Lihat lebih banyak

Rugi Marathon Digital Bengkak 3 Kali Lipat Jadi US$75,4 Juta pada Q3/2022

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Marathon Digital mengalami lonjakan kerugian lebih dari 3 kali lipat pada kuartal III/2022 menjadi US$75,4 juta.
  • Padahal, perusahaan penambang kripto ini hanya alami kerugian US$22,2 juta pada periode yang sama tahun lalu.
  • Rendahnya tingkat produksi Bitcoin menjadi salah satu penyebab memburuknya rapor keuangan mereka.
  • promo

Kabar terbaru dari Marathon Digital menyebutkan bahwa entitas ini harus rela mengalami lonjakan kerugian lebih dari 3 kali lipat pada kuartal III/2022 menjadi US$75,4 juta dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu senilai US$22,2 juta.

Sebagai informasi, sejumlah perusahaan penambang kripto menghadapi masalah serius dalam kinerja keuangannya. Pasalnya, sejak nilai Bitcoin amblas dan diperparah dengan naiknya tarif listrik, rasanya belum ada penambang kripto yang berhasil mempertahankan keuntungannya.

Rendahnya tingkat produksi BTC menjadi salah satu penyebab memburuknya rapor keuangan Marathon Digital. Sepanjang kuartal III/2022, mereka hanya mampu memproduksi 616 bitcoin, atau lebih rendah 51% dari kuartal III/2021 yang sebanyak 1.252 bitcoin.

Fasilitas Penambangan Marathon Digital Terkena Badai

Turunnya angka produksi Bitcoin perusahaan diakui sebagai imbas dari pengalihan produksi dari fasilitas penambangan kripto Marathon Digital yang berada di Hardin. Pada pertengahan tahun ini, fasilitas tersebut sempat berhenti produksi lantaran mengalami terjangan badai. Karena hal itu, mereka memindahkan dan menjual mesin penambang kripto yang ada di wilayah Hardin ke fasilitas baru. Lewat langkah itu, Marathon Digital mengklaim berhasil mendapatkan dana US$47,5 juta

“Adanya keterlambatan dalam pemberian energi awal dari fasilitas penambangan kripto King Mountain yang berada di McCamey juga menjadi salah satu penyebab rendahnya produksi,” jelas manajemen Marathon Digital pada hari Selasa (8/11).

CEO Marathon Digital, Fred Thiel, menjelaskan pada kuartal III/2022 ini terdapat beberapa transisi dan pembaruan yang mereka lakukan. Untuk itu, perusahaan tetap berupaya meningkatkan produksi Bitcoin setiap bulan demi menggenjot produktvitas pada fasilitas baru.

Hal itu terlihat dari angka produksi Bitcoin yang terus meningkat. Pada Juli lalu, angka produksi Bitcoin Marathon Digital masih berada di level 72 BTC. Kemudian, jumlahnya naik menjadi 184 BTC pada Agustus 2022 dan terus melesat menjadi 360 BTC pada bulan September kemarin.

Namun, memang harus diakui bahwa amblasnya harga Bitcoin membuat Marathon Digital mengalami penurunan pendapatan. Mengacu pada laporan keuangan mereka pada kuartal III/2022 tahun, pendapatan mereka menyusut 75,45% menjadi US$12,69 juta. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, pos pendapatan perusahaan masih sanggup mencapai US$51,7 juta.

Nilai Pasar Bitcoin Jeblok

Sampai dengan 30 September lalu, Marathon Digital memiliki 10.670 bitcoin. Jumlah itu sebenarnya meningkat 51,67% dari kepemilikan Bitcoin mereka pada periode yang sama tahun lalu senilai 7.035 BTC. Namun, karena nilai pasar tercatat untuk 1 BTC perusahaan jeblok ke level US$19.432 dari sebelumnya US$43.791, maka nilai Bitcoin Marathon Digital pun ikut ambruk.

Dengan jumlah kepemilikan aset digital yang lebih tinggi dari periode sebelumnya, mereka justru hanya memiliki US$197.161.440 dalam BTC. Nilai tersebut jauh lebih rendah dari September tahun lalu yang tercatat sebesar US$282.696.868.

“Kami terus meningkatkan kapasitas produksi dari 0,7 exahash per detik pada awal Juli lalu menjadi 3,8 exahash per detik pada 30 September kemarin. Kemajuan ini berlanjut hingga akhir kuartal III/2022 saat Marathon Digital meningkatkan tingkat hash sebanyak 84% menjadi sekitar 7 exahash per detik pada 1 November 2022,” ungkap Fred Thiel.

Baca Juga: Alami Kebangkrutan, Compute North Terpaksa Jual Aset 2 Fasilitas Penambangan Kripto

Kerugian Perusahaan Membengkak

Tekanan keuangan pada Marathon Digital menjadi lebih terlihat bila disandarkan pada kinerjanya dalam periode Januari hingga September tahun ini.

Penurunan mata uang digital atau kripto dalam biaya operasional perusahaan membengkak drastis menjadi US$153,04 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai US$18,47 juta.

Adapun nilai kerugian perusahaan secara total juga sudah mencapai US$280,02 juta atau meningkat lebih dari 4 kali lipat bila dibandingkan dengan periode 9 bulan 2021 yang senilai US$47,7 juta.

Bagaimana pendapat Anda tentang meningkatnya angka kerugian Marathon Digital? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori