Lihat lebih banyak

Model Bisnisnya Kian Menarik, Perusahaan Hard Wallet Ledger Berencana Kumpulkan Pendanaan US$100 Juta

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Perusahaan pembuat hard wallet Ledger dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan sekitar US$100 juta dalam putaran pendanaan terbaru dengan perhitungan valuasi lebih tinggi.
  • Ledger sampai saat ini telah mengumpulkan total pendanaan mencapai US$468 juta dari berbagai investor.
  • Di tengah kondisi crypto winter, bisnis Ledger justru kian berkembang, karena semakin banyak investor kripto yang ingin menyimpan aset kripto mereka sendiri daripada mendelegasikan tugas kepada pihak ketiga.
  • promo

Ledger dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan sekitar US$100 juta (Rp1,48 triliun) dalam putaran pendanaan terbaru, dengan perhitungan valuasi yang lebih tinggi.

Perusahaan produsen hard wallet ini terakhir kali mengumpulkan dana segar senilai US$380 juta (Rp5,62 triliun) dalam putaran Seri C. Pendanaan tersebut membuat valuasi perusahaan mencapai US$1,5 miliar (Rp22,22 triliun) pada Juni 2021.

Menurut laporan Bloomberg pada 30 Juli 2022, Ledger berusaha mencari lebih banyak dana, ketika investasi para venture capital (VC) kripto telah menurun sebagai respon atas crypto winter yang dimulai sejak kehancuran spektakuler proyek Terra-LUNA-UST pada pekan ke-2 Mei 2022.

Berdasarkan catatan Crunchbase, Ledger sampai saat ini telah mengumpulkan total pendanaan mencapai US$468 juta. Adapun jajaran para investor yang mendukung Ledger termasuk Digital Currency Group, Draper Associates, Samsung Ventures, Animoca Brands, hingga Scott Galloway dan Crypto.com Capital.

Model Bisnis Ledger Kian Menarik

Ilustrasi Ledger

Meski sejumlah pihak yang tengah berdiskusi mengenai pendanaan terbaru bagi perusahaan kripto mereka berantakan; namun beberapa perusahaan kripto lainnya, termasuk Aptos Labs dan Magic Eden, justru berhasil mengamankan modal baru dengan penilaian valuasi perusahaan yang lebih tinggi.

Dalam kasus Ledger, bisnis perusahaan ini berkembang karena semakin banyak investor kripto yang ingin menyimpan cryptocurrency mereka sendiri daripada mendelegasikan tugas kepada pihak ketiga, kata orang-orang yang mengetahui seputar informasi ini.

Pandangan seperti ini dari para investor menyusul masalah likuiditas di sejumlah perusahaan kripto seperti Celsius, Voyager, Babel Finance, hingga Zipmex. Keinginan yang meningkat untuk keamanan juga membantu mendorong bisnis Ledger.

Pada 22 Juli lalu, Ledger mengumumkan bahwa mereka akan merilis marketplace non-fungible token (NFT) dan mengaku platform tersebut akan menampilkan koleksi NFT dari sejumlah brand dan artis besar.

Menjual Lebih dari 3 Juta Hard Wallet

Ilustrasi Ledger

Dimulai pada tahun 2014, Ledger kini diperkirakan memiliki lebih dari 300 karyawan di Paris dan beberapa kota lain.

Pada Juni 2021, Ledger mengklaim telah mengamankan sekitar 15% dari semua cryptocurrency secara global. Mereka telah menjual lebih dari 3 juta hard wallet di 190 negara, serta memiliki lebih dari 1,5 juta pengguna bulanan di Ledger Live.

Profil keuangan Ledger diklaim telah berkembang dengan operasinya, dengan pendapatan transaksi konsumen dari Ledger Live, dan pendapatan perusahaan dari Ledger Vault, semakin mendiversifikasi pendapatan di luar pendapatan utama consumer hardware.

Dengan putaran investasi Seri C, Ledger yang mengaku berkembang pesat dan menguntungkan akan dapat memperluas posisi terdepannya dalam keamanan dan layanan kripto untuk menjadi gerbang aman ke seluruh ekosistem aset digital.

Ledger sebagai Gerbang Aman bagi Ekosistem Kripto

CEO Ledger, Pascal Gauthier, waktu itu mengatakan bahwa pendanaan Seri C menandai transisi Ledger dari perusahaan keamanan aset digital menjadi gerbang aman ke seluruh ekosistem aset digital.

Sebelum resmi menjabat posisi CEO Ledger sejak 2019, Pascal Gauthier mendirikan Kaiko pada 2014 yang merupakan penyedia data market kripto yang melayani investor institusional dan perusahaan

Tim Draper mengatakan bahwa brand Ledger mewakili kepercayaan dan kebebasan. Ledger dinilai sebagai pihak ketiga terpercaya yang “dulunya adalah bank”. Bedanya, Ledger memberikan kebebasan kepada orang-orang untuk secara langsung hold, menyimpan, mengontrol, menginvestasikan, atau membelanjakan aset digital mereka di mana saja.

“Saya percaya teknologi Ledger adalah dasar untuk setiap strategi dan penjagaan keamanan kripto,” jelas salah satu pendukung Bitcoin ini yang juga dikenal lewat deretan investasi teknologinya; termasuk di Baidu, Hotmail, Skype, Tesla, SpaceX, Twitter, Coinbase, Robinhood, hingga Twitch.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori