Lihat lebih banyak

Zipmex Ajukan Perlindungan untuk Melarang & Menahan Proses Hukum terhadap Dirinya

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Kini Zipmex dikabarkan telah mengajukan perlindungan terhadap kreditur di Singapura. Hal ini dilakukan seiring krisis likuiditas Zipmex, karena Babel Finance dan Celsius Network belum membayar pinjaman mereka senilai US$53 juta.
  • Zipmex menjelaskan bahwa pengacaranya, yaitu Morgan Lewis Stamford LLC, mengajukan 5 berkas moratorium berdasarkan Bab 64 dalam Insolvency, Restructuring, & Dissolution Act Singapura Tahun 2018 atas nama beberapa entitas Zipmex pada 22 Juli lalu.
  • Mereka menjelaskan pula, jika moratorium ini bukanlah likuidasi perusahaan mana pun dan tidak ada perubahan status yang signifikan dari pembaharuan mereka.
  • promo

Usai menangguhkan fitur penarikan dana fiat dan kripto di platform-nya, kini Zipmex dikabarkan telah mengajukan perlindungan terhadap kreditur di Singapura. Hal ini dilakukan seiring krisis likuiditas Zipmex, karena Babel Finance dan Celsius Network belum membayar pinjaman mereka senilai US$53 juta.

Pada hari Rabu (27/7), Zipmex menjelaskan bahwa pengacaranya, yaitu Morgan Lewis Stamford LLC, mengajukan 5 berkas moratorium berdasarkan Bab 64 dalam Undang-Undang (UU) Kepailitan, Restrukturisasi, & Pembubaran (Insolvency, Restructuring, & Dissolution Act) Singapura Tahun 2018 atas nama beberapa entitas Zipmex pada 22 Juli lalu.

Zipmex menjelaskan pula, jika moratorium ini bukanlah likuidasi perusahaan mana pun dan tidak ada perubahan status yang signifikan dari pembaharuan mereka.

Sebagai catatan, di bawah hukum Singapura, suatu moratorium otomatis berlaku selama 30 hari, yang muncul setelah pengajuan berkas.

Zipmex Group sekarang mencari perpanjangan moratorium hingga 6 bulan untuk melarang dan menahan dimulainya atau kelanjutan proses hukum terhadap entitas Zipmex.

Adapun sejumlah entitas Zipmex Group yang meminta keringanan moratorium dalam berkas yang diajukan termasuk Zipmex Asia Pte Ltd, Zipmex Pte Ltd, Zipmex Company Limited (berbadan hukum di Thailand), PT Zipmex Exchange Indonesia, dan Zipmex Australia Pty Ltd.

“Moratorium akan memberi Zipmex Group ruang dan waktu yang diperlukan untuk mengeksplorasi opsi untuk menyelesaikan situasi likuiditas (termasuk mengejar pemulihan terhadap Babel Finance), serta merumuskan rencana restrukturisasi dan mengamankan investasi tambahan untuk mengamankan operasi Zipmex Group ke depan,” jelas pihak Zipmex.

Zipmex menegaskan kembali bahwa pihaknya telah menerima minat dari berbagai pihak untuk investasi potensial dan mengatakan sedang dalam ‘tahap negosiasi lanjutan dengan mereka mengenai struktur dan persyaratan investasi potensial’.

Mengikuti Jejak Vauld

Langkah yang ditempuh Zipmex mirip dengan Vauld yang pada 4 Juli lalu meninggalkan semua penarikan (withdrawal), perdagangan (trading), dan penyetoran (deposit), di platform mereka, serta berutang US402 juta kepada kreditur atau US$362 juta kepada para investor ritel.

Vauld merupakan crypto trading & lending platform yang berbasis di Singapura dengan sebagian besar timnya di India.

Untuk memberikan ruang bernafas, Vauld pada 8 Juli 2022 mengajukan perpanjangan moratorium selama 6 bulan ke Pengadilan Tinggi Singapura, yang merupakan dimulainya penangguhan atau kelanjutan dari setiap proses hukum terhadap mereka saat mengeksplorasi opsi restrukturisasi.

Status Terbaru Z Wallet

Zipmex mengaku telah mengaktifkan fitur penarikan (withdrawal) dari Trade Wallet. Namun, hingga saat ini mereka masih berupaya menyelesaikan situasi likuiditasnya dan mengaktifkan kembali Z Wallet untuk semua pengguna.

‘Z Wallet merupakan crypto wallet yang digunakan untuk menyimpan kripto’ di platform Zipmex dan terpisah dari ‘Trade Wallet yang digunakan untuk trading’.

Zipmex mengaku terus mengoperasikan Trade Wallet, platform NFT, dan produk lainnya seperti biasa, serta mengaku tidak ada gangguan yang direncanakan untuk layanan yang sama. 

Berdasarkan sumber yang mengetahui situasi ini, latar belakang masalahnya adalah bisnis Zipmex di Singapura menghadapi kerugian besar dari dana yang dipinjamkan ke Babel Finance sebesar US$48 juta dan ke Celsius Network senilai US$5 juta melalui produk yang disebut ZipUp. Dana dari produk ZipUp inilah yang dipinjamkan oleh Zipmex kepada keduanya untuk memperoleh hasil (yield) tambahan.

Perkembangan Investasi Potensial untuk Selamatkan Zipmex

Sebagai catatan, pada 24 Juli 2022, Zipmex mengumumkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pertama. Kemudian pada 27 Juli 2022, mereka telah menandatangani MoU lain untuk suntikan sejumlah besar modal segar ke dalam perusahaan.

Zipmex mengklaim bahwa setoran modal awal ke mereka telah dilakukan oleh calon investor sebagai tanda minat dalam investasi. Zipmex dan calon investor akan melanjutkan untuk membahas kesepakatan definitif dan berharap untuk mempercepat suntikan modal.

Adapun grup investor yang dipimpin oleh pemegang saham Zipmex yang ada (existing Zipmex shareholders) telah menyuntikkan modal baru untuk berinvestasi di Zipmex Token (ZMT). Hal ini diklaim sebagai tanda kepercayaan dari para investor tersebut terhadap potensi ZMT karena Zipmex tetap berkomitmen dan terus membangun pada roadmap produk mereka.

ZMT disebut akan melanjutkan pengembangannya untuk menangkap peluang yang muncul sehingga memungkinkan para pemegang ZMT mengakses produk dan layanan terbaru mereka.

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori