Rare satoshi bisa jadi tren kegilaan kripto besar berikutnya setelah hype Ordinal Inscription BRC-20 dan kegilaan minting meme coin tahun ini.
Di dunia kripto dan Bitcoin, keunikan dan kelangkaan adalah dua sifat atau properti yang sangat dicari. Terlebih lagi, dengan harganya saat ini, tidak semua orang mampu membeli satu koin utuh. Itulah sebabnya, satoshi-satoshi istimewa ini bisa jadi hal besar berikutnya.
Dengan teori Ordinal, kita bisa mengklasifikasikan dan memberi nomor pada satoshi-satoshi berdasarkan tingkat kelangkaan dan keunikannya.
Berburu Satoshi yang Langka
Pada tanggal 5 Juni, salah seorang influencer dan sekaligus developer Ordinal bernama “Leonidas“, mengungkapkan bahwa centralized exchange (CEX) menyimpan Bitcoin dalam jumlah besar. Akibatnya, mereka juga akan memiliki akses ke satoshi-satosi langka ini.
“Satu per satu, CEX dan mining pool akan terbangun dan sadar kalau mereka menguasai sebagian besar pasar sat langka ini. Gerakan ini baru saja dimulai.”
Di sisi lain, Ord.io mengungkapkan bahwa alamat cold wallet Binance menyimpan 1,28% dari total BTC, yang setara dengan 24,8 triliun satoshi. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya dianggap “rare“, dan 12.394 yang dianggap “uncommon.”
Selain itu, seorang investor Bitcoin bernama “Trevor.btc” berkomentar, “[Anda] harus mulai berburu Rare Sats sekarang sebelum Binance sadar (kalau mereka belum [sadar]). Exchange dan miner pasti akan memonopoli Rare Sats begitu mereka menyadarinya.”
Klasifikasi Rare Satoshi
Sang pencipta protokol Bitcoin Ordinal, Casey Rodarmor, juga mengusulkan metode untuk mengidentifikasi satoshi-satoshi istimewa tersebut. Metode ini menggunakan peristiwa alami yang sudah diprogram sebelumnya dalam evolusi Bitcoin dan menyatakan bahwa satoshi “pertama” dari setiap peristiwa itu mendapatkan nama dan status kelangkaan.
Kategori-kategori tersebut meliputi Common (Biasa), Uncommon (Tidak Umum), Rare (Langka), Epic, Legendary (Legendaris), dan Mythic dalam sebuah indeks yang sekarang disebut “Rodarmor Rarity Index.”
Satoshi pertama dalam sebuah block diklasifikasikan sebagai “uncommon.” Selain itu, satoshi pertama dari setiap penyesuaian mining difficulty, sekitar 2.016 blok, dianggap “rare.” Uniknya, satu dari 1,26 triliun satoshi adalah rare.
Selanjutnya, ada satoshi epic. Menurut Rodarmor, satoshi epic sendiri merupakan satoshi pertama setelah setiap halving epoch, dan yang disebut sebagai legendary adalah yang pertama dari setiap ‘siklus’ setelah enam halving. Sementara itu, satoshi mythic adalah satoshi genesis yang unspendable (tak bisa digunakan) ciptaan Satoshi Nakamoto sendiri.
Tidak hanya itu, ada juga ukuran nilai lainnya, seperti satoshi yang digunakan dalam transaksi pizza Bitcoin pertama.
Trevor.btc mengatakan bahwa perburuan sats langka sudah dimulai:
“Pemburu Sat Profesional sedang mendulang Satoshi Rare dengan mengirimkan BTC dalam jumlah besar [secara] bolak-balik ke crypto exchange lalu memeriksa apakah BTC [tersebut] mengandung satoshi Rare,” cuit Trevor.btc.
Protokol Ordinal Bitcoin Jalani Upgrade
Tepatnya tanggal 4 Juni, protokol Bitcoin Ordinal menjalani upgrade ke versi 0.6.0. Upgrade ini memungkinkan pengindeksan beberapa jenis inscription yang sebelumnya tidak valid atau dianggap “cursed” alias terkutuk.
Lebih dari 71.000 ‘cursed‘ inscription telah teridentifikasi mengandung nomor ordinal negatif. Sebelumnya, protokol ini tidak dapat mengenali dan mengklasifikasikan inscription tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang perburuan Satoshi langka ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.