Trusted

Kantongi Izin dari VARA Dubai, OKX Siap Genjot Pasar Timur Tengah

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • OKX berhasil memperoleh izin dari VARA Dubai sebagai Penyedia Layanan Aset Virtual (VASP) melalui entitas usahanya, yaitu OKX Middle East Fintech FZE.
  • Meski begitu, OKX masih belum bisa menjalankan operasionalisasinya secara penuh, sebelum memenuhi seluruh persyaratan yang ditentukan oleh regulator setempat.
  • Aksi ini menjadi ekspansi internasional OKX pertama di tahun 2024. Di tahun 2023 lalu, OKX juga sudah berupaya melebarkan cakupan bisnisnya dengan merambah Brasil dan mengajukan perizinan di Hong Kong.
  • promo

Wilayah Timur Tengah, khususnya Uni Emirat Arab (UEA), terus menarik berbagai entitas kripto untuk berekspansi di sana. Dalam perkembangan terbaru, OKX berhasil mengantongi izin dari otoritas pasar setempat sebagai Penyedia Layanan Aset Virtual (VASP) melalui salah satu entitas usahanya, yaitu OKX Middle East Fintech FZE.

Dengan adanya lisensi VASP dari Otoritas Pengawas Pasar Dubai (VARA), akan membuat OKX lebih leluasa untuk menawarkan layanan perdagangan mata uang virtual di sana.

Meski begitu, OKX masih belum bisa menjalankan operasionalisasinya secara penuh, sebelum memenuhi seluruh persyaratan yang ditentukan oleh regulator setempat.

General Manager OKX untuk kawasan MENA, Rifad Mahasneh, mengatakan setelah beroperasi, lisensi yang sudah diterima akan memungkinkan perusahaan untuk menyediakan seluruh aktivitas aset virtual yang diregulasi, termasuk menawarkan perdagangan spot bagi nasabah institusi maupun retail yang memenuhi syarat.

“Lisensi VARA membuat pengguna bisa mendapatkan level perlindungan konsumen yang lebih baik.”

Rifad Mahasneh, General Manager OKX MENA

Dalam pandangan Mahasneh, kawasan MENA merupakan salah satu area potensial untuk menjadi pusat Web3 dan aset virtual. Oleh karena itu, OKX pun berkomitmen untuk terus patuh dan tunduk pada aturan yang ada di Dubai.

Aksi ini menjadi ekspansi internasional OKX pertama di tahun 2024. Sebelumnya, di tahun 2023 lalu, OKX juga sudah berupaya melebarkan cakupan bisnisnya dengan merambah Brasil dan mengajukan perizinan di Hong Kong.

Sudah Masukkan Dubai sebagai Target Ekspansi

Upaya OKX untuk bisa masuk ke kawasan Timur Tengah sebetulnya sudah digaungkan sejak lama. Pertengahan tahun lalu, OKX pernah menyatakan minatnya untuk masuk ke kawasan Dubai.

OKX juga telah membuka kantor cabang di Dubai World Center, yang merupakan pusat bisnis dan keuangan di Uni Emirat Arab (UEA). Sebagai langkah awal, OKX mengaku siap merekrut 30 karyawan guna memperkuat bisnisnya di sana.

Kepala Hubungan Pemerintah OKX Global, Tim Byun, menyebut regulasi merupakan tren dari industri kripto. Byun memandang sikap Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), yang sampai saat ini masih bersitegang dengan beberapa entitas kripto global, bakal mendorong lebih banyak perusahaan untuk masuk ke wilayah dengan regulasi inovatif.

Seperti diketahui, sampai saat ini, OKX tidak mengizinkan pelanggan asal Amerika Serikat (AS) untuk menggunakan layanannya. Adanya masalah dalam peraturan menjadi penyebab utama adanya pembatasan tersebut.

“Jika suatu wilayah bersedia menerapkan pendekatan yang seimbang dan transparan, OKX ingin diatur, diberi lisensi, dan beroperasi di yurisdiksi tersebut,” ungkap Byun.

Selain OKX, crypto exchange global lain, yakni Binance, sudah lebih dulu mendapatkan lisensi dari VARA. Bulan Juni lalu, Binance mengumumkan bahwa pihaknya sudah mengantongi izin Minimum Viable Product (MVP) Operasional di Dubai.

Investasi ke Renzo lewat OKX Ventures

Derap ekspansi OKX tidak berhenti di situ. Melalui salah satu lengan investasinya, yaitu OKX Ventures, perusahaan bermaksud membangun ekosistem kripto menjadi lebih mumpuni.

Meskipun tidak menyebutkan besaran dananya, OKX baru saja membenamkan investasi di Renzo, protokol liquid staking DeFi baru yang aktif di mainnet EigenLayer. Investasi ini merupakan kali pertama OKX masuk ke dalam proyek yang memanfaatkan EigenLayer.

EigenLayer sendiri merupakan protokol yang dibangun di Ethereum dan memungkinkan pengguna untuk melakukan re-staking ETH.

Pendiri OKX Ventures, Dora Yue, mengatakan salah satu sektor yang paling menarik dan berkembang pesat di dunia decentralized finance (DeFi) adalah ekosistem EigenLayer. Protokol tersebut digadang-gadang mampu membuka batas baru bagi investor yang menginginkan opsi lebih baik melalui re-staking.

“Investasi kami di Renzo akan membuka jalan untuk mendukung pertumbuhan tim, serta membangun kompabilitas teknis antara basis pengguna OKX, DeFi, dan Renzo,” pungkas Yue.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori