Lihat lebih banyak

ID FOOD dan D3 Labs Garap Bursa Ikan Berbasis Blockchain

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • ID FOOD menjalin kerja sama dengan entitas fintech berbasis blockchain D3 Labs untuk meluncurkan bursa ikan berbasis blockchain.
  • Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha ID FOOD, Dirgayuza Setiawan, meyakini kolaborasi ini mampu memberikan dampak positif bagi nelayan, produsen, dan konsumen.
  • Co-CEO D3 Labs, Tigran Adiwirya, percaya diri bahwa langkah strategis ini bisa menjadi contoh bagi negara lain untuk mengintegrasikan blockchain dalam sektor pangan.
  • promo

Pengembangan blockchain di Indonesia terus berjalan semakin masif. Kali ini, inisiatif dilakukan oleh ID FOOD, holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pangan. ID FOOD baru saja menjalin kerja sama dengan entitas fintech berbasis blockchain D3 Labs untuk mendorong industri perikanan Tanah Air.

Kedua belah pihak sudah menandatangi perjanjian kemitraan untuk memanfaatkan blockchain guna menghasilkan sistem perikanan yang efisien dan transparan dalam industri.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Tangkapan Liar Kementerian Kelautan dan Perikanan, Trian Yunanda, mengatakan kolaborasi yang baru saja terjalin merupakan langkah positif bagi industri perikanan Indonesia.

“Dengan adanya sinergitas ini, ekosistem perikanan akan terbangun menjadi lebih kuat dan bermanfaat,” jelas Trian.

Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (ID FOOD), Dirgayuza Setiawan (Yuza), meyakini kolaborasi ini mampu memberikan dampak positif bagi nelayan, produsen, dan konsumen.

Di samping itu, dirinya juga optimistis bahwa kerja sama yang terjalin akan menciptakan peluang baru lewat pemanfaatan teknologi inovatif untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan di sektor perikanan Indonesia.

Sebagai produsen ikan terbesar di dunia, penggunaan blockchain diharapkan mampu meningkatkan produktivitas, kesejahteraan mitra perikanan, dan keberlanjutan di sektor perikanan Indonesia.

“Teknologi blockchain yang dihadirkan D3 Labs akan membawa perubahan signifikan pada industri perikanan, karena aktivitasnya bisa menjadi lebih transparan.”

ID FOOD Bakal Rilis Bursa Ikan Berbasis Blockchain

Co-CEO D3 Labs, Tigran Adiwirya, percaya diri bahwa langkah strategis ini bisa menjadi contoh bagi negara lain untuk mengintegrasikan blockchain dalam sektor pangan. Selain transparansi, teknologi canggih tersebut juga bisa memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan dalam menjaga rantai pasokan perikanan; seperti nelayan, produsen, pedagang, dan konsumen.

Buah kerja sama dari keduanya juga membuka jalan bagi entitas usaha ID FOOD, yakni PT Perikanan Indonesia, untuk memanfaatkan aplikasi D3 Labs untuk membangun bursa ikan berbasis blockchain bernama Indonesia Fishery eXchange (IFX). Platform tersebut nantinya bakal menjadi bursa perdagangan ikan yang berjalan secara real-time dalam bentuk perdagangan ikan konvensional yang digital.

“Dengan menggunakan blockchain, kehadiran IFX akan memberikan benefit bagi industri perikanan. Di mana pemantauan dan juga lelang stok berjalan lebih transparan. Di samping itu proses pembayaran juga dilakukan secara digital untuk memudahkan transaksi.”

Selain itu, untuk sistem keamanan IFX juga akan menerapkan know-your-customer (KYC) bagi siapa pun yang memiliki akun. Tujuannya adalah untuk mencegah adanya transaksi dari pembeli fiktif, sekaligus juga menjadi jalan untuk membuka penjualan dengan pasar digital di luar negeri.

Getol Dorong Adopsi Blockchain

Sebagai platform penyedia layanan blockchain, D3 Labs secara agresif terus mendorong penggunaan layannya ke berbagai sektor.

Beberapa hari lalu, perusahaan baru saja merilis Enterprise Multi-currencies Financial System (EMFS) yang didukung oleh perusahaan infrastruktrur blockchain Seaseed. Layanan baru tersebut digadang-gadang akan memberikan opsi transfer dana yang jauh lebih efisien bagi pengguna.

Co-CEO D3 Labs Chung Ying, menuturkan dunia usaha menghadapi biaya transaksi yang tinggi, utamanya saat mereka melakukan transfer lintas batas. Dengan adanya EMFS, Ying mengeklaim bahwa pengguna bisa menghemat biaya hingga 70% untuk transaksi spot FX. Hal itu dimungkinkan karena perusahaan melakukan integrasi dengan blockchain dan membuat proses transaksi berjalan secara langsung.

Selain itu, dengan blockchain, kebutuhan akan hadirnya perantara transaksi, seperti SWIFT, juga menjadi jauh lebih mini.

“Kolaborasi ini bukan hanya soal teknologi, melainkan simbol untuk membuka berbagai kemungkinan. Karena dengan menghubungkan ekosistemnya dengan D3 Labs, pengguna bisa membangun jembatan bagi perusahaan secara global,” pungkas Ying.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori