bitcoin miner lain seperti Argo Blockchain, TeraWulf, Bitfarms, dan Iris Energy diprediksi akan mengalami tekanan hebat pasca halving. Cantor Fitzgerald menyebutkan setidaknya terdapat 11 Bitcoin miner yang mungkin akan kesulitan untuk menjaga operasonalnya setelah halving lantaran mereka harus menjaga biaya produksi untuk menghasilkan 1 BTC tetap rendah.
- Baca juga: Saham Bitcoin Mining Ini Pimpin Lonjakan Harga Jelang Halving Berikutnya, Apa Penyebabnya?
Produksi Bitcoin Hut 8 Melandai
Jika mengacu dari laporan produksi Hut 8 pada bulan Januari lalu, jumlah produksi BTC perusahaan itu pun sudah terlihat landai dibanding bulan sebelumnya.
Dari semula 453 BTC, menjadi 339 BTC. Jumlah tersebut didapatkan dari fasilitas mining mandiri Hut 8 yang mengelola sebanyak 73.140 rig dengan laju hash rate 7,2 EH/s.
Meski demikian, Hut 8 masih memiliki 9.116 Bitcoin di neraca keuangan mereka untuk menopang ekspansinya kelak. Menurut CEO Bitcoin miner ini, hal itu disebabkan oleh adanya cuaca buruk di Texas, AS, dan Alberta, Kanada, yang membuat Hut 8 harus mematikan pasokan energinya sementara.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.