Demi menjaga ekosistem aset digitalnya tetap positif, melalui Badan Kejahatan Nasional (NCA), pemerintah Inggris berniat memperbesar fungsi pengawasan dan penyelidikan kejahatan kripto.
Dalam laman NCA, terungkap bahwa lembaga negara tersebut sedang mencari tenaga ahli untuk mengisi posisi Digital Assets Disclosure Officer. Posisi itu nantinya akan ada di bawah Tim Kejahatan Keuangan Kompleks (CFCT) guna menanggulangi tindakan ilegal yang berhubungan dengan aset digital.
Selanjutnya, di laman tersebut dijelaskan pula bahwa posisi tersebut akan bekerja sama dengan Tim Aset Digital (DAT) yang baru dibentuk untuk memastikan investigasi secara komprehensif terhadap kejahatan berbasis blockchain.
“Lingkup pekerjaannya melibatkan penyelidikan terhadap aktivitas kriminal dalam ekosistem virtual, mata uang kripto dengan nilai kerugian tinggi, penipuan aset virtual, serta pelanggaran pencucian uang yang dilakukan oleh kelompok kejahatan terorganisir dan aktor negara,” tulis laporan NCA.
Kuat dugaan, langkah agresif ini sengaja dilakukan sebagai bentuk mitigasi risiko sejalan dengan sikap pemerintah yang makin terbuka terhadap aset kripto.
BeInCrypto melaporkan pada awal Juli kemarin, House of Lords Inggris sudah mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kejahatan Ekonomi dan Transparansi Perusahaan. Adanya kerangka aturan tersebut bakal memungkinkan aparat penegak hukum memiliki kemampuan untuk melakukan sita dan pembekuan aset kripto yang digunakan untuk kejahatan.
Draf regulasi itu digadang-gadang akan mendorong industri kripto Inggris semakin jelas. Pasalnya, dalam rancangan tersebut juga menambahkan langkah-langkah yang bisa dilakukan guna mendukung pihak berwenang untuk mengambil alih properti tertentu sebagai proses identifikasi aset kripto yang berhubungan dengan aktivitas gelap.
Pelajari berbagai jenis modus kejahatan di dunia kripto beserta dengan tips & trik mencegahnya di Mengenal Berbagai Jenis Penipuan Kripto (Crypto Scam) dan Cara Hindarinya.
Kejahatan Kripto di Inggris Makin Mengkhawatirkan
Ragam tindak kejahatan berbasis kripto sudah terjadi di Inggris. Pertama, di awal Juli kemarin, Otoritas Pengawas Keuangan (FCA) Inggris berhasil menutup 26 mesin ATM kripto yang beroperasi secara ilegal. Kemudian, menurut laporan terbaru dari lembaga kepolisian London, terkuak bahwa aparat penegak hukum sukses membongkar aktivitas investasi bodong berbasis kripto.
Investasi kripto palsu itu dijalankan oleh Ross Jay dan Michel Freckleton. Keduanya yang dinyatakan bersalah atas persekongkolan untuk menjalankan penjualan saham berbasis kripto palsu. Jay dan Freckleton mendirikan perusahaan cangkang yang dinamakan Telecoin untuk menempatkan dana nasabah.
Parahnya lagi, selama persidangan, terbukti bahwa Jay dan Freckleton tidak memiliki iktikad baik untuk menginvestasikan kembali dana yang diterima dalam bentuk kripto ataupun fiat. Sebaliknya, dana yang seharusnya disalurkan ke Digi Ex, tempat keduanya bekerja, dikirim ke perusahaan cangkang untuk menambah penghasilan ilegal.
Kepala Detektif Tim Operasi Penipuan Kota London, Lee Parish, mengatakan masing-masing terdakwa secara sadar mengambil uang korban demi keuntungan pribadi.
“Secara total mereka mendapatkan 139 ribu pound sterling dari uang investor. Selain itu, mereka juga menarik tambahan uang tunai sebesar 145 ribu pound sterling dari akun bisnis Digi Ex. Pasar kripto yang berkembang dijadikan daya pikat untuk menipu korban dan menyedot uang nasabah,” jelas Parish.
- Baca Juga: 91% Konsumen Inggris sudah Melek Kripto, Kode Keras agar Pemerintah Segera Rampungkan Regulasi?
Diuntungkan dari Sikap Keras AS
Terlepas dari maraknya praktik kejahatan berbasis kripto di Inggris, sejumlah entitas kripto global justru melirik negara ini sebagai basis bisnis mereka berikutnya. Sikap tersebut muncul di tengah kerasnya sikap Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) terhadap industri aset digital.
Salah satu dari antara kumpulan perusahaan kripto itu adalah Andreessen Horowitz (a16z). Raksasa investasi yang banyak mendukung sektor kripto itu sudah mengumumkan bahwa perusahaan akan membuka kantor luar negeri pertamanya di Inggris pada akhir tahun ini.
General Partner a16z, Chris Dixon, mengatakan pihaknya telah bekerja dengan para pembuat kebijakan di seluruh dunia dan pemerintah Inggris memiliki janji untuk mengembangkan Web3. Hal itu sesuai dengan arahan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, yang berniat menjadikan yurisdiksinya bertransformasi sebagai pusat inovasi Web3.
Selain itu, crypto exchange yang didirikan oleh si kembar Winklevoss, yaitu Gemini, juga tengah menimbang untuk menjadikan Inggris sebagai kantor pusat keduanya. Pertimbangan itu hadir setelah melihat banyaknya hambatan aturan dalam mengembangkan industri aset digital di AS.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.