Lihat lebih banyak

Ketua SEC Kecewa dengan Penilaian Pengadilan Terkait Status XRP bagi Investor Ritel

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Ketua SEC AS, Gary Gensler, memiliki reaksi beragam terkait keputusan ringkasan pengadilan tentang kasus SEC vs Ripple pada 13 Juli lalu.
  • Gary Gensler mengatakan pihaknya senang bahwa keputusan pengadilan melindungi investor institusional dan menolak argumen ‘pemberitahuan yang adil’, yang merupakan pembelaan yang diajukan oleh Ripple.
  • Pernyataan ini disampaikan Gary Gensler pada hari Senin (17/7) di acara National Press Club saat dia membahas artificial intelligence (AI).
  • promo

Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS), Gary Gensler, memiliki reaksi beragam terkait keputusan ringkasan pengadilan tentang kasus SEC vs Ripple pada 13 Juli lalu.

Terkait hal tersebut, Gary Gensler mengatakan pihaknya senang bahwa keputusan pengadilan melindungi investor institusional dan menolak argumen ‘pemberitahuan yang adil’, yang merupakan pembelaan yang diajukan oleh Ripple.

Di sisi lain, Gensler mengatakan, “Meskipun kecewa dengan apa yang mereka katakan tentang investor ritel, kami masih melihatnya dan menilai pendapat itu.”

Pernyataan ini disampaikan Gary Gensler pada hari Senin (17/7) di acara National Press Club saat dia membahas artificial intelligence (AI).

Sebagai informasi, SEC telah mengajukan gugatan terhadap sejumlah perusahaan kripto, termasuk beberapa titan di dunia kripto seperti crypto exchange Binance dan Coinbase pada awal Juni lalu.

“Kami akan terus mencoba membawa perusahaan yang mungkin tidak patuh untuk patuh [terhadap regulasi di AS], tanpa berprasangka buruk kepada salah satu dari mereka, dan mencoba memastikan bahwa kami melindungi investor publik,” kata Gary Gensler.

Sekilas Pertarungan Hukung SEC vs Ripple

Sebagai informasi, Ripple, merupakan perusahaan yang terkait erat dengan proyek cryptocurrency XRP. SEC pada Desember 2020 menuduh Ripple secara ilegal menjual XRP tanpa mendaftarkannya sebagai produk sekuritas (efek).

SEC menilai Ripple mengumpulkan lebih dari US$1,3 miliar melalui penawaran sekuritas aset digital yang tidak terdaftar. Dalam ‘perkembangan terkini’, hasilnya adalah kemenangan parsial baik bagi Ripple dan SEC.

Penjualan Terprogram Ripple dan Pendistribusian Lainnya terkait aset kripto XRP (melalui crypto exchange dan algoritma) bukan merupakan penawaran dan penjualan kontrak investasi.

Alasannya, SEC tidak dapat secara definitif mengatakan bahwa para investor spekulatif XRP memiliki harapan keuntungan yang masuk akal untuk diperoleh dari upaya wirausaha atau manajerial orang lain, dalam hal ini adalah Ripple. Adapun penjualan terprogram XRP menghasilkan sekitar US$757,6 juta.

Namun, Penjualan Institusional yang dilakukan oleh Ripple terkait XRP, senilai sekitar US$728,9 juta, merupakan penawaran dan penjualan kontrak investasi yang tidak terdaftar, yang melanggar Bagian 5 dari Undang-Undang (UU) Sekuritas. Alasannya, Ripple menemukan investor yang membeli XRP dengan harapan bahwa mereka akan mendapat untung dari pekerjaan Ripple.

Catatan yang juga perlu diperhatikan, Hakim Analisa Torres menyebut sejak 2017, Penjualan Terprogram menghasilkan kurang dari 1% volume perdagangan XRP secara global.

Ada Potensi SEC Ajukan Banding

Menyusul kekalahan parsial dalam kasus melawan Ripple, SEC membiarkan ‘pintu tetap terbuka’ untuk kemungkinan banding atas keputusan ringkasan Pengadilan Distrik Selatan New York.

Dalam sebuah pernyataan, seorang juru bicara SEC mengatakan bahwa mereka akan terus meninjau keputusan Hakim Analisa Torres terkait perkembangan terbaru kasus SEC vs Ripple.

“Kami senang pengadilan menemukan bahwa token XRP ditawarkan dan dijual oleh Ripple sebagai kontrak investasi yang melanggar UU Sekuritas dalam keadaan tertentu [terkait penjualan institusional],” kata juru bicara SEC.

Dalam pernyataannya, pihak SEC berpandangan pengadilan setuju dengan mereka bahwa Howey Test mengatur analisis sekuritas dari transaksi kripto, dan menolak tes buatan Ripple mengenai apa yang merupakan kontrak investasi.

SEC menyoroti keputusan ringkasan dari pengadilan yang malahan menekankan bahwa Howey Test dan kasus-kasus selanjutnya menyatakan bahwa berbagai aset berwujud dan tidak berwujud dapat menjadi subjek kontrak investasi.

Beberapa pakar hukum independen memperkirakan SEC akan mengajukan banding. Bahkan, Ripple juga mungkin akan melakukan banding. Adapun sejumlah pihak menilai keputusan ringkasan pengadilan ini tidak mengikat, dan bahkan hakim di pengadilan distrik yang sama bisa tidak setuju.

Perlu diketahui, Hakim Analisa Torrres juga memerintahkan ‘pengadilan oleh juri’ yang akan datang untuk CEO Ripple, Brad Garlinghouse, serta co-founder dan Executive Chairman Ripple, Chris Larsen. Hal itu terkait apakah mereka bertanggung jawab dalam penjualan sekuritas ilegal kepada investor institusional yang membeli XRP.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori