Tim analis JPMorgan mengatakan bahwa peningkatan staking di Ethereum (ETH) sejak momen The Merge pada September 2022 dan upgrade Shanghai pada April 2023 justru telah merugikan blockchain itu. Pasalnya, hal itu membuat Ethereum menjadi lebih terpusat, menimbulkan risiko rehypothecation, dan imbal hasil (yield) staking secara keseluruhan telah menurun.
Perlu diketahui, The Merge adalah peralihan konsensus blockchain Ethereum, dari Proof-of-Work (PoW) menjadi Proof-of-Stake (PoS).
Upgrade besar pertama Ethereum sejak The Merge bernama Shanghai atau Shapella. Hal ini memungkinkan penarikan bagi para pihak yang melakukan staking ETH dan membuka reward atau hadiah yang mereka dapatkan selama melakukan staking.
Sebelum upgrade Shapella resmi dilaksanakan pada bulan April lalu, para pihak yang melakukan staking ETH masih tidak dapat menarik aset kripto mereka. Dengan adanya upgrade ini, hal tersebut kini dapat dilakukan.
Sentralisasi Provider Staking ETH
Berdasarkan laporan pada hari Kamis (5/10), pihak JPMorgan mencatat bahwa banyak komunitas kripto telah melihat decentralized liquid staking platform Lido lebih baik dibandingkan dengan centralized liquid staking platform yang terkait dengan centralized crypto exchange (CEX).
Analisis JPMorgan yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou menyebut bahwa Lido telah menambahkan lebih banyak operator node untuk menahan jumlah staked Ether (ETH) yang dikendalikan oleh satu operator. Langkah tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah sentralisasi.
Berdasarkan data DefiLlama dan Dune Analytics, Lido menduduki puncak sebagai liquid staking provider mengungguli Coinbase, Binance, dan Rocket Pool. Namun, sentralisasi oleh entitas atau protokol mana pun menimbulkan risiko bagi Ethereum.
Sebab, sejumlah penyedia likuiditas atau operator node yang terkonsentrasi dapat bertindak sebagai satu titik kegagalan atau menjadi target serangan atau berkolusi untuk menciptakan oligopoli yang akan mempromosikan kepentingan mereka sendiri dengan mengorbankan kepentingan komunitas.
JPMorgan memberikan contoh bahwa sentralisasi dapat menimbulkan potensi menyensor transaksi tertentu.
Selain itu, JPMorgan juga mengatakan bahwa peningkatan staking juga telah mengurangi daya tarik ETH dari perspektif imbal hasil, terutama mengingat latar belakang meningkatnya imbal hasil pada aset keuangan tradisional (TradFi).
Adapun JPMorgan memperkirakan total imbal hasil staking telah turun dari 7,3% sebelum upgrade Shanghai, kini menjadi sekitar 5,5%.
Kekhawatiran Risiko Rehypothecation
Risiko tambahan dari meningkatnya liquid staking ETH adalah rehypothecation.
Istilah ini adalah ketika liquid staking token ETH seperti stETH, rETH, cbETH, atau wBETH, digunakan kembali sebagai jaminan di sejumlah protokol decentralized finance (DeFi) secara bersamaan.
Umumnya, platform DeFi digunakan untuk peminjaman, perdagangan, hingga aktivitas keuangan lainya yang dilakukan di blockchain.
“Rehypothecation kemudian dapat mengakibatkan serangkaian likuidasi jika aset kripto [yang digunakan untuk] staking turun tajam nilainya atau asetnya diretas, atau nilainya dipotong karena serangan jahat atau kesalahan protokol,” terang analis JPMorgan.
Saat ini tengah ramai istilah LSDfi. Ini merupakan jenis protokol DeFi yang memungkinkan instrumen Liquid Staking Derivatives (LSDs) seperti stETH digunakan dalam aktivitas finansial lain, seperti menjadi jaminan untuk meminjam stablecoin.
JPMorgan Soroti Tingkat Aktivitas Jaringan Ethereum
Sebelumnya pada 21 September lalu, JPMorgan telah membuat catatan bahwa upgrade Shanghai tampaknya tidak meningkatkan aktivitas di blockchain Ethereum seperti yang diharapkan banyak orang.
Raksasa perbankan itu mencatat bahwa jumlah transaksi harian Ethereum telah turun sekitar 12% sejak upgrade Shanghai. Alamat aktif harian telah turun hampir 20%, dan total nilai terkunci (TVL) di DeFi pada jaringan Ethereum telah merosot hampir 8%.
Penurunan aktivitas jaringan menunjukkan bahwa kekuatan bearish pada tahun lalu, yang mencakup kehancuran ekosistem Terra dan crypto exchange FTX, tindakan peraturan dari regulator Amerika Serikat (AS), serta menyusutnya dunia stablecoin, berpotensi melebihi dampak positif dari upgrade Shanghai.
Meski staking Ethereum telah melonjak sekitar 50% sejak upgrade Shanghai, yang membantu meningkatkan keamanan jaringan, pangsa pasar dari protokol liquid staking, seperti Lido, masih sangat tinggi. Sehingga, hal tersebut menimbulkan pertanyaan tentang sentralisasi.
Laporan JPMorgan menilai mungkin ada lebih banyak harapan terkait aktivitas jaringan Ethereum dalam upgrade EIP-4844 atau proto-danksharding yang akan datang. Namun, kekuatan bearish di dunia kripto dinilai tetap menjadi hambatan.
Secara sederhana, fitur proto-danksharding memungkinkan Ethereum menskalakan dan menangani hingga 100.000 transaksi per detik. Upgrade EIP-4844 ini rencananya dilakukan pada kuartal IV/2024.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.