Lihat lebih banyak

Manajemen Baru FTX Tuduh SBF Transfer Aset Perusahaan ke Pemerintah Bahama

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Dalam pengajuan dokumen pengadilan ‘darurat’, disebutkan bahwa bahwa mantan CEO FTX mengalihkan aset ke dalam penyimpanan pemerintah Bahama.
  • Tuduhan tersebut dibuat oleh FTX dalam mosi di Pengadilan Kebangkrutan Amerika Serikat di Delaware.
  • Komisi Sekuritas Bahama menyatakan bahwa pada 12 November lalu mereka mengambil tindakan mengarahkan transfer semua aset digital FDM ke dompet digital yang dikendalikan oleh mereka dengan klaim untuk diamankan.
  • promo

Pihak FTX di bawah kepemimpinan CEO yang baru, John J. Ray III, bersama para debitur menyatakan bukti menunjukkan bahwa regulator Bahama mengarahkan Sam Bankman-Fried (SBF) untuk memiliki ‘akses tidak sah’ ke sistem FTX demi mendapatkan aset digital milik perusahaan setelah mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 pada November 2022.

Dalam pengajuan dokumen pengadilan ‘darurat’ pada hari Kamis (17/11), disebutkan bahwa bahwa founder & mantan CEO FTX itu mengalihkan aset tersebut ke dalam penyimpanan pemerintah Bahama.

Penjelasan ini mengutip sebuah wawancara yang diterbitkan oleh Vox pada hari Rabu (16/11) ketika SBF mengungkapkan penghinaan serius terhadap regulator.

“Regulator sialan. Mereka membuat segalanya menjadi lebih buruk. Mereka sama sekali tidak melindungi pelanggan,” jelas SBF, sambil menyatakan bahwa dia sangat menyesal FTX mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11.

Tuduhan tersebut dibuat oleh FTX dalam mosi di Pengadilan Kebangkrutan Amerika Serikat (AS) di Delaware. Dalam mosi itu, pihak FTX menyatakan dugaan perilaku yang memunculkan pertanyaan serius tentang permintaan regulator Bahama untuk pengakuan sebagai likuidator dalam kebangkrutan.

“Sehubungan dengan investigasi peretasan pada hari Minggu, 13 November 2022, SBF dan Gary Wang [co-founder FTX], menyatakan dalam pesan teks yang direkam dan diverifikasi bahwa regulator Bahama menginstruksikan transfer pasca-petisi tertentu dari aset debitur dibuat oleh Gary Wang dan SBF (yang dipahami oleh debitur keduanya secara efektif berada dalam pengawasan otoritas Bahama) dan bahwa aset tersebut disimpan di Fireblocks di bawah kendali pemerintah Bahama,” jelas dokumen tersebut.

Pernyataan lanjutan berbunyi, “Debitur dengan demikian memiliki bukti yang kredibel bahwa pemerintah Bahama bertanggung jawab untuk mengarahkan akses tidak sah ke sistem debitur untuk mendapatkan aset digital debitur, yang terjadi setelah dimulainya kasus ini. Penunjukan Likuidator Sementara Bersama dan pengakuan kasus perlindungan kebangkrutan Bab 15 oleh FTX Digital Markets Ltd. (FDM) dengan demikian menjadi pernyataan serius.”

Regulator Bahama Buka Suara

Dalam pernyataan yang diunggah di Twitter pada hari Jumat (18/11), Komisi Sekuritas Bahama menyatakan bahwa pada 12 November lalu mereka mengambil tindakan mengarahkan transfer semua aset digital FDM ke dompet digital yang dikendalikan oleh mereka dengan klaim untuk diamankan.

Mereka menegaskan bahwa tindakan pengaturan sementara yang mendesak diperlukan untuk melindungi kepentingan para klien dan para kreditur FDM. Komisi Sekuritas Bahama menyatakan bahwa FDM tidak masuk dalam pihak yang mengajukan proses kebangkrutan Bab 11 di AS.

“Selama beberapa hari dan minggu mendatang, kami akan terlibat dengan regulator dan otoritas lain, di berbagai yurisdiksi, untuk mengatasi masalah yang memengaruhi kreditur, klien, dan pemangku kepentingan FDM secara global untuk mendapatkan hasil terbaik,” jelas Komisi Sekuritas Bahama.

SBF Ingin Mengikat Aset FTX di Bahama?

Apa yang terjadi baru-baru ini dinilai semakin memperumit perjuangan hukum antara perusahaan FTX dan mantan sang CEO yaitu SBF.

FTX yang dipimpin oleh CEO baru menyatakan bahwa pengajuan kebangkrutan Bab 15 oleh FDM di New York tanpa pemberitahuan lebih dahulu dinilai merupakan upaya terang-terangan untuk menghindari pengawasan pengadilan untuk menjaga agar FDM terisolasi dari administrasi debitur lainnya, yang merupakan sebagian besar sisa dari FTX Group.

Dalam keadan normal, itu tidak pantas terjadi dan menjadi alasan utama dipindahkan ke pengadilan di Delaware. Namun, ini dinilai bukan keadaan normal. SBF dinilai berusaha melumpuhkan kasus kebangkrutan Bab 11 dengan mengikat aset FTX di Bahama.

Penjelasan dalam dokumen terbaru yang diajukan FTX menambahkan pernyataan SBF yang berbunyi, “Kami memenangkan pertempuran yurisdiksi vs Delaware untuk memiliki proses pengadilan terjadi di Bahama.”

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori