Lihat lebih banyak

Co-founder 3AC: Krisis 2022 Bisa Buat Industri Kripto Mundur Hampir Satu Dekade

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Su Zhu mengatakan krisis 2022 bisa membuat industri kripto mundur hampir satu dekade.
  • Selain itu, co-founder 3AC ini tergoda dengan ide untuk mendirikan entitas perdagangan baru.
  • Entitas ini bisa berupa dana investasi bagi berbagai hal terkait dunia kripto hingga aset tradisional.
  • promo

Su Zhu, co-founder dari hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC), pada hari Selasa (22/11) mengatakan bahwa serangkaian krisis yang dihadapi sejumlah entitas kripto dengan profil tinggi bisa membuat industri ini mundur hampir satu dekade.

Sebagai pengingat, 3AC menjadi salah satu pihak di antara ekosistem Terra (LUNA), Celsius Network, Voyager Digital, Babel Finance, Zipmex, hingga FTX dan Alameda Research, yang menghadapi kehancuran dalam crypto winter pada tahun 2022.

“Beberapa pemimpin industri mengatakan keruntuhan FTX membuat industri ini mundur 5 tahun. Saya pikir ini bahkan lebih lama dari itu. Tujuh atau delapan tahun, bahkan mungkin lebih lama jika masalah mendasar tidak diselesaikan,” jelas Su Zhu dalam wawancara tatap muka yang jarang terjadi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

Bersama Kyle Davies, Su Zhu lewat 3AC termasuk di antara pelaku industri kripto yang paling gencar dalam melakukan pergerakan di market yang dikenal ekstrem ini. Mereka mengatur perdagangan kripto dengan leverage, yang pada akhirnya membuat 3AC terperangkap dalam manuver berani itu.

Genderang crypto winter 2022 yang dapat ditelusuri sejak kehancuran ekosistem Terra (LUNA) pada Mei lalu, semakin parah ketika kerajaan kripto Sam Bankman-Fried (SBF) mengalami keruntuhan spektakuler pada bulan November ini.

Klarifikasi dan Manuver Terbaru Su Zhu

Setelah dana yang dikelola oleh manajemen 3AC sekitar lebih dari US$4 miliar ambrol menjadi nol, Su Zhu mengaku bahwa dia menghabiskan banyak waktu untuk bertemu dengan para regulator. Dia mengaku baru-baru ini kembali ke UEA yang telah muncul sebagai salah satu crypto hub di dunia selama setahun terakhir ini.

Pada hari-hari setelah kehancuran 3AC, co-founder dari dana lindung kripto ini dikritik oleh likuidator yang ditunjuk oleh pengadilan karena tidak bekerja sama dalam proses hukum dan memberikan pengungkapan sedikit demi sedikit.

Tidak hanya itu, regulator Singapura telah menegur 3AC atas informasi palsu yang disajikan. Sebagai tanggapan, Su Zhu membantah, dengan menuduh likuidator menyesatkan Pengadilan Tinggi Singapura tentang struktur 3AC.

Dengan waktu berbulan-bulan untuk merenungkan kejatuhan 3AC yang tidak kalah spektakuler, Su Zhu mengatakan dia tergoda dengan ide untuk mendirikan entitas perdagangan baru. entitas ini mungkin merupakan dana investasi bagi berbagai hal terkait dunia kripto, tetapi juga berinvestasi di aset tradisional.

“Namun, saya tidak berpikir terburu-buru. Domino baru saja mulai jatuh. Ada lebih banyak kartu domino,” jelas Su Zhu menggambarkan kondisi dunia kripto saat ini.

FTX dan Alameda Pemicu Kehancuran 3AC?

Dalam sebuah kesempatan wawancara pada 16 November lalu dengan CNBC, Kyle Davies menuduh bahwa FTX dan Alameda berkolusi untuk melawan 3AC.

“FTX dan Alameda berkolusi untuk berdagang melawan klien mereka. Sebagai klien besar mereka, 3AC diburu dan posisi kami dilikuidasi,” jelas Kyle Davies.

Namun, CNBC disebut menerima pernyataan dari SBF yang mengatakan bahwa dia terkejut dengan tuduhan Kyle Davies dan berkata tidak ada kebenaran atas tuduhan tersebut.

Klaim dari pihak 3AC ini muncul setelah berbulan-bulan bungkam usai mengajukan kebangkrutan pada Juli lalu. Kyle Davies melanjutkan dengan mengatakan meskipun FTX dan Alameda adalah perusahaan yang berbeda, menjadi jelas bahwa mereka berbagi informasi dan mereka duduk di ruangan yang sama.

“Di perusahaan non-kripto, ini bukan cara yang dilakukan. Ada pemisahan yang jelas antara bursa dan segala jenis perusahaan perdagangan [yang terafiliasi dengan mereka],” urai Kyle Davies.

Argumen co-founder 3AC menunjukkan bahwa karyawan FTX berbagi rincian posisi 3AC dengan trader di Alameda. Kemudian, mereka menggunakan informasi ini untuk melakukan trading melawan 3AC dan memaksa terjadinya stop-loss order.

Sebagai informasi, stop hunting adalah strategi perdagangan yang mencoba memaksa pelaku market keluar dari posisi mereka dengan mendorong harga aset ke tingkat ketika trader itu harus menggunakan perintah stop-loss.

Sementara strategi ini bisa digunakan oleh perusahaan perdagangan seperti Alameda, akses ke informasi orang dalam, seperti posisi spesifik yang dipegang pihak tertentu di suatu bursa, akan memberikan keunggulan kompetitif.

Kyle Davies menegaskan bahwa, “Seiring berjalannya waktu kebenaran akan terungkap. Kita akan menemukan kebenarannya, dan kami menantikan keadilan.”

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori