Lihat lebih banyak

Laporan DappRadar: The Merge Ethereum Berpotensi Pengaruhi Sejumlah Stablecoin & Protokol DeFi

3 mins
Oleh Oluwapelumi Adejumo
Diterjemahkan Oluwapelumi Adejumo
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sebuah laporan terbaru dari DappRadar telah menyoroti topik terkait bagaimana The Merge Ethereum akan memengaruhi operasi stablecoin dan protokol DeFi.
  • MakerDAO dan Grayscale telah menyuarakan keprihatinan mereka terkait dampak potensial The Merge terhadap stablecoin yang beroperasi di jaringannya.
  • Tether dan Circle telah mengumumkan dukungan mereka terhadap migrasi Ethereum ke PoS.
  • promo

Dalam laporan terbarunya, DappRadar mengungkapkan bahwa transisi Ethereum ke jaringan proof-of-stake (PoS) berpotensi memengaruhi protokol DeFi dan stablecoin yang beroperasi di jaringan blockchain tersebut. 

Lebih lanjut, laporan itu menjelaskan bahwa pasar stablecoin sangatlah besar. Penggunaannya pada blockchain publik, seperti Ethereum, juga telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa pesat. Menariknya lagi, penggunaan stablecoin pun mampu menjadikannya sebagai bagian terpenting dalam operasi DeFi.

Akan tetapi, laporan tersebut mencatat bahwa The Merge Ethereum kemungkinan akan memengaruhi stabilitas stablecoin sendiri. Hal itu karena Ethereum merupakan wadah bagi sebagian besar aplikasi DeFi di industri saat ini. Sebagai informasi, The Merge, yang dijadwalkan akan tayang pada tanggal 15 September mendatang, merupakan momentum di mana blockchain Ethereum akan melakukan transisi dari mekanisme konsensus PoW ke PoS.

Terlepas dari kemungkinan tersebut, penerbit stablecoin besar, seperti Tether (USDT) dan Circle (USDC), juga menyatakan dukungan mereka terhadap The Merge. Meskipun, sebagian anggota komunitas juga masih ada yang cenderung mengkhawatirkan rencana migrasi Ethereum tersebut.

Kekhawatiran MakerDAO Terkait Grayscale

Salah satu platform yang kemudian juga menyoroti terkait masalah yang berpotensi akan muncul bersamaan dengan agenda The Merge Ethereum adalah MakerDAO.

MakerDAO sendiri merupakan pencipta DAI, yaitu salah satu stablecoin terdesentralisasi terbesar di Ethereum saat ini.

Hal tersebut mereka sampaikan dalam sebuah cuitan yang membahas tentang masalah atau kendala yang berpotensi akan muncul. Lengkap dengan penjelasan terkait rencana apa yang telah mereka siapkan untuk mengatasi masalah itu. Ada beberapa masalah yang mereka temukan, termasuk pendanaan yang negatif, kemunduran kontrak yang terus-menerus, downtime jaringan, serangan replay, dll.

Selain itu, Grayscale, yaitu sebuah perusahaan investasi mata uang digital, juga menunjukkan kekhawatirannya atas The Merge yang berpotensi akan memengaruhi token ERC-20. Terlebih lagi, skenario tersebut berpotensi besar akan muncul jika hard fork benar terjadi; yang mana sebagian analisis memang memprediksi bahwa agenda itu kemungkinan besar memang akan terjadi.

Selanjutnya, menurut Grayscale, The Merge bisa juga menyebabkan munculnya situasi di mana token yang sengaja dikunci di dalam smart contract berpotensi untuk terkunci selamanya. Sehingga, pemegang token pun terpaksa harus mulai melikuidasi token mereka sebelum The Merge tayang.

The Merge Ethereum Seharusnya Tidak Akan Pengaruhi Operasi Jaringan

Namun, di sisi lain, developer Ethereum kelihatannya juga sudah mempertimbangkan semua kemungkinan itu dan membuat persiapan solusi yang akan mereka terapkan untuk mengatasinya. Di sisi lain, ada keyakinan kuat bahwa The Merge tidak akan memengaruhi jaringan Ethereum karena transisinya terjadi pada layer dasar.

Ditambah lagi, sebagian besar protokol DeFi kenyataannya juga tidak begitu mengkhawatirkan potensi munculnya masalah tersebut. Salah satunya adalah Uniswap yang menunjukkan optimismenya bahwa layanannya tidak akan terganggu oleh The Merge.

Masa Depan Stablecoin Tetap Jadi Bahan Perdebatan

Bahkan, jika nantinya tidak ada satu pun dari masalah yang disebutkan tadi yang akhirnya muncul, masa depan stablecoin masih menjadi tantangan besar bagi sektor DeFi sendiri.

Sehubungan dengan itu, laporan DappRadar juga menunjukkan bahwa dengan stablecoin terpusat yang telah mendominasi protokol terdesentralisasi saat ini, akhirnya proyek DeFi yang mempertimbangkan penggunaan algorithmic stablecoin pun semakin bertambah banyak.

Meskipun demikian, masih ada regulasi terkait stablecoin yang berpotensi akan memengaruhi sektor DeFi setelah The Merge Ethereum tayang nantinya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

db3c1c7e2b696caaa33569d4ccaaa3cb.jpeg
Oluwapelumi Adejumo
Oluwapelumi percaya bahwa Bitcoin dan teknologi blockchain memiliki potensi untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Dia adalah seorang pembaca yang rajin dan mulai menulis tentang kripto pada tahun 2020.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori