Trusted

Investasi Emas vs. Bitcoin: Manakah yang Lebih Baik di saat Resesi Melanda?

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Reli harga emas baru-baru ini telah membangkitkan kembali perdebatan tentang kegunaan emas di tengah melemahnya kondisi ekonomi di Amerika Serikat.
  • Berdasarkan World Gold Council, logam mulia ini akan diuntungkan oleh meningkatnya permintaan dari bank sentral serta memburuknya kondisi geopolitik.
  • Menurut laporan perusahaan investasi VanEck, kegunaan Bitcoin bergantung pada apakah ETF akan dapat mempertahankan harga aset ini di atas US$30.000 pada Q1 atau tidak.
  • promo

Setiap kali topik resesi muncul dalam diskusi, perbandingan antara emas dan Bitcoin kerap menjadi sorotan, terlebih dengan adanya potensi persetujuan ETF Bitcoin. Di saat mayoritas media arus utama membahas tentang “soft landing,” sejumlah institusi dan pakar menegaskan bahwa situasi ekonomi yang sebenarnya mungkin tak seindah yang terlihat.

Manajer investasi VanEck memprediksi ekonomi AS akan memasuki masa resesi pada kuartal pertama. Itu artinya, ramalan tersebut jauh lebih awal daripada perkiraan banyak pengamat tentang kapan Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga. Perlambatan yang lebih luas pada komoditas dan lapangan kerja, saham-saham ritel yang sedang terpuruk, serta kurva imbal hasil terbalik yang semakin tajam, semuanya mengindikasikan adanya peluang perlambatan pertumbuhan yang akan segera terjadi.

Kondisi Makro akan Dongkrak Harga Emas

Menurut Joseph Cavatoni dari World Gold Council, emas akan berkembang di tengah risiko dan ketidakpastian pasar. Apalagi, kini semakin banyak bank sentral yang beralih dari dolar AS ke emas, yang diperkirakan akan semakin meningkatkan jumlah permintaannya dalam waktu dekat. Di samping itu, faktor-faktor geopolitik juga memainkan peran yang kian penting.

“Investor lebih memusatkan perhatian pada emas karena mereka tidak ingin kecolongan pada tahun 2024,” ujar Cavatoni.

XAU/USD Price Decline
Penurunan Harga XAU/USD | Sumber: TradingView

Kemudian, tak bisa dimungkiri, kondisi teknikal emas telah melemah belakangan ini. Kendati demikian, Cavatoni memperkirakan bahwa kinerja aset ini akan lebih banyak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro dalam beberapa bulan mendatang. Minggu lalu, emas sempat menyentuh rekor tertinggi (ATH) di US$2.150 per ons. Namun, aksi jual investor telah menyeret harganya kembali turun.

Jika kondisi pasar stabil, emas berpotensi menembus level US$1.990 dan US$2.010. Namun, jika aksi jual semakin gencar, harganya bisa tergelincir di bawah simple moving average (SMA) 200 hari di US$1.950, bahkan bisa turun sampai US$1.930.

Bitcoin Disebut Bisa Tangkal Efek Resesi

VanEck memprediksi bahwa persetujuan exchange-traded fund atau ETF akan mendukung harga Bitcoin hingga tahun 2024. Selama tidak ada volatilitas signifikan, BTC diperkirakan tak akan turun di bawah US$30.000 pada Q1 dan berpotensi menjadi bagian penting dalam portofolio investasi.

Perusahaan keuangan ini memprediksi adanya arus masuk sebesar US$2,4 miliar dalam kurun waktu satu kuartal. Tak hanya itu, aset ini bahkan diprediksi siap untuk merebut pangsa pasar dari emas. Alasannya tak lain karena para pemilih AS semakin sadar tentang devaluasi mata uang akibat pencetakan uang. Di samping itu, ETF diramal akan menerima aliran masuk dana sebesar US$40,4 miliar dalam dua tahun pertama listing mereka.

Jadi, singkatnya, persetujuan ETF Bitcoin kemungkinan akan menangkal efek pencetakan uang oleh The Fed jika terjadi resesi. Selain itu, Cavatoni menyatakan bahwa emas mungkin akan diuntungkan dari langkah pemotongan suku bunga andaikata ekonomi AS mengalami “hard landing” dan bank sentral memilih untuk memegang aset ini daripada dolar AS.

Sementara itu, kemarin (12/12) adalah hari pertama Rapat Federal Reserve AS yang ditunggu-tunggu oleh para pelaku pasar. Dalam rapat itu, The Fed akan memutuskan bagaimana menyesuaikan suku bunga untuk menekan inflasi hingga turun menjadi 2%. 

Bagaimana pendapat Anda tentang perbandingan prospek investasi Bitcoin dan emas saat resesi berlangsung? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori