Lihat lebih banyak

Lebih dari 40 Negara Bagian AS Bergabung untuk Bentuk Koalisi Blockchain

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Lebih dari 40 negara bagian Amerka Serikat diketahui sudah membentuk koalisi blockchain yang dinamakan United States Blockchain Coalition (USBC).
  • USBC diklaim sebagai organisasi pertama yang dibangun untuk mendorong kolaborasi multinegara guna mempertahankan kepemimpinan Amerika Serikat dalam aset digital, Bitcoin, dan DLT.
  • Karena terdiri dari banyak negara bagian, maka USBC bisa memberikan studi kasus yang relevan untuk bisa diakses oleh pembuat kebijakan.
  • promo

Amerika Serikat (AS) terus bertekad untuk menjadi pemain utama dalam industri aset digital. Meskipun regulator setempat terlihat sangat tegas terhadap sektor kripto, hal tersebut tidak menyurutkan langkah negara bagian yang berada di bawah bendera AS untuk mundur dari ekosistem virtual. Bahkan, lebih dari 40 negara bagian Amerka Serikat diketahui sudah membentuk koalisi blockchain yang dinamakan United States Blockchain Coalition (USBC).

USBC diklaim sebagai organisasi pertama yang dibangun untuk mendorong kolaborasi multinegara guna mempertahankan kepemimpinan Amerika Serikat dalam aset digital, Bitcoin, dan distributed ledger technology (DLT).

Founder sekaligus Ketua Bersama USBC, Arry Yu, menjelaskan, organisasi itu akan menjadi kekuatan besar dalam komunitas yang bersatu, sehingga diharapkan bisa mengadvokasi industri secara kolektif. Yu, yang juga menjabat sebagai Ketua Cascadia Blockchain Council itu, berambisi untuk bisa memecah silo dan memajukan diskusi terkait manfaat teknologi berbasis blockchain.

“Dengan bekerja sama, kami dapat memberikan informasi terkait strategi dan kebijakan nasional untuk meningkatkan daya saing ekosistem berbasis blockchain di AS,” jelas Yu dalam keterangan resmi.

Badan khusus yang dipimpin oleh pewakilan dari negara bagian Texas, Washington, California, Florida, Wyoming dan Pennsylvania itu akan menggunakan pendekatan multinegara untk bisa mencari kebijakan yang konsisten melalui penyelarasan kebijakan publik dan prioritas legislatif.

Beri Masukan kepada Pemerintah

Karena terdiri dari banyak negara bagian, maka USBC bisa memberikan studi kasus yang relevan untuk bisa diakses oleh pembuat kebijakan. Awalnya, organisasi tersebut bakal membuat katalog kasus penggunaan blockchain di seluruh negeri sebagai langkah membangun hubungan dengan regulator.

Ketua Bersama sekaligus Presiden Dewan Blockchain Amerika Serikat, Lee Bratcher, menambahkan para anggota USBC secara bersama-sama bisa meletakkan blok bangunan untuk industri agar tercipta lingkungan operasional yang koheren bagi semua negara bagian.

“Bitcoin dan industri blockchain berada dalam posisi yang matang, karena sudah melewati fase ‘bayi’ dan saat ini berada di puncak adopsi yang luas,” tambah Bratcher.

Banyak pihak berharap dengan hadirnya USBC, bisa memberikan edukasi lebih baik untuk regulator dalam memandang aset kripto. Pasalnya, USBC sendiri digadang-gadang mampu menghasilkan dampak ekonomi di negara bagian.

Sejauh ini, wilayah Amerika Serikat merupakan salah satu dari 5 negara teratas untuk adopsi kripto global. Posisi AS berada di peringkat 5, tepatnya di bawah Vietnam, Filipina, Ukraina dan India.

Blockchain Punya Banyak Manfaat

Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS (GAO) mencatat bahwa blockchain mampu menggabungkan beberapa teknologi untuk memberikan catatan kaki yang kredibel dan tidak mudah dirusak. Selain itu, tidak seperti bank, blockchain tidak memerlukan otoritas pusat yang menjadikannya otonom.

“Teknologi tersebut bisa digunakan untuk aplikasi keuangan maupun non-keuangan. Penggunaan blockchain seperti untuk mengatur rantai pasokan, membuat struktur organisasi menjadi tidak terlalu hierarkis, dan mendokumentasikan kepemilikan untuk real estate,” jelas GAO.

Kemudian, GAO menambahkan bahwa pengaplikasian blockchain dalam industri keuangan berpotensi mengurangi biaya dan meningkatkan akses ke sistem keuangan. Namun, bukan berarti teknologi baru tersebut tidak memiliki tantangan. Misalnya, aset kripto yang merupakan salah satu bentuk pemanfaatan teknologi blockchain. Kripto adalah representasi digital dari nilai yang dilindungi lewat mekanisme kriptografi, serta bisa digunakan untuk memfasilitasi pembayaran. Akan tetapi, ada risiko volatilitas yang membayanginya.

Selain itu, GAO juga menyebutkan platform decentralized finance (DeFi) memiliki risiko untuk digunakan sebagai fasilitator dalam aktivitas terlarang dan mengurangi perlindungan konsumen dan investor.

“Oleh karena itu, pembuat kebijakan dapat mendukung aktivitas yang dirancang untuk menentukan apakah blockchain sesuai dengan misi tertentu atau untuk mengurangi tantangan tertentu. Seperti dengan menyelidiki area mana yang benar-benar berguna menggunakan blockchain,” jelas GAO.

Bagaimana pendapat Anda tentang inisiatif koalisi blockchain oleh lebih dari 40 negara bagian di Amerika Serikat ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori