Jim Cramer, pembawa acara Mad Money di CNBC, pada hari Selasa (2/1) memberikan pujian spektakuler bagi Bitcoin (BTC). Dia terpukau dengan aksi comeback Bitcoin yang luar biasa dan berpikir bahwa aset kripto ini tidak dapat dihentikan.
“Almarhum Charlie Munger [Vice Chairman di Berkshire Hathaway], yang sangat brilian dalam banyak hal, tidak mengetahui hal ini. Bitcoin adalah kenyataan dan merupakan sebuah keajaiban teknologi. Saya pikir orang-orang harus mulai menyadari bahwa hal ini akan tetap ada. Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) selalu menentangnya,” ungkap Jim Cramer.
Terlepas dari itu, dia menilai tidak semua orang akan tertarik pada Bitcoin untuk jangka panjang, dan memperkirakan persetujuan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot bisa menjadi peristiwa sell on the news.
Memuji Comeback Harga Bitcoin
Awal tahun 2023 setelah terpukul crypto winter 2022, Bitcoin diperdagangkan di bawah kisaran harga US$17.000 crypto winter.
Namun, lonjakan selama kuartal terakhir 2023 dinilai banyak orang sebagai sinyal dimulainya bull run berikutnya. Bitcoin ditutup di harga US42.000 pada akhir tahun 2023, dan melesat ke level US$45.000 pada hari 2 Januari 2024.
Menurut Jim Cramer, “Ini adalah comeback luar biasa yang tidak terduga. Anda tidak dapat menghentikannya.”
Inverse Cramer Akan Berlaku bagi Bitcoin?
Meski mulai melunakkan sikapnya terhadap Bitcoin, Jim Cramer secara historis skeptis terhadap Bitcoin.
Jim Cramer pada Oktober 2023 sempat mengatakan bahwa, “Mr. Bitcoin akan turun drastis.” Pernyataan itu disampaikan ketika harga Bitcoin diperdagangkan di sekitar level US$27.000.
Sebelumnya, dia telah mengaku menjual sebagian besar kepemilikan Bitcoin miliknya pada tahun 2021 setelah tindakan keras terhadap Bitcoin miner di Cina.
Di sebagian komunitas investor saham dan kripto, mereka menyarankan untuk melihat kebalikan dari pernyataan Jim Cramer. Hal itu sampai menginspirasi munculnya meme Inverse Cramer.
Bahkan, ada ETF Inverse Cramer dan ETF Long Cramer yang diluncurkan oleh Tuttle Capital Management. Namun, ETF Long Cramer ditutup karena mendapatkan minat yang sedikit.
Terkait pernyataan terbaru Jim Cramer, sejumlah komunitas kripto bercanda dengan bertanya apakah ini berarti Bitcoin akan hancur. Namun, ada pendukung Bitcoin yang menilai jika Bitcoin bisa bertahan dari Inverse Cramer, maka aset kripto itu akan survive dari hal apa pun.
Sepanjang hari Selasa, harga Bitcoin berfluktuasi, dari sempat melambung mendekati level US$46.000, hingga sempat turun di bawah US$45.000. Pada hari Rabu (3/1), Bitcoin diperdagangkan di sekitar US$45.247.
Persetujuan ETF Bitcoin Spot Kian Dekat
Makin banyak pihak yang yakin bahwa SEC akan merestui kehadiran ETF Bitcoin spot di AS pada 10 Januari 2024. Sebagian percaya persetujuan dapat diberikan lebih cepat dari tanggal itu.
Terkait tanggal 10 Januari 2024, itu adalah deadline final bagi SEC untuk menyetujui atau menolak berkas ETF Bitcoin spot yang diajukan oleh ARK 21Shares.
Poin lainnya yang memperkuat potensi persetujuan ETF Bitcoin spot pada gelombang kali ini adalah partisipasi BlackRock dalam momen kali ini. Sebagai catatan, rekor keberhasilan BlackRock terkait pengajuan berkas ETF adalah 575 kali disetujui dan 1 kali ditolak.
Dalam diskusi terbaru, analis memperkirakan bahwa peluncuran ETF Bitcoin spot kemungkinan tidak akan berdampak banyak pada Bitcoin. Namun, pada akhirnya, hal itu dapat mendatangkan triliunan dolar AS (USD) ke Bitcoin.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.