Lihat lebih banyak

FTX Bernegosiasi dengan 3 Pihak untuk Memulai Kembali Operasi Crypto Exchange Mereka

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • FTX, crypto exchange yang telah bangkrut, kini sedang mempertimbangkan proposal dari 3 penawar untuk memulai kembali operasinya.
  • Pihak yang menjajaki peluang restrukturisasi FTX pada hari Selasa (24/10) menerangkan di pengadilan kebangkrutan AS bahwa FTX sedang menegosiasikan rincian penawaran yang berpotensi mengikat dengan investor.
  • Selain itu, FTX juga sedang mempertimbangkan untuk melakukan reboot platform perdagangan kriptonya sendiri.
  • promo

FTX, crypto exchange yang telah bangkrut pada November 2022, kini sedang mempertimbangkan proposal dari 3 penawar untuk mulai beroperasi kembali.

Salah satu perusahaan crypto exchange terpopuler di dunia kripto ini akan membuat keputusan tentang bagaimana melanjutkan operasinya pada pertengahan bulan Desember mendatang.

Pihak yang menjajaki peluang restrukturisasi FTX yang diwakili oleh Kevin M. Cofsky dari Perella Weinberg Partners, pada hari Selasa (24/10) menerangkan di pengadilan kebangkrutan Amerika Serikat (AS) bahwa FTX sedang menegosiasikan rincian penawaran yang berpotensi mengikat dengan investor.

Pilihannya adalah termasuk menjual seluruh crypto exchange FTX, termasuk daftar berharga lebih dari 9 juta pelanggan, atau mendatangkan mitra untuk membantu memulai kembali crypto exchange yang didirikan oleh Sam Bankman-Fried (SBF) itu.

Selain itu, FTX juga sedang mempertimbangkan untuk melakukan reboot platform perdagangan kriptonya sendiri.

“Kami berinteraksi dengan banyak pihak setiap hari,” kata perwakilan FTX tanpa mengungkapkan siapa saja nama penawarnya.

Sejak mengajukan kebangkrutan, FTX telah berusaha mengumpulkan uang untuk membayar kembali para kreditur.

Tim yang menangani kebangkrutan FTX sejauh ini telah memulihkan aset sekitar US$7 miliar, termasuk dalam bentuk kripto US$3,4 miliar.

Adapun seberapa besar persentase pemulihan dana kepada para kreditur akan bergantung pada seberapa besar nilai yang dapat diperoleh FTX dari potensi penjualan atau reboot crypto exchange mereka.

Diskusi Menghidupkan Kembali Crypto Exchange FTX

Pada akhir Maret lalu, sejumlah klien FTX mengaku ingin agar crypto exchange itu beroperasi lagi.

Lalu pada 12 April lalu, pengacara FTX menjelaskan bahwa perusahaan itu mempertimbangkan untuk memulai kembali operasi crypto exchange pada kuartal II/2024.

Memasuki 18 April lalu, rencana untuk menghidupkan kembali crypto exchange FTX mendapat dukungan dari sejumlah venture capital (VC).

Tribe Capital, perusahaan VC yang berbasis di San Francisco, AS, dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk memimpin putaran penggalangan dana senilai US$250 juta bagi FTX. Sekitar US$100 juta di antara kumpulan dana tersebut berasal dari Tribe Capital.

Perusahaan VC ini dilaporkan sempat berinvestasi di FTX dan FTX.US, sebelum akhirnya mengalami kehancuran dahsyat. Kini, mereka sedang mempertimbangkan suntikan modal baru untuk mendukung reboot FTX.

Namun, pada 27 April lalu, Anthony Scaramucci, pendiri dari perusahaan investasi SkyBridge Capital dan merupakan eks mitra bisnis SBF, mengatakan bahwa reboot crypto exchange FTX tidak mungkin terjadi.

“Saya pikir itu tidak mungkin secara pribadi. Saya bisa melihat mungkin teknologinya dijual dan mungkin semacam rebranding. Namun, saya tidak melihat bagaimana Anda [dapat] memulihkan FTX.”

Sementara itu, mantan Presiden FTX.US, Brett Harrison, juga menolak gagasan FTX dihidupkan kembali.

Meskipun akan ada nilai dalam menyelamatkan beberapa aspek dari teknologi crypto exchange itu, dia menilai, “Apakah menurut saya ini bisa dilakukan di bawah brand FTX? Sama sekali tidak.”

FTX Internasional Berpotensi Beroperasi Kembali

Memasuki awal bulan Agustus lalu, terbuka peluang bagi FTX untuk memulai kembali operasi crypto exchange mereka bagi pelanggan internasional.

Adapun para pihak dalam kelompok penggugat FTX.com, yang merupakan mantan pelanggan crypto exchange itu, dapat memilih mengumpulkan aset mereka untuk membuat perusahaan offshore baru atau platform kripto reboot yang tidak tersedia di AS.

“Dari semua dana yang ada, para pihak dapat menentukan apakah mereka menerima aset non-tunai dari perusahaan baru, seperti saham, token, atau kepentingan lain seperti hak untuk berinvestasi,” bunyi dokumen yang diajukan manajemen baru FTX ke pengadilan kebangkrutan.

Hal ini membuka peluang bahwa manajemen FTX Group dapat membatalkan pembayaran tunai bagi para pihak di FTX.com. Sebab, mereka mendapat kepentingan baru yang setara seiring dukungan untuk mendirikan crypto exchange baru atau merger dengan entitas lain.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori