Sekelompok mantan eksekutif FTX, termasuk salah satu saksi kunci dalam persidangan kejahatan Sam Bankman-Fried (SBF), bekerja sama untuk membangun crypto exchange baru. Entitas baru ini hadir dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang menimpa tempat mereka bekerja sebelumnya.
Trek Labs, sebuah startup berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), yang dipimpin oleh mantan Penasihat Umum FTX, Can Sun, telah menerima lisensi dari regulator kripto setempat pada bulan lalu.
Mantan karyawan FTX lainnya, Armani Ferrante, adalah CEO dari perusahaan induk Trek Labs di British Virgin Islands (BVA). Ferrante juga menjalankan perusahaan mitra bernama Backpack, yang merancang dan mengoperasikan crypto wallet.
Claire Zhang, istri Armani Ferrante sekaligus mantan wakil hukum Can Sun di FTX, ikut duduk di tim eksekutif Trek Labs.
Menurut laporan WSJ pada hari Sabtu (11/11), Trek Labs ingin menjual 10% dari sahamnya kepada para investor dengan penilaian valuasi lebih dari US$100 juta.
Trek Labs Belajar dari Kesalahan FTX
Para pendiri Trek Labs mengaku ingin menggunakan pelajaran yang diperoleh dari kegagalan FTX untuk melindungi dana pengguna.
Backpack Exchange, yang namanya digunakan Trek Labs untuk menjalankan bisnisnya, akan menggunakan teknologi Backpack untuk memungkinkan para pengguna menyimpan dana mereka di self-custody crypto wallet mereka sendiri yang tidak dapat diakses secara sepihak oleh crypto exchange itu sendiri.
Crypto wallet semacam ini dirancang menggunakan apa yang disebut teknik komputasi multi-pihak (MPC) yang memerlukan beberapa pihak untuk menyetujui transaksi apa pun.
Para pelanggan di Backpack Exchange, yang berencana meluncurkan versi beta pada akhir bulan ini, akan dapat memverifikasi kepemilikan mereka kapan saja.
Sebagai catatan, Backpack telah menyelesaikan putaran investasi senilai US$20 juta pada September 2022. FTX Ventures menjadi salah satu investor dengan menyumbang setengah dari jumlah total dana tersebut.
Berusaha untuk Transparan
Sampai saat ini, belum jelas seperti apa sambutan yang akan mereka terima dari investor dan pengguna, mengingat latar belakang pendiri Trek Labs pernah bekerja di FTX.
“Di dunia pasca FTX, Anda memerlukan kepercayaan dan transparansi untuk menciptakan alternatif nyata bagi para pemain lain,” kata Can Sun.
Dia mengatakan pihaknya telah mempekerjakan mantan karyawan hukum dan kepatuhan FTX lainnya di Trek Labs karena keterampilan dan pengalaman mereka.
Adapun Can Sun berhenti sebagai Penasihat Umum FTX, sehari setelah SBF memberitahunya tentang penggunaan uang pelanggan FTX oleh Alameda Research.
Dia kemudian menandatangani perjanjian non-penuntutan dengan jaksa federal Amerika Serikat (AS) dan bekerja sama dalam penyelidikan yang menghasilkan hukuman bagi SBF, dalang utama di balik FTX dan Alameda.
FTX Berpotensi Beroperasi Kembali
Kabar ini datang di tengah FTX yang sedang mempertimbangkan proposal dari 3 penawar untuk mulai beroperasi kembali.
Crypto exchange yang pernah menjadi salah satu yang terpopuler di dunia ini akan membuat keputusan tentang bagaimana melanjutkan operasinya pada pertengahan bulan Desember mendatang.
Pilihannya adalah termasuk menjual seluruh crypto exchange FTX, termasuk daftar berharga lebih dari 9 juta pelanggan, atau mendatangkan mitra untuk membantu memulai kembali crypto exchange yang didirikan oleh Sam Bankman-Fried (SBF) itu. Selain itu, FTX juga sedang mempertimbangkan untuk melakukan reboot platform perdagangan kriptonya sendiri.
Adapun 3 penawar yang mencoba menghidupkan kembali FTX adalah Bullish (perusahaan yang dijalankan Tom Farley, mantan Presiden Bursa Efek New York), startup fintech Figure Technologies, dan perusahaan venture capital (VC) Proof Group.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.