Lihat lebih banyak

Investigasi Terra Masih Bergulir, Kejaksaan Korea Selatan Gerebek Rumah Daniel Shin

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Para penyidik melakukan penggerebekan pada rumah Daniel Shin, salah satu pendiri Terraform Labs, sebagai bagian dari investigasi kehancuran ekosistem Terra.
  • Pihak berwenang juga sedang menyelidiki apakah Do Kwon memanipulasi harga TerraUSD dan apakah ia terbukti menghindari pajak.
  • Daniel Shin dan Do Kwon mendirikan Terraform Labs di tahun 2018. Namun, kemudian Shin hengkang dari manajemen dan menyerahkan kepengurusan TFL kepada Kwon.
  • promo

Kejaksaan Distrik Selatan Korea Selatan menggerebek rumah Daniel Shin, salah satu pendiri Terraform Labs, guna menyelidiki kemungkinan aktivitas ilegal.

Penggerebekan terjadi pada hari Rabu (20/7) lalu waktu setempat. Perusahaan pembayaran milik Shin, Chai Corporation, ikut termasuk dalam investigasi ini. Sebagai informasi, Chai Corp. memproses dana berjumlah lebih dari US$6 miliar untuk 2.200 merchant di Asia.

Menurut penuturan seorang juru bicara dari kantor kejaksaan, pihak kepolisian juga menggerebek 2 perusahaan lainnya yang terkoneksi dengan Terraform Labs.

Do Kwon Hadapi Penyelidikan Ketat

Penggerebekan rumah Shin terjadi setelah adanya penggerebekan terhadap 7 crypto exchange di Korea Selatan, yakni Bithumb, Upbit, Coinone, dan 4 crypto exchange lainnya; menyusul adanya pengajuan aduan dari 81 orang investor pada bulan Mei 2022 lalu.

Pada tanggal 19 Mei 2022, 5 orang investor meminta pertanggungjawaban Do Kwon dan Daniel Shin, serta mengajukan tuntutan pidana atas keduanya. Kemudian, 76 investor lainnya menyusul melakukan hal serupa di tanggal 27 Mei 2022, dengan alasan kerugian kumulatif bernilai lebih dari US$6 juta. Para investor menuduh Kwon dan Shin atas penipuan dan kejahatan finansial terkait. Tuduhan ini datang sekitar 2-3 minggu setelah kehancuran algorithmic stablecoin TerraUSD (UST), akibat kegagalan mekanisme arbitrase yang dirancang untuk mempertahankan patokan nilai 1:1 dengan dolar AS (USD).

Para penyidik berharap dapat meneliti materi dari hasil penggerebekan sebelum menginterogasi saksi untuk menentukan apakah Kwon dengan sengaja mengatur keruntuhan TerraUSD. Di bulan Juni 2022, jaksa Korea Selatan memberlakukan larangan penerbangan terhadap karyawan Terraform Labs, sampai proses penyelidikan selesai.

Pada 9 Juni 2022, Shin memberi tahu Financial Times bahwa ia dan Kwon tidak memiliki niat curang. Mereka juga tidak mengetahui adanya kekurangan dalam algoritma yang membantu TerraUSD mempertahankan paritasnya melalui sister coin miliknya, yaitu LUNA.

Di samping itu, para jaksa sedang menginvestigasi apakah mereka dapat menyatakan Anchor Protocol sebagai skema Ponzi. Anchor Protocol sendiri merupakan sejenis ‘bank kripto’ yang menawarkan imbal hasil hampir 20%, sekaligus menjadi jantung bisnis di ekosistem Terra.

Para jaksa juga memeriksa apakah Do Kwon menghindari pajak dengan memindahkan keuntungan Terraform Labs ke rekening luar negeri.

Peran Daniel Shin dalam Terraform Labs

Daniel Shin dan Do Kwon mendirikan Terraform Labs (TFL) di tahun 2018 lalu. Melalui Terraform Labs, mereka memperkenalkan inovasi baru dalam settlement pembayaran menggunakan teknologi blockchain. Akan tetapi, keduanya berpisah, ketika regulasi Korea Selatan jelas masih tertinggal dalam hal teknologi ini.

Shin hengkang dari manajemen dan berfokus pada Chai. Ia pun menyerahkan kendali atas Terraform Labs kepada Kwon, yang kemudian mengawasi peluncuran blockchain Terra. Di bawah pengawasan Kwon, Terraform Labs mengembangkan ekosistem TerraUSD, LUNA, dan platform pemberi pinjaman Anchor Protocol. Seperti yang kita ketahui, di bulan Mei lalu, seluruh rangkaian ekosistem ini runtuh dan mengakibatkan kerugian investor lebih dari US$40 miliar.

Dari sejak kehancuran yang terjadi pada ekosistem Terra, Shin pun telah menjaga jarak dari Kwon dan Terraform Labs.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

482684f67f7c6a6c68bb22d21073cef7?s=120&d=wp_user_avatar&r=g
David Thomas
David Thomas lulus dari Universitas Kwa-Zulu Natal di Durban, Afrika Selatan, dengan gelar kehormatan di bidang teknik elektronik. Dia bekerja sebagai insinyur selama delapan tahun, mengembangkan perangkat lunak untuk proses industri di perusahaan spesialis otomasi Afrika Selatan, Autotronix (Pty) Ltd, sistem kontrol pertambangan untuk AngloGold Ashanti, dan produk konsumen di Inhep Digital Security, sebuah perusahaan keamanan dalam negeri yang sepenuhnya dimiliki oleh konglomerat Swedia,...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori