Lihat lebih banyak

Penambang Kripto Iris Energy Dinyatakan Gagal Bayar Utang Senilai US$103 Juta

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Iris Energy dinyatakan default oleh kreditur lantaran gagal memenuhi kewajibannya untuk membayar utang senilai US$103 juta.
  • Perusahaan penambang kripto itu gagal mendapatkan jalan tengah untuk bisa memperpanjang utang yang jatuh tempo pada hari Selasa (8/11).
  • Beberapa pihak menduga klaim default terhadap Iris Energy datang dari salah satu kreditur perusahaan, yaitu NYDIG.
  • promo

Iris Energy, salah satu perusahaan penambang kripto, dinyatakan default atau gagal bayar oleh kreditur lantaran gagal memenuhi kewajibannya untuk membayar utang.

Dalam dokumen yang diajukan kepad Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), disebutkan bahwa Iris Energy lewat dua entitas usahanya gagal mendapatkan jalan tengah untuk bisa memperpanjang utang yang jatuh tempo pada hari Selasa (8/11).

Hal ini membuat mereka harus menghadapi status default atas utangnya yang senilai total US$103 juta dari kreditur. Utang tersebut terbagi menjadi dua senilai US$32 juta dan US$71 juta dari perusahaan khusus (special purpose vehicle / SPV) yang bertanggung jawab terhadap operasional penambangan kripto di dua wilayah.

“Terdapat percepatan pemberitahuan yang mengklaim bahwa itikad baik untuk melakukan diskusi terkait restrukturisasi gagal dan mengakibatkan adanya cedera janji di setiap fasilitas pendanaan,” bunyi penjelasan dari pihak Iris Energy.

Di tengah tuduhan default itu, SPV selaku pihak yang memiliki kewajiban mengaku tidak setuju terhadap pernyataan tersebut. Pasalnya, pada tanggal 2 November kemarin, mereka sudah memberikan informasi bahwa arus dananya tidak mencukupi untuk membayar cicilan kepada kreditur.

Mereka berharap bisa mendapatkan perpanjangan tenor agar dapat memenuhi kewajiban dan menghindari terjadinya penyitaan aset. Bila tidak dilakukan, hal itu akan membuat operasional perusahaan berjalan lebih lambat yang pada akhirnya menggerus kemampuan keuangan mereka.

Untuk dipahami, kedua utang Iris Energy dijamin dengan penambangan Bitcoin berkapasitas 1,6 EH/s (hashrate per detik) dan 2 EH/s. Jika terjadi penyitaan aset, maka hanya agunan yang dijaminkan yang dapat diambil alih.

Sudah Keluhkan Kondisi Keuangan

Co-founder sekaligus CEO Iris Energy, Daniel Roberts, sudah mengkhawatirkan terjadinya default tersebut. Pasalnya, dia melihat 2 entitas yang dimaksud hanya mampu menghasilkan laba kotor sebesar US$2 juta, sementara liabilitas yang harus dibayarkan mencapai US$5 juta.

Sebenarnya Iris Energy masih memiliki dana kas di bank mencapai US$53 juta per 31 Oktober 2022. Namun, mereka memang sudah mengatakan bahwa pihaknya tidak akan memberikan dukungan keuangan terhadap 2 SPV yang dimilikinya itu.

“Kami tetap berkomitmen untuk mengeksplorasi cara ketika kami bisa membuat kreditur memulihkan investasi modalnya. Namun, kami juga memperhatikan pasar dan rencana ini sengaja disusun untuk meminimalkan potensi dampak bagi perusahaan secara grup,” jelas Daniel Roberts.

Iris Energy turut menghadapi dugaan potensi gagal bayar dari kreditur lainnya yang mengklaim bahwa SPV yang dimilikinya telah gagal dalam memenuhi kewajiban asuransi. Mereka memiliki waktu 10 hari kerja untuk menyelesaikannya terhitung sejak tanggal 4 November 2022.

“Setiap wanprestasi akan menjadi kejadian default di bawah setiap fasilitas yang berlaku,” imbuhnya.

NYDIG Diduga adalah Kreditur yang Nyatakan Iris Energy Default

Sampai sejauh ini, Iris Energy belum menyebutkan siapa kreditur yang menyatakan default atas dua fasiltas utangnya.

Namun, beberapa pihak menduga bahwa klaim default terhadap Iris Energy datang dari salah satu kreditur perusahaan yaitu NYDIG. Pasalnya, pada Maret lalu salah satu entitas anak usaha mereka berhasil mendapatkan fasilitas pembayaan senilai US$71 juta dari NYDIG.

Fasilitas tersebut dijaminkan atas 19.800 Bitmain S19j Pro Miners dengan kapasitas 1,98 EH/s. Meskipun menghadapi tekanan keuangan yang cukup berat, Iris Energy sepanjang Oktober 2022 masih sanggup memproduksi 448 bitcoin.

Jumlah tersebut meningkat 38% dari bulan sebelumnya. Pendapatan operasional perusahaan juga tumbuh 41% dibanding September menjadi US$8,8 juta. Iris Energy pun masih berniat untuk mengembangkan bisnis penambangan kripto di wilayah Kanada, AS, dan Asia Pasifik. Hal itu dilakukan demi mendukung kapasitas penambangan hingga lebih dari 1 giga watt (GW).

Bagaimana pendapat Anda tentang kondisi default yang dialami oleh Iris Energy? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori